Sabtu, 31 Juli 2021

Tim PON XX Provinsi Bali mulai Pelatda

RemajaTenis, Denpasar, 31 Juli 2021. Tim tenis Provinsi Bali mulai lakukan Pemusatan Latihan Daerah 3 Agustus 2021 dikota Denpasar, mempersiapkan hadapi Pekan Olahraga Nasional XX Papua.

 Dengan materi pemain asal Kabupaten Buleleng dan Gianyar yaitu Kadek Agus Satria Winaya Putra, Nyoman Suma Indrawan, Gd Fallyawan Eka Putra dan Putu Agus Primadana dibawah pelatih I Putu Yasa telah siap mengemban tugas provinsi Bali dalam perebutan medali di PON XX Papua bulan Oktober 2021.

Bermodalkan sudah pernah ikut PON XVIII dan PON XIX sebagai modal dasar turun dalam PON XX. 

Selama pandemi Covid-19 tim tetap berlatih di Singaraja karena 3 pemain berasal dari Kabupaten Buleleng bisa berlatih bersama.

" Kami bangga dengan pembinaan di Bali karena selama ikut PON selalu menggunakan petenis hasil pembinaan sendiri. Bahkan PON XVIII Riau , Bali menggondol medali perunggu dari Ganda Campuran" ujar pengamat tenis August Ferry Raturandang yang orangtuanya pernah memperkuat tim PON Sunda Kecil di ajang PON II -IV.

Diingatkan pula Bali juga pernah menghasilkan petenis nasional Ayu Fani Damayanti. 

Jumat, 30 Juli 2021

Mengenal pelatih Purwokerto, Rony Rahardjo S.H

RemajaTenis  Purwokerto, 30 Juli 2021. Kota Purwokerto Jawa Tengah memiliki pelatih tenis bernama Rony Rahardjo S.H yang awalnya berasal dari Temanggung sebagai asisten pelatih Kwee Eng 
Djoe(alm).

Sebelum masuk Purwokerto , Rony Rahardjo SH melatih di Magelang, Wonosobo, Temanggung dan terakhir tahun 1989 menetap di Purwokerto.

Selama hidupnya dibekali coaching clinic dengan pelatih2 asing yang didatangkan Pelti kedaerah daerah untuk menambah ilmu kepelatihan sebagai modal dasarnya terjun didunia pelatihan tenis.

Sewaktu di Wonosobo, Rony Rahardjo menangani petenis Yudi Hartono yang saat itu dikenal sebagai andalan Wònosobo.

Sekarang di Purwokerto beberapa petenis yunior Purwokerto sedang diasah kemampuannya bermain tenis. Oleh karena pandemi Covid-19,  berdampak menurunnya minat bermain tenis. Hanya beberapa petenis yunior masih tekun berlatih seperti kakak beradik Faras dan Faizah.

Kamis, 29 Juli 2021

Andrian Raturandang UlangTahun ke 45 tahun

RemajaTenis, Jakarta, 29 Juli 2021. Tepat hari ini tahun 1976 telah lahir bayi laki laki Andrian Alexander Raturandang yang merupakan putra pertama dari Alfred Henry Raturandang dan Joyce Conrad ( alm).

Andrian Raturandang yang akan menjadi petenis nomor satu Indonesia mengenal tenis dari keluarga tenis datang dari kakeknya Opa Jo Albert Raturandang menurun kepada  ayahnya menjadi pelatih nasional Indonesia. Dimulai belajar tenis pada usia 3 tahun dengan cara unik. Bola dilempar dan dibiarkan memantul 3 kali baru dipukul dg stik. Ternyata Andrian lakukan tanpa kesalahan. Ini awalnya ayahnya sudah bisa melihat ada bakat pada Andrian.

Dalam kariernya mulai terlihat bakatnya  dalam event2 nasional yunior 10
 tahun sebagai juara diawali dari piala Walikota Jakarta Selatan dan Timur. Usia 6 tahun ikut Mercu Buana KU 10 terhenti langkahnya di babak kuarter final dari Benny Widjaja yang sebagai unggulan pertama.

Juara Thamrin cup pada usia 8 th. Dan berlanjut juga kelompok 12 tahun , 14 tahun. Bahkan terpilih dalam tim Indonesia World Junior Competition ( kejuaraan dunia usia 14 th) babak final di Ceko.

Dalam perjalanan dunia tenis Pro, peringkat terbaiknya peringkat ATP 484 untuk tunggal dan ATP 391 untuk ganda.

Dalam prestasi diarena SEA  Games 1997 tercatat peraih 1 emas dan 4 perunggu

10 kali ikut dalam tim Davis Cup Indonesia antara th 1996 dan 1998 yang kemudian juga 2001.
Dari pemain Davis Cup beberapa tahun kemudian beralih menjadi pelatih tim Davis Cup Indonesia di tahun 2013-2017.

Saat ini Andrian Raturandang melanjutkan pelatihan tenis dari orangtuanya Alfred Henry Raturandang yang juga pelatih tenis ITF level-2 dikenal sebagai tutor ITF Level 1 dengan namanya ARTC178 diubah menjadi ART297.

Sementara Andrian Raturandang menjadi pelatih tim PON XX untuk Jawa Barat

Sebagai pelatih Andrian Raturandang juga mengenyam pelatihan pelatih yang diselenggarakan oleh PP Pelti, yaitu ITF Level-1 Coaches Course dan telah dinyatakan lulus. Artinya ada juga pelatih yang mengikutinya yang dinyatakan tidak lulus. Biasanya selama ini yang lulus dalam ITF Level-1 Coaches Course hanya berkisar 10 % saja.

Senin, 26 Juli 2021

Tenis Indonesia Berpartisipasi di Tenis Olympics

RemajaTenis, Jakarta, 26 Juli 2021. Tenis Indonesia mencatat sejarah ikut serta di Olympics setelah tenis  dipertandingkan kembali di Olympics 1988 setelah vakum sangat lama di gelaran terakhirnya di Olympics 1924. Indonesia kala itu mencatatkan tinta emas dengan mengirimkan atletnya pada reborn-nya tenis sebagai olahraga utama di Olympics 1988. Indonesia ternyata 5 kali mengikuti  tenis Olympics yaitu di tahun 1988, 1992, 1996, 2000, dan 2004. Indonesia juga mengikuti Olympics 1984, dimana kala itu tenis menjadi olahraga demo yang dipertandingkan kembali di Olympics setelah 60 tahun.

Siapakah atlet - atlet tenis Indonesia yang berpartisipasi, ini perlu diketahui masyarakat tenis yang saat ini bertanya kenapa Indonesia tidak ikut Olympics 2020 saat ini.


1988 : - Men's doubles (Hary Suharyadi & Donald Wailan - Walalangi) hasilnys : Babak 32 
            - Women's singles (Yayuk Basuki) hasilnya : Babak 32

1992 : - Men's singles (Benny Wijaya) hasilnya babak 64
            - Men's doubles (Hary Suharyadi & Bonit Wiryawan) hasilnya : babak 16
            - Women's singles (Yayuk Basuki) hasilnya: babak 16
            - Women's doubles (Suzanna Wibowo & Yayuk Basuki ) hasilnya : babak 32

1996 : - Women's singles (Yayuk Basuki) hasilnya: babak 64
            - Women's doubles (Yayuk Basuki & Romana Tedjakusuma) hasilnya: babak16


2000 : - Women's singles (Wynne Prakusya) hasilnya :babak64
            - Women's doubles (Yayuk Basuki & Wynne Prakusya) hasilnya: babak32

2004 : - Women's singles (Angelique Widjaja) hasilnya: babak32
            - Women's doubles (Wynne Prakusya & Angelique Widjaja) hasilnya; babak32

 

Sabtu, 24 Juli 2021

Salah Satu Legendaris Romana Tedjakusuma

RemajaTenis, Jakarta 24 Juli 2021.Hari ini mantan petenis nasional Indonesia Romana Tedjakusuma berulang tahun ke 45 

Sekadar mengingatkan, Romana adalah Salah satu petenis legendaris putri Indonesia ai beberapa yang dimilikinya. Petenis kelahiran Surabaya dari orang tua campuran Jawa Manado, tanggal 24 Juli 1976 ini pernah menembus top 100 peringkat WTA dengan rangking terbaik nomor 82 pada bulan april 1994.. Inilah prestasi yang pernah didapatnya perlu untuk diingat ingat. Romana terkenal sangat pendiam sehingga yang dikenalya hanyalah prestasi yang didapat.
Saat ini Romana berdomisili di USA, diawali dengan sekolah sambil tenis dan sudah menyelesaikan studynya Romana tidak kembali ke Surabaya tetapi menetap di USA

Prestasi terbaiknya di Grand Slam adalah mencapai babak ketiga Australian Terbuka 1994, dan ikut menyumbang total 10 emas di Sea Games termasuk dua nomor tunggal putri di Sea Games Singapura dan di Kuala lumpur.

Sepanjang karirnya, Romana mengoleksi 6 gelar ITF Women Circuit di nomor tunggal dan 19 gelar di nomor ganda 


Dia juga menjadi juara ganda  WTA Indonesia Open 1994 bertandem dengan legenda terbaik Indonesia,  Yayuk Basuki .

Romana menjadi pemain anggota Fed Cup Indonesia pada tahun 1993-1996, 2001, 2005 dan 2006

Romana merupakan perwakilan timnas tenis Indonesia pada Summer Olympics 1996 di Atlanta bersama Yayuk Basuki. Sayangnya langkah mereka terhenti di babak kedua setelah dikalahkan oleh Jana Novotná dan Helena Suková.
6.

Kamis, 22 Juli 2021

Peringkat AFR Juli 2021


Kelompok Umur 10 Tahun Putra

1. Rafael Enrico Pribadi ( DPK ) Points 82
2. Phillipe Bawono ( DKI ) Points 58
3. Keenan Lazuardi Latief ( DPK ) Points 53
4. Clifton Gandha ( DKI ) Points 50
5. Bagas Satria Armaghan ( DKI ) Points 43
6. M.Jafar Harisah ( DPK ) Points 38
7. Niki Resya Wardana ( DKI ) Points 36
8. Almaghesta Zafa Utama ( DKI ) Points 23
9. Aditya Yudha Pratama ( SLW ) Points 22
10. Arya Wibisana ( SLW ) Points 20
10. Reaven Rio Suryana ( KRW ) Points 20
11. Fauza Ikhwan Nabil ( SLW ) Points 18
12. Adrian Lionel Setiawan ( DKI ) Points 16
13. Warren Russel Gunawan ( DKI ) Points 13
14. Abimanyu Aditya Prana ( DKI ) Points 10
14. Aaron Nathaniel Marnandus ( DKI ) Points 10
15. Albertus Hendrawan (DKI ) Points 8
15. Aditya Rama Fahreza ( DKI ) Points 8
15. Nathan Yuan Long Lim ( DKI ) Points 8
15. Kenneth Nicholas Tene ( DKI ) Points 8
16. Louis Archer ( BDG ) Points 7
16. Arjuna Aryasatya Prana ( DKI ) Points 7
17. Khaizzuran Dhia Maliki ( DKI ) Points 5
17. Naufal Pandunata ( BKS ) Points 5
18. Oliver Kenzo Tan ( DKI ) Points 4
19. Liam J,Gunawan ( DKI ) Points 3
20. Perandy Bintang Putra Pratama ( BDG ) Points 2
20. Muh. Ammar Althaf Badruzzaman ( DKI ) Points 2
21. Revano Rhodez Ramma ( DKI ) pOINTS 1
21. Rafael Putra Danianto ( DkI ) Points 1
21. Rayyan Ananda Danianto (DKI ) Points 1
21. Matthew Ian Tjokro ( DKI ) Points 1

Kelopmpok Umur 10 Tahun Putri

1. Esperanza Felicia Situmorang ( SLW ) Points 57
2. Karen Yap ( DKI ) Points 55
3. Quorra Princy ( BMS ) Points 35
4. Joyeline Daryll Mangunsong ( CBBR ) Points 33
5. Niqkhesya Rahmawati ( DKI ) Points 26
6. Sheika Adelyna Soares ( BTN ) Points 25 
7. Madeline Ivy Tjokro ( DKI ) Points 24
8. Josephine Clarabelle Suryanto ( DKI ) Points 18
9. Sara Tinjani ( BMS ) Points 16
10. Hagia Sofhia ( DKI ) Points 14
11. Yosheline Odelia Vicenta ( SLW ) Points 12
12. Evelyn Kania ( CBBR ) Points 11
12. Kanaya Malika ( DKI ) Points 11
12. Faith Auditeur Sridaja ( DKI ) Points 11
12. Isabeele Karjono ( DKI ) Points 11
13. Aubree Kadir ( DKI ) Points 7
13. Eltwin Zahda Andari ( SLW ) Points 7
13. Sekar Anjani Syahira ( DKI ) Points 7
14. Khairana Dear Mahira ( SLW ) Points 5
14. Gheriya Rahima Andhini ( KBM ) Points 5
14. Karina Brigita Sucipto ( DKI ) Points 5
15. Roseline Wijaya ( DKI ) Points 3
15. Cleantha Vanozza Feisal ( DKI ) Points 3
16. Nabila Aufa Azzahra ( DKI ) Points 1
16. Khansa Rahma Zahira ( KEPRI ) Points 1

Kelompok Umur 12 Tahun Putra

1. Raihan Somantri ( KRW ) Points 145
2. Keanu Sinclair Liem ( BDG ) Points 60
3. Reifan Mu'izzataya Martadiredja ( BTN ) Points 54
4. M.Dhafin Rezky Habibi ( KDR ) Points 40
5. Arya Wibisana ( SLW ) Points 35
6. Ryouta Rommy Nonaka ( BDG ) Points 30
7. Rafa Rizky Ramadhan ( DKI ) Points 23
8. Titouan Parrod ( DKI Points 22
8. Rafa Iqbal Sakhi ( DPK ) Points 22
9. Gardan Hermawan ( DKI ) Points 20
10. Daryll Matthew Widjaja ( DKI ) Points 18
11. Rafarael Attarsyah Laief ( DPK ) Points 16
11. Owen Keitaro ( BDG ) Points 16
11. Bixenta Adzkaa Feisal ( DKI ) Points 16
12. Mauza Sabiq Nurraffa ( SLW ) Points 15
13. Kautsar Najil ( BTN ) Points 12
13. Albertus Sebastian Hendrawan ( DKI ) Points 12
13. Darren Adam Sofian ( DKI ) Points 12
14. M.Fakhri Akbar Siregar ( BGR ) Points 11
14. Revano Rhodez Ramma ( DKI ) Points 11
15. Dylan Yap ( DKI ) Points 10 
15. Prawara Mulya Laksana ( KEPRI ) Points 10
15. Lucas Allessandro Winoto ( DKI ) Points 10
15. Bagas Arkananta Putrajati ( DPK ) Points 10
15. Zack Arsa Soelistyo ( DKI ) Points 10
15. Samuel Putra Toratio Ramma ( DKI ) Points 10
15. Keenan Lazuardi Latief ( DPK ) pOINTS 10
16. Abrian Mora R P ( DKI ) Points 9
17. Justin Ferry Franklin ( DKI ) Points 7
18. Aldebaran Faza Utama ( DKI ) Points 5
18. Phillipe Bawono ( DKI ) Points 5
18. Joshua Theodore Suryanto ( DKI ) Points 5
18. Aditya Rama Fahreza ( DKI ) Points 5
18. Kyle Hayden Winata ( DKI ) Points 5
19. Yosia Nirwasita Agung ( BTN ) Points 3
20. Putra Athallah Maliki ( DKI ) Points 2
21. Ethan Jkae Frans ( DKI ) Points 1
21. Abimanyu Aditya Prana ( DKI ) Points 1
21. Rafael Margono ( DKI ) Points 1
21. Khizzuran Dhia Maliki ( DKI ) Points 1
21. Razaan Ahmad Syauqi ( DKI ) Points 1

Kelompok Umur 12 Tahun Putri

1. Koreena Agun Hikey ( DKI ) Points 65
2. Ivanna Tuma Joy Canesa ( DKI ) Points 54
3. Viera Kharisma Noviyanti ( DKI ) Points 48
4. Yosheline Odelia Vicenta ( SLW ) Points 38
5. Bennedicto Edwina Theodorus ( BDG ) Points 30
5. Zahra Sekar Aruna ( SLW ) Points 30
6. Gwen Emily Kurniawan ( DKI ) Points 29
7. Milanesa Briana Susanto ( DKI ) Points 23
7. Najwa Khairunnisa Az-Zahra ( SLW ) Points 23
8. Asyifa Khansa Putri Raga ( BMS ) Points 20 
9. Rd Ayu Dev Kesuma Ningrum ( BKL ) Points 19
10. Maela Wulan Brunsard ( DKI ) Points 13
11. Karen Yap ( DKI ) Points 12
12. Sofia Grae Santosa ( DKI ) Points 11
12. Gabrielle Marnandus ( DKI ) Points 11
13. Martina Taborda Urbanesa ( DKI ) Points 8
13. Maula Sa'ya ( BTN ) Points 8
14. Hope Putri Toratio Rama ( DKI ) Points 5
15. Izan Nabila Maharani ( Pasaman ) Points 3
16. Sheika Adelyna Soares ( BTN ) Points 1
17. Celine Winarta ( DKI ) Points 1
17. Andyta Wulandari ( TGL ) Points 1
17. Joyceline Daryll Mangunsong ( CBBR ) Points 1
17. Getsa Zainie ( BMS ) Points 1
17. Claire Jane Tumbuan Kwok ( DKI ) Points 1

Kelompok Umur 14 Tahun Putra

1. Raphael Rio Suryana ( KRW ) Points 55

2. Arya Manishaq Sutrisno ( DKI ) Points 51
3. Paul Jason Sutisna ( DKI ) Points 35
3. Arif Wisnu Hariyanto ( TGL ) Points 35
3. Giftbrain Rizqzain Fadhrezy ( BBL ) Points 35
4. Rangga Wisnu Kresna Rafansyah ( SMG ) Points 19
5. Rafa Jeconia Verdasco Mangunsong ( CBBR ) Points 18
6. Aldebaran Faza Utama ( DKI ) Points 17
7. Joachim Mika Gunawan ( DKI ) Points 15
8. Rayhan Nur Yuviro ( DKI ) Points 12
9. Marco Kenneth Alesandro ( DKI ) Points 11
9. Gema Adli Putra N ( DKI ) Points 11
10. Joseph Owen Lauw ( DKI ) Points 10
10. Gardan Hermawan ( DKI ) Points 10
10. Reifan Mu'izzataya Martadiredja ( BTN ) Points 10 
10. Gabriel Barrack Majampoh ( DKI ) Points 10
11. Fathan Audy ( KRW ) Points 8
12. Ketut Satria Wiratama ( DKI ) Points 7
13. Satya Sultrawan Darman ( KDR ) Points 5
13. Bramantya Rizky Wiratama ( DKI ) Points 5
13. Marshal Ryanditama Rizki L ( BDG ) Points 5
13. Rafarael Attarsyah Latief ( DPK ) Points 5
13. Vivaan Sukhana ( DKI ) Points 5
13. Samuel Putra Toratio Ramma ( DKI ) Points 5
13. Lucas Alexandro Winoto ( DKI ) Points 5
13. Falih Maulana Putra ( DKI ) Points 5
13. Revano Rhodez Ramma ( DKI ) Points 5
13. Timoty Rarendra Sakti ( SLW ) Points 5
14. Damar Nirwasita Putrajati ( DKI ) Points 1
14. Pramana Pieroelie ( DKI ) Points 1
14. Rafa Iqbal Sakhi ( DPK ) Points 1
14. Nicholas Ryan William ( DKI ) Points 1
14. Alif Rismawan ( DKI ) Points 1
14. Rafael Rezanov Ramma ( DKI ) Points 1

Kelompok Umur 14 Tahun Putri



1. Lulwa Naswardhani ( DKI ) Points 50
2. Mischka Sinclaire Goenadi ( DKI ) Points 43
3. Kayla Ruth Santosa ( DKI ) Points 34
4. Marvena Maulida ( BTN ) Points 29
5. Sameera Talwar ( DKI ) Points 25
6. Febbyaro Ribby Santara ( DKI ) Points 20
7. Callista Gandha ( DKI ) Points 19
8. Alaia Zayna Afif ( DKI ) Points 16
9. Carina Otani ( DKI ) Points 13
10. Koreena Agun Hickey ( DKI ) Points 5
10. Hope Putri Toratio Ramma ( DKI ) Points 5
10. Ivana Tuma Joy Canesa ( DKI ) Points 5
11. Zahra Almira Yusmawan ( SMG ) Points 3
11. Martina Taborda Urbaneja ( DKI ) Points 3
11. Najla Aufa Mecca ( DKI ) Points 3
12. Naomi Gracelyn Tio ( DKI ) Points 1
12. Farina Aurellia Krisnawan ( DKI ) Points 1
12. Nazela Agustin ( BTN ) Points 1
12. Khofifah Kaerunnisa ( SLW ) Points 1

Kelompok Umur 16 Tahun Putra 

1. Arsya Philo Wisyesa Putra S ( TGRS ) Points 71
2. Joseph Owen Lauw ( DKI ) Points 35
2. Arif Wisnu Heryanto ( TGL ) Points 35
3. Raffi Ahmad Martadiredja ( BTN ) Points 26
4. Mauressi Urwah Muqorib ( BTN ) Points 25
4. Joachim Mika Gunawan ( DKI ) Points 25
5. Rafa Jeconia Verdasco Mangunsong ( CBBR ) Points 23
6. Marshal Ryanditama Rizki L ( DKI ) Points 21
7. Ahnaf Braga Antoni ( DKI ) Points 19
8. Dwi Ade Rahmantoro ( DKI ) Points 18
9. Cahyadi Setya Darma ( BDG ) Points 14
10. M Raska Obamy ( DPK ) Points 10
11. Rizky Ziyad Rasyid ( BMS ) Points 8
11. Muhammad Rasya ( CBN ) Points 8
11. M Ridho Iskandar ( SRG ) Points 8
11. Eric Matthew Gunawan ( DKI ) Points 8
11. Darrel Athabani Safar (TGRS ) Points 8
12. Ahmad Raihan Mallawa ( DKI ) Points 5
13. Muh Fadillah Aulia ( DPK ) Points 3
13. M Althaf Aziz Hibatullah ( BDG ) Points 3
14. Faizal Rasyid Zafri ( KRW ) Points 1
14. Marshal Cadaffa Amaas ( BDG ) Points 1
14. Muh'ab Umar M Salman ( DKI ) Points 1
14. Muhammad Raffi Ulya ( BDG ) Points 1
14. Osiris Candrawinata ( TGRS ) Points 1
14. Nicholas Ryan William ( DKI ) Points 1
14. Teuku Rafael Rafferty ( TGRS ) Points 1
14. Abrian Mora Panjaitan ( DKI ) Points 1

Kelompok Umur 16 Tahun Putri

1. Marvena Maulida ( BTN ) Points 36
2. Nazela Agustin ( BTN ) Points 33
3. Mischka Sinclaire Goenadi ( DKI ) Points 25
4. Clarintha Kyara Feisal ( DKI ) Points 21
5. Gemintang Jannah DW ( BKS ) Points 12
5. Zahra Almira Yusmawan ( SMG ) Points 12
6. Cylova Zuleyka Hukmasabiyya ( BTN ) Points 10
6. Farra Novianti Sabila ( DPK ) Points 10
7. Febyaro Ribby Santara ( DKI ) Points 6
8. Nea Kirana Pieroelie ( DKI ) Points 5
9. Muhtasya Raisya Putri ( CBN ) Points 3
9. Meriel Florencia Sucipto ( DKI ) Points 3
10. Najla Aufa Mecca ( DKI ) Points 2
11. Nabila Zalfa Sandini ( SLW ) Points 1
11. Naomi Gracelyne Tio ( DKI ) Points 1
11. Ratu Violenza Effendi ( Pasaman ) Points 1

Kelompok Umur 18 Tahun Putra

1. Joachim Mika Gunawan ( DKI ) Points 35
2. Aviansyah Galih Cahyailmi ( IDM ) Points 34
3. Rafa Jeconia Verdasco Mangunsong ( CBBR ) Points 28
4. Bagus Sandika Yusaka ( BGR ) Points 20
5. Mario Nathanael ( DKI ) Points 17
6. Dibbyaro Hinomaru ( DKI ) Points 12
6. Rafalentino Da Costa ( TGRS ) Points 12
7. Mausa Khalil Ayesih ( DKI ) Points 10
8. Arsya Philo Wisyesa Putra S ( TGRS ) Points 9
9. R Althaf Aziz Hibatullah ( KRW ) Points 6
10. Rafael Rio Suryana ( KRW ) Points 3
11. Jojo Indradewa ( CBBR ) Points 1
11. M Romli Muhidin ( DKI ) Points 1
11. Muh Hakiki Supriatna ( SKB ) Points 1
11. Zinedine Arva Purbo ( DKI ) Points 1
11. Joya Satrio Pringgodani ( SLW ) Points 1 

Minggu, 18 Juli 2021

Apa Yang Dilakukan Giovan Leon Lumenta Selama Pandemi Covid-19 ?

RemajaTenis, Manado, 18 Juli 2021. Petenis potensial asal Manado, Giovan Leon Lumenta selama masa pandemi Covid-19 tetap setia berlatih secara rutin di Manado. 

Gio, panggilan sehari hari, yang selama ini berlatih tenis di Jakarta untuk meningkatkan prestasinya terpaksa tidak bisa kembali ke Jakarta setelah pulang ke Manado karena pandemi Covid-19. Sebenarnya tahun 2020 ada keinginan kembali ke Jakarta terkendala , tapi apa daya pandemi Covid-19 membuat keinginan ke Jakarta yang dianggap layak untuk mengembangkan potensinya sebagai atlet yunior Sulawesi Utara dibandingkan didaerah, pupus sudah

Petenis kelahiran Manado 15 April 2004 merupakan salah satu petenis yunior asal Sulawesi Utara yang aktif mengikuti turnamen nasional di pulau Jawa maupun Sumatra sejak 2015 sehingga memiliki Peringkat Nasional Pelti dikelompok umur.

Selama di Manado tidak ada turnamen tenis sehingga tidak bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dan juga harus berlatih tanpa pelatih. Untuk mengatasi masalah itu Gio, tetap berlatih dengan sering lakukan latihan tanding sesama petenis muda Manado yang ada.

Tapi sejak 16 Juli 2021 Pengprov Pelti Sulawesi Utara selenggarakan pertandingan eksibisi yang diikuti juga oleh petenis daerah seperti Mayreski Patabang, Skiva Sumual, Javier Rumagit. Direncanakan setiap bulan diadakan oleh Pengprov Pelti Sulut di lapangan Gubernuran.

Dalam acara eksibisi tenis, oleh ketua Pengprov Pelti Sulut, drs Steven Kandou disediakan uang pembinaan sebagai penghargaan kepada atlet tenis berprestasi. Inilah cara dimasa pandemi Covid-19 sehingga atlet potensial tetap berlatih menjaga stamina selama Turnamen Diakui Pelti untuk sementara terhenti .

Adapun pesan dari ketua Pengprov Pelti Sulut tetap latihan jaga fisik karna akan di adakan setiap bulan untuk eksebisi.

Ternyata masih ada asa bagi petenis di Sulawesi Utara. Diharapkan selama pandemi Covid-19 setiap Pelti daerah tetap memonitor aktivitas petenis daerahnya. Apalagi menjelang Pekan Olahraga Nasional XX Papua yang akan datang. Tidak cukup hanya latihan2 tanpa ada turnamen..

Minggu, 11 Juli 2021

" Tennis Elbow " , Nyeri Tersering di Sendi Siku

RemajaTenis, Jakarta, 11 Juli 2021. LATERAL , epicondylitis atau lebih dikenal dengan tennis elbow adalah suatu tendinitis  (inflamasi/peradangan tendon ) di siku yang kerap kali menyebabkan nyeri berkepanjangan  ( kronis ). Peradangan terjadi pada tendon  ekstensor  carpi  radialis brevis ( ECRB ) yang merupakan salah satu tendon yang mendukung  fungsi siku (meluruskan  siku ) dan pergelangan tangan ( menekuk pergelangan tangan )

Tennis elbow terjadi  karena trauma  pemakaian berlebihan (overused) dan berulang  (repetitif)  pada tendon ECRB . Biasanya hal ini berhubungan dengan  aktivitas kerja yang menggunakan  tangan , seperti mengetik, merajut , dan melukis. Selain itu, olahraga  seperti tenis, bulu tangkis, dan angkat besi. Faktor  resiko  lain termasuk usia di atas 40 tahun, laki laki, merokok dan obesitas.

Gejala tennis elbow yang sering terjadi adalah  perasaan nyeri  atau rasa terbakar  pada bagian  luar siku dan  memburuk ketika  menggenggam  atau mengangkat barang. Nyeri dimulai dari siku  tetapi dapat menyebar  ke lengan bawah. Biasanya genggaman akan terasa kurang kuat, Gejala ini umumnya terjadi secara bertahap tetapi dapat juga muncul secara tiba tiba.'

Pada umumnya, tennis elbow dapat membaik bila melakukan hal hal berikut ini. Mengistirahatkan sendi siku dan menghentikan aktivitas penyebab ; menggunakan kompres, minum obat antinyeri (over the counter (OTC)  /dibeli bebas), seperti paracetamol anti-inflamasi seperti ibuptrofen.

Pemeriksaan ke dokter disarankan bila gejala  berlanjut atau terdapat  gejala yaitu tidak dapat membawa barang  atau menggunakan tangan, nyeri siku pada malam  hari atau saat istrahat, nyeri siku yang menetap selama beberapa hari , tidak dapat meluruskan  atau menekuk tangan dan pembengkakkan atau lebam signifikan sekitar sendi atau lengan.

Penanganan lebih lanjut tennis elbow meliputi , pertama , penegakan diagnosis, Untuk  menegakkan diagnosis, dokter akan menanyakan mengenai gejala, faktor risiko, riwayat penyakit, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik yang terdiri penekanan pada tendon ECRB, meminta pasien secara aktif untuk  menggerakkan jari, pergelangan tangan dan siku pada beberapa arah sesuai intruksi. Dokter akan memeriksa apakah nyeri di siku berkaitan dengan kelainan di leher. Pemeriksaan tambahan yang  mungkin diperlukan untuk tennis elbow  adalah x-ray elbow joins  dan USG  atau MRI.

Selanjutnya , penatalaksanaan non bedah atau konservatif adalah pilihan pertama dari penanganan tennis elbow . Diantaranya, pengobatan antinyeri untuk mengurangi bengkak dan nyeri, menggunakan penguat siku ( counter brace) untuk meredakan gejala dengan melemaskan otot dan tendon, serta  melakukan injeksi steroid.

Pembedahan dilakukan apabila tidak ada perbaikan gejala setelah tatalaksana nonbedah. Bisa berupa pembedahan terbuka (open debridement) , yaitu dokter bedah mengambil jaringan tendon yang rusak. Selain itu , pembedahan minimal invasif dengan arthroscopy. Dengan sayatan yang lebih kecil , dokter bedah melakukan pengintipan sendi siku dengan kamera. Pengambilan  jaringan tendon yang rusak dilakukan melalui sayatan kecil ( key hole surgery)
. Semoga Anda sehat senantiasa. (Dikutip dari Info Kesehatan Harian Kompas, Minggu 11 Juli 2021)


  


Jumat, 09 Juli 2021

Langkah Priska Terhenti di Grand Slam Yunior Wimbledon

RemajaTenis, London ,8 Juli 2021. Perjalanan petenis muda Indonesia, Priska Madelyn Nugroho ( 18 th ) terhenti di babak kedua Tunggal putri Wimbledon Junior 2021 oleh petenis Italia Matilde Paoletti lewat 2 set langsung, 6-7(1), 3-6.


Set pertama Priska sempat tertinggal diawal set 0-2 , mulai berikan perlawanan di games ketiga 1-2 , 2-4 dan 3-4. Bahkan di games kesembilan sempat unggul 5-4  kesempatan menutup set pertama karena pegang servis. Tapi lawan yang pegang break point berhasil menyamakan kedudukan sehingga menjadi 5-5.

Kesempatan kedua datang pada game 11 dimana Priska unggul 6-5 dan pegang servis. Tapi kelihatannya lawannya lebih bertenaga sehingga bisa menyamakan kedudukan 6-6 dan terjadi tie break. Dalam perebutan tie break keberuntungan berpihak kepada lawan, sehingga kedudukan 1-7 untuk Matilde Paoletti (18 th).

Set kedua angka berpihak kepada Matilde Paoletti 0-3 dimana sempat servis Priska dipatahkannya. 

Sebelum menutup set kedua, Priska sempat memperkecil kekalahan 3-6, sehingga yang melaju kebabak ketiga Matilde Paoletti dengan angka 6-7(1), 3-6.

Tetapi Priska masih ada asa berbicara disektor ganda sebagai juara Austarian Open 2020 dengan pasangan yang sama asal Filipina , Alexandra Eala karena lolos kebabak kedua menang 6-0, 6-0.

Pasangan gado gado Filipina dan Indonesia akan membuktikan dirinya di ajang Wimbledon Junior 2021 sebagai pasangan juara Autralian Open Junior 2020.

Akibat pandemi , Priska tidak dapat visa di Roland Garros 2021 yang sudah berlangsung bulan lalu. 

Pandemi Covid 19 menyebabkan tersendatnya prestasi petenis Indonesia karena tidak bisa ikut serta di turnamen turnamen luar negeri.

Sebaiknya Priska Madelyn Nugroho setelah Wimbledon jangan kembali ke Indonesia sambil mengikuti ITF Pro Tour di Eropa. Demikian anjuran August Ferry Raturandang selaku pengamat tenis. " Kalau perlu bisa bergabung dalam team ITF Grandslam Trust Fund ke Amerika" ujar AFR

Kamis, 08 Juli 2021

Kehilangan Pejuang Tenis Indonesia

RemajaTenis, Jakarta, 8 Juli 2021. Sewaktu asyik melihat semifinal tunggal putri Wimbledon di televisi tiba tiba masuk berita duka cita di WA dari salah satu rekan tenis dari kota Tegal yang juga salah satu pembina tenis dikota Tegal, Purnomo. Sempat menanyakan siapa yang meninggal karena tidak percaya lihat foto berkebaya Dra.Terry Sugijatti yang lebih dikenal saat ini sebagai pembina tenis yang turut membesarkan  klub Sukun Kudus.

Menetapnya dikota Semarang, tapi lebih sering bolak balik ke kota Kudus didampingi oleh putranya sebagai pelatih tenis juga, Enrico Satria.
Dra Terry Sugijatti meninggal dalam usia 65 tahun.

 Berita yang diterima dari putranya, Enrico Satria, sakit sudah 8 hari karena Covid kemudian kemarin tidak mau makan dan minum langsung dibawa kerumah sakit dan meninggal jam 20.00 hari ini.

" Kita kehilangan salah satu pejuang tenis. Saya mengenal beliau sudah lama. Waktu itu sekitar tahun 1994 sering membawa putranya ikut turnamen nasional yunior baik di Jakarta maupun di pulau Jawa, "ujar August Ferry Raturanďang.
Bahkan dikatakan sempat tidak sependapat masalah turnamen tenis yang dikelolanya di Semarang, tapi karena punya kepentingan yang sama untuk tenis nasional maka keduanya akhirnya berteman kembali dan saling membutuhkan.

" Sewaktu  Terry dipercaya sebagai direktur turnamen dikota Semarang, sempat terjadi beda pendapat atau karena dikoreksi oleh saya sebagai supervisor tetapi tidak diterimanya. Tapi akhirnya turnamen itu berhasil dalam pelaksanaannya. " ujar AFR mengenang masa lalu.

Sejak adanya RemajaTenis,  hubungan dengan Dra Terry Sugijatti makin akrab. Kota Ambarawa , berkat  bantuan Dra Terry Sugijatti dalam pengadaan lapangan tenis di Ambarawa sehingga bisa diadakan RemajaTenis dikota Ambarawa.

Sempat pula tercatat beberapa turnamen nasional yunior dikelolanya. Tercatat piala Tugu Muda, piala Yayuk Basuki yang sempat berjalan beberapa tahun.

Terakhir Dra Terry Sugijatti lebih konsentrasi di pelatihan tenis yunior dibawah naungan klub Sukun Kudus. Petenis yunior dikota Kudus makin banyak jumlahnya.

Kegiatan RemajaTenis di beberapa kota sering diikuti anak asuhnya.Awalnya petenis yunior Semarang sering ikuti RemajaTenis di Solo,  Jakarta. Tegal ,  bahkan RemajaTenis dikota Palembang juga.

Sejak membina klub tenis Sukun Kudus sering mengirim atletnya ke luar negeri. Jika RemajaTenis di Bantul maupun Blora merupakan langganannya untuk diikuti anak binaannya.

Sebagai penerus, diharapkan dapat dijalankan oleh putranya Enrico Satria yang pernah membela PON Sumsel 2004, membawa nama Indonesia di Universiade di Turkey.

" Selamat jalan Dra Terry Sugijatti ke Rumah Bapa di Surga." 

Rabu, 07 Juli 2021

RemajaTenis Selama Juli Tertunda

RemajaTenis,Jakarta,7 Juli 2021. Pemerintah dalam rangka menghentikan rantai pandemi Covid-19 secepat mungkin telah mengeluarkan aturan baru di pulau Jawa dan Bali PPKM ( pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) darurat. Untuk itu perlu disiplin bersama untuk cegah skenario terburuk, akibat lonjakan kasus baru harian Covid 19 yang tak terbendung.

Sebagai masyarakat termasuk masyarakat tenis sekalipun turut serta membantu Pemerintah untuk mengatasi masalah bersama sama.

Menyadari hal itu August  Ferry Raturandang selaku penggagas RemajaTenis, berinisiatip untuk sementara menunda kegiatan RemajaTenis selama bulan Juli 2021. Artinya kegiatan RemajaTenis Jakarta-94 ( 3-4 Juli) dan RemajaTenis Jakarta-95 ditunda sampai situasi Jakarta membaik. Walaupun lapangan tenis Kodam Jaya ditutup sampai 25 Juli 2021.

Untuk itu dibutuhkan kesabaran masyarakat tenis untuk bersabar karena RemajaTenis yang tetap konsisten menjalankan salah satu program pembinaan tenis usia dini.

Jikalau pelaksanaan sudah memungkinkan menurut Pemerintah, maka sistem dan peserta yang sama untuk dilaksanakan. Misalnya turnamen pertama berlangsung 3 ( tiga ) hari dengan peserta yang sudah terdaftar di RemajaTenis Jakarta -95.

Diharapkan bulan Agustus sudah dapat dilaksanakan, tetapi menunggu keputusan Pemerintah.

" Maaf , kami prihatin melihat keadaan saat ini. Diharapkan jangan patah semangat. Kita jangan negative thinking sebagai cara meningkatkan immunitas tubuh disamping berlatih terus tenis yang kita cintai ditempat masing masing" ujar August Ferry Raturandang selaku penggagas RemajaTenis.

Ini salah satu cara membantu upaya Pemerintah, akibat kurangnya disiplin masyarakat Indonesia berdampak pula kepada dunia olahraga termasuk tenis.

Senin, 05 Juli 2021

Langkah awal cemerlang Priska Madelyn Nugroho di Wimbledon Junior

RemajaTenis, London, 5 Juli 2021. Priska Madelyn Nugroho memulai debutnya di Wimbledon Junior 2021 dengan gemilang mengalahkan petenis Republik Ceko Lucie Havlickova dengan dua set langsung 6-3, 6-2 sehingga lolos kebabak kedua.

Tampil sebagai unggulan 11, Priska tampak dominan sehingga lawan tidak bisa berkembang dan kemenangan ini kurang dari satu jam.

Dibabak kedua Priska bertemu petenis Italia M.Paoletti yang lolos dari hadangan petenis Amerika Serikat A.Blokhina lewat pertandingan tiga set 6-4,4-6,6-4.

Prestasi Priska Madelyn Nugroho tertinggi disaat berpasangan petenis Filipina Alexandra Ealana keluar sebagai juara ganda Australian Open Junior 2020, mengikuti rekam jejak prestasi Angelique Widjaja juara Wimbledon Junior dan juara ganda putri French Open Junior dan petenis asal Bali Tami Grende juara ganda Wimbledon Junior.

Keberhasilan Priska di Australian Open Junior memicu semangat Priska untuk mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
" Bangga banget juara di level Grand Slam Austalian Open. Tapi aku gak mau berpuas diri dengan keberhasilan itu. Justru aku harus berlatih lebih keras karena aku ingin bisa berprestasi lainnya diajan Grand Slam lainnya French Open, Wimbledon, US Open " kata Priska Madelyn Nugroho.

Di Wimbledon turun selain tunggal juga ganda putri.
 
Keberhasilan Priska Madelyn Nugroho diajang Grand Slam menunjukkan masih bisa petenis Indonesia berbicara di tenis dunia. Saat ini dibuktikan oleh Priska setelah lama tidak terdengar lagi adanya petenis Indonesia setelah Angelique Widjaja dan Tami Grende yang saat itu pernah mencatatkan diri sebagai juara Grand Slam Wimbledon Junior.

Sabtu, 03 Juli 2021

Priska Madelyn Nugroho Mulai Debutnya Di Wimbledon.

RemajaTenis, London, 3 Juli 2021.  Petenis potensial asal Jakarta, Priska Madelyn Nugroho mulai debutnya dibabak pertama Wimbledon Junior 2021 melawan petenis Republik Ceko  Lucie Havlickova berusia 16 tahun.


Kali ini Priska terpilih dalam ITF Team Touring ke Eropa yang merupakan salah satu program ITF Grand Slam Trust Fund yang dimulai dari Paris ( Perancis) sampai Wimbledon bersama petenis muda dari berbagai negara
 mendapat pelatihan dan mengikuti turnamen di Eropa.
Sayangnya Priska tidak berhasil dengan mulus di Roland Garros.

" Berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, ITF Team pada masa pandemi ini hanya mengikuti 3 turnamen" kata Priska yang berhasil menggondol gelar juara ganda putri Australian Open Junior 2020.

" Dengan Grand Slam Junior ini aku mengincar peluang Junior Excempt diturnamen professional ITF " ujar Priska yang juga peraih medali perunggu SEA Games 2019 lalu.

Priska yang saat ini memegang peringkat junior dunia ke 17, berharap mampu kembali ke posisi 10 besar sebagaimana pernah diraihnya awal tahun ini.

Jika berhasil mengatasi Havkickova dibabak pertama dia akan bertemu pemenang antara M Paoletti asal Italia melawan A.Biokhina ( Amerika Serikat).

Ini harapan satu satunya Indonesia diajang Grand Slam Junior, setelah Angelique Widjaja maupun Tami Grande asal Bali yang berhasil menambah nama Indonesia dalam 20 tahun silam.