Selasa, 06 Oktober 2009

Tutik Wijayanti keluar sebagai Juara

RemajaTenis, 4 Oktober 2009. Langkah petenis Surabaya Stephanie Tedja gagal ke final Tunggal putrid KU 16 tahun setelah ditumbangkan oleh petenis tuan rumah Tutik Wijayanti dalam 3 set. Diset pertama Stephanie sudah unggul 62, tetapi diset kedua Tutik mengambil alih permainan 63. Tetapi diset penentuan , Stephanie terganggu konsentrasinya karena bad call wasit yang menyatakan bola servisnya keluar. Di set ketiga menjadi milik Tutik 7-5. Sedangkan calon lawan Tutuk di final Nike Indriyani asal Kulon Progo unggulan dua mengalahkan Rike Merlita (DIY) 36 62 7-3.
Kemudian siang harinya final antara Tutik melawabNike dimenangkan oleh Tutik Wijayanti 64 64.
Tunggal putra KU 16 tahun, unggulan pertama M.Rizky Widhianto asal Surabaya gagal ke final setelah dikalahkan oleh Deo Rizky Kurniawan (Wonosobo) 57 63 (7-2). Difinal mengalahkan Wiku Pandu Puspoyo (Wonogiri) 63 62. Disemifinal Wiku mengalahkan Muh. Ridho Prasojo (Surabaya) 61 64.
RemajaTenis-3 d Jogja menuai pertanyaan dari orangtua peserta karena tidak memberikan sovenir kaos kepada peserta. Tidak seperti turnamen lainnya. " Mau cari kaos atau pertandingan." ujar salah satu orangtua peserta dari Surabaya, Harjanto.
Akhirnya August Ferry Raturandang memberikan penjelasan langsung kepada orangtua peserta beraal dari Pati. Agar tidak berlarut larut.

"Kalau tujuan ikut turnamen untuk mengejar hadiah, itu tidak benar. Kaos itu bukan kebutuhan atlet tetapi sebenarnya kepentingan turnamen sendiri, untuk promosi turnamen terutama yang baru ingin dikenal perlu memberikan kaos. Buktinya yang menggunakan kaos turnamen lainnya adalah orangtua bukan atlet. " ujar August Ferry Raturandang di lapangan UGM Jogja. Oleh Ketua Panitia Indrawan Sambodo sendiri mengatakan sebenarnya RemajaTenis-3 ini ada rencana sediakan kaos untuk peserta tetapi karena situasi tidak memungkinkan karena semua tidak bisa menyediakannya. Karena suasana Lebaran dimana baru kerja normal setelah tanggal 5 Oktober 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar