Minggu, 24 Mei 2020

Selamat Hari Idul Fitri 1 Syawal 1441 H


Jakarta, 24 Mei 2020. Dalam rangka menyambut telah berakhir nya Ramadhan,  dan pula menyambut hari Raya Idul Fitri, August Ferry Raturandang selaku pencetus RemajaTenis menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri  1 Syawal 1441 H. Mohon maaf lahir dan bathin.
/
" Kami sampaikan Selamat hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Mohon maaf lahir bathin. " ujar AFR kepada seluruh masyarakat tenis dan peserta RemajaTenis.
Sementara kegiatan turnamen RemajaTenis terhenti sesuai dengan anjuran Pemerintah agar tetap dirumah untuk  menghentikan penyebaran pandemi Covid-19.


" Kami atas nama tim Remaja Tenis menyampaikan terima kasih kepada orang tua peserta RemajaTenis Jakarta yang telah ikut bantu mendonasi  para wasit di Jakarta dan rekan anggota tim RemajaTenis. Juga terutama khusus diberikan kepada wasit Agus Saefuddin karena istrinya sedang sakit. Bantuan tersebut sangat membantu sekali kami, mengurangi beban  ekonomi dan semoga Tuhan selalu memberkatinya Bapak dan Ibu sekalian." ujar AFR.

Diketahui beberapa wasit yang bertugas di RemajaTenis, merupakan full time job sebagai wasit begitu pula petugas RemajaTenis terasa dampak dari pandemi Covid-19 akibat kehilangan pekerjaan dari turnamen.

Kebersamaan anggota RemajaTenis menjadi kunci keberhasilan selama ini, Remaja Tenis pertama kali diperkenalkan 2009, anggotanya secara alami berganti keluar masuk.

Kekompakan tim merupakan kunci keberhasilan. " Yang tidak bisa mengikutinya maka dengan sendirinya akan terdegradasi" kata AFR menceritakan keberhasilan RemajaTenis.
" Memang anggota tim RemajaTenis mempunyai sense of belonging yang sengaja diciptakan'". ujar AFR.  

Selasa, 19 Mei 2020

AKSI SOSIAL : Dari Atlet Untuk Para Pahlawan

Jakarta, 19 Mei 2020. Tenaga medis diseluruh dunia adalah pahlawan pada masa pandemi Covid-19, tak terkecuali bagi atlet atlet top dunia. Dengan cara masing-masing , para atlet itu memberi penghargaan kepada pahlawan mereka.
Petenis putri Spanyol, Garbine Muguruza, terlihat dalam pelayanan kesehatan mental bersama sebuah organisasi kemanusiaan , Fundacion Caser. Pelayanan gratis diberikan bagi mereka yang stres dan trauma fisik.
Melalui penggilan video, juara Perancis Terbuka 2016 dan Wimbledon 2017 , itu berbicara dengan Carmen, salah satu orang tua yang tinggal di Spanyol. Carmen bercerita bahwa dia berusaha aktif di rumah  dengan cara berolahraga ringan.

" Ini situasi yang berat, sulit untuk mencari aktivitas yang bisa membuat kita selalu positif. Tetapi, kita berada dalam perahu yang sama. Kita harus lebih bersabar," kata Muguruza.
Cara lain adalah menyumbang alat kesehatan, uang serta barang lain yang dibutuhkan para tenaga medis itu. Dalam laman resmi WTA, petenis Prancis, Chlo Paquet, dan Cici Bellis (Amerika Serikat) memberi sumbangan air mineral untuk rumah sakit di daerah tempat tinggal masing- masing.
Sebagian atlet bergabung dalam " The Real Heroes Project " dimedia sosial . Program ini melibatkan 24 liga olahraga profesional Amerika , diantaranya WTA, ATP (tenis), NBA, WNBA (bola basket), NHI (hoki), NASCAR ( otomotif), sepakbola (NLS) , dan E-sports.
Melalui program itu,para atlet mendedikasikan kaus atau seragam bertuliskan nama para tenaga kesehatan.

Sabtu, 16 Mei 2020

Turnamen Semakin Tidak Pasti

Jakarta, 17 Mei 2020. Tak salah jika Rafael Nadal mengatakan bahwa dunia tenis telah kehilangan musim 2020 karena pandemi Covid-19. Untuk kesekian kalinya, ATP dan ITF memperpanjang masa penghentian turnamen di berbagai level hingga akhir Juli. Musim turnamen 2020 pun kian tak pasti.


ATP, asosiasi untuk tenis putra profesional , dan ITF yang bertanggung jawab atas tenis di akar rumput , mengumumkan hal itu pada Jumat (15/5/2020. Dengan perpanjangan tersebut, petenis di berbagai level kehilangan turnamen, setidak nya, selama 4,5 bulan sejak semua turnamen dihentikan pada pertengahan Maret .

" Dengan adanya ketidakpastian karena Covid-19  yang terus berlanjut, kami pun dengan menyesal mengumumkan keputusan untuk memperpanjang penghentian turnamen . Kami terus menilai opsi dalam upaya melanjutkan tur saat telah memungkinkan digelar, termasuk penjadwalan ulang pada sisa musim ini." ujar Ketua ATP Andrea Gaudenzi dalam laman resmi ATP.


Sebelumnya, pada April ATP, ITF, dan Asosiasi Tenis Putri (WTA) memperpanjang penghentian turnamen hingga 13 Juli . Pada dsaat yang sama, Asosiasi Tenis Inggris (LTA) memutuskan pembatalan Wimbledon 2020 yang sedianya berlangsung 29 Juni- 12 Juli.

" Saya tentu berharap tenis bisa kembali pada tahun ini, tetapi sepertinya itu takkan terjadi . Musim 2020 telah hilang . Sayapun akan bersiap untuk musin berikutnya." kata Nadal kepada media di Spanyol, El Pais, Mei lalu.

WTA membuat keputusan berbeda, yaitu menunda empat yang akan digelar Juli. Keempatnya adalah turnamen level rendah, yaitu Bastad, Lausanne, dan Jurinala. WTA pun akan melakukan pembaruan turnamen , sejak pertengahan Juli, pada Juni .
 

Rabu, 13 Mei 2020

" Turnamen Adalah Kebutuhan Atlet "

Jakarta, 14 Mei 2020. " Turnamen adalah kebutuhan Atlet " , demikian ujar August Ferry Raturandang (AFR) salah satu penggerak turnamen di Indonesia. Selanjutnya dikatakan kalau mau ada prestasi mutlak adanya kompetisi atlet. Sudah banyak kejadian petenis yunior berprestasi saat yunior tetapi setelah itu dewasa hilang tanpa bekas. Khususnya didaerah daerah luar Jawa.


Menyadari hal ini berdasarkan pengalaman pribadi AFR,maka timbul inovasi tersendiri untuk tetap kembangkan turnamen khususnya didaerah daerah yang sangat langka bahkan tidak ada turnamen sama sekali.

Dikatakan pula, berdasar pengalaman pribadi di Bali dan Nusa Tenggara Barat, AFR sebagai petenis yunior setiap tahun mengikuti kejurnas yunior di Malang. Tetapi kemampuan orangtua sebagai pegawai negeri hanyalah sekali dalam setahun, Akibatnya, pembinaan tidak bisa berkembang.

Saat duduk sebagai pengurus Pelti DKI Jakarta, berkesempatan mengembangkan turnamen ini menjadi turnamen 2 hari atau Persami (pertandingan sabtu minggu), diawali tahun 2004. Pertandingan hanya 2 hari yaitu Sabtu Minggu, tidak mengganggu jadwal sekolah dan beaya rendah. Alasan membuat turnamen tersebut karena melihat negara tetangga Australia memilik turnamen selitar 100 turnamen, sedangkan Indonesia terdiri dari beberapa puluh provinsi.


" Turnamen yang membuat mahal adalah SDM (wasit, referee, ballboys, panpel) begitu pula hadiah, Itu 2 sektor sudah habis dana 40 %" ujarnya. " Saat negara alami krisis ekonomi, artinya kesulitan sponsor. Apakah tidak ada turnamen menyebabkan tidak ada kesempatan atlet untuk berprestasi." kata AFR yang tergugah melihat kondisi ini..


Melihat kondisi seperti ini, sebagai pembina tenis tentunya tidak boleh diam , tetapi dicoba berinovasi. Setelah berlangsung beberapa tahun dengan label dengan menggunakan lapangan tenis Kemayoran,  Piala Ferry Raturandang telah mencapai 69 kali diadakan di Jakarta, Cirebon, Bandung, Solo, Surabaya, Singaraja, Palembang, Pekanbaru, Balikpapan, Palangka Raya , kemudian berganti sistem menjadi 3 hari turnamen dengan menggunakan Referee, wasit sesuai ketentuan TDP (Turnamen Diakui Pelti)

Popularitas Pemikat Sponsor


Jakarta, 13 Mei 2020. Petenis dengan pendapatan besar tak harus menjadi yang paling sering menjadi juara, Mereka adalah petenis yang berhasil “ memikat” sponsor untuk mengeluarkan dana besar bagi mereka. Banyak factor yang membedakan level petenis dalam memperoleh kontrak dengan sponsor. Tak hanya  peringkat dunia, yang terkait dengan prestasi, negara asal petenis dan jumlah pengikut  di media social juga menjadi pertimbangan. 

Publisitas petenis menjadi pertimbangan penting perusahaan untuk menentukan besarnya nilai yangakan mereka keluarkan.

James Beres, salah satu agen Topnotch Management yang bermarkas di Cleveland, Amerika Serikat, mengatakan dua hal pertama yang dilihat sponsor dari petenis adalah muda dan sukses. “ Setelah itu, mereka harus berusaha beradaptasi   dengan ‘ kehidupan’ media sosial “, kata Beres yang juga agen petenis AS, John Isler, kepada Forbes.

Minggu, 10 Mei 2020

Persiapan Bisa Lebih Matang


Jakarta, 11 Mei 2020. Penundaan Pekan Olahraga Nasional ke 20 di Papua selama setahun harus menjadi pemacu untuk memastikan pelaksanaannya semakin baik.
Penundaan Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan keputusan yang tepat di tengah kondisi bangsa Indonesia yang terus berjuang menghadapi Covid-19 . Mestinya PON di Papua dilaksanakan 20 Oktober – 2 November 2020, tetapi karena kondisi , ditunda hingga Oktober 2021. Hampir tidak ada kejuaraan internasional bergengsi yang digelar Oktober 2020.

Kita tahu, akibat penundaan semua kegiatan olahraga internasional, agenda olahraga pada tahun 2021 sangat padat. Sedikitnya, dimulai pada Mei – Juni 2021 akan ada Piala Dunia U-20, pada bulan Juli Asian School Games, kemudian ada Olimpiade dan ParalimpiadeTokyo yang juga ditunda setahun ke bulan Juli-Agustus 2021.

Sabtu, 09 Mei 2020

Masih Ada Kepedulian Orangtua peserta RemajaTenis

Jakarta, 8 Mei 2020. Sejak terhentinya kegiatan turnamen nasional maupun internasional mempunyai dampak kehilangan pendapatan bagi pelaku pelaku tenis internasional maupun nasional. Hal ini disadari oleh para orangtua peserta RemajaTenis yang telah berinisiatip secara pribadi pribadi memberi perhatian dengan memberikan sumbangan langsung kepada wasit nasional terutama Agus Saefuddin yang selalu aktip ikut serta RemajaTenis baik di Jakarta maupun daerah.

" Terima kasih banyak atas kepedulian orangtua peserta RemajaTenis yang telah ikut memberikan bantuan kepada wasit Agus Saefuddin." ujar August Ferry Raturandang promotor RemajaTenis.

Kamis, 07 Mei 2020

Dampak Corona-19, Wasitpun Menjerit


Jakarta, 7 Mei 2020. Kegiatan turnamen baik internasional maupun nasional akibat Covid-19 terhenti semua, membawa dampak luas termasuk  atlet maupun pelaksana turnamen baik itu wasit dan lain lainnya.  Hal ini sudah dirasakan oleh wasit Indonesia yang boleh dikatakan  bekerja full time menjadi wasit tenis. Karena banyak juga wasit tenis Indonesia sebagai sambilan saja karena telah memiliki pekerjaan tetap sebagai pegawai negeri. Tercatat wasit white badge yang bekerja full time sebagai wasit adalah 4 orang

Salah satu wasit internasional yang dimiliki Indonesia, Herta Sekar Pandansari yang telah menyandang wasit ITF white badge sejak 2004 sudah dua bulan terhenti turnamen internasionalnya.  Dengan terhentinya turnamen ITF/ATP/WTA maka otomatis terhenti semua kegiatan yang melibatkan  wasit bertugas. Ada kekuatiran muncul dampak yang paling parah adalah tidak terpenuhinya kewajiban wasit White badge mengejar 25 pertandingan dalam setahun dengan resiko degradasi status white badgenya.

Selasa, 05 Mei 2020

Masyarakt Tenis Tidak Sepenuhnya Mau Bantu Pertanisan

Jakarta, 5 Mei 2020. Inisiatip muncul disaat Stay at Home tidaklah perlu patah semangat karena banyak idea muncul disaat ketenangan dan suasana Puasa bagi umat Moslem cukup membantu menghindari suasana yang tidak perlu muncul intrik intrik politik di Tanah Air, walaupun tidak bisa dihindari so pasti ada satu atau dua yang tidak puas,
Dengan 3 in 1 bisa membuat pertenisan kita bisa merata diluar Jakarta atau lebih tepatnya luar pulau Jawa yang sudah waktunya kita bangkitkan potensi daerah yang sudah terlalu lama tidur. Tidak perlu disebut siapa yang salah dalam hal ini karena AFR sudah lama mengenal potenis daerah tidak memanfaatkan otonomi daerah yang sudah lama berlaku.

Jika visinya adalah meningkatkan potensi daerah sesuai dengan otonomi daerah maka tidak lah susah bagi seluruh masyarakat tenis baik dalam bentuk individu maupun klub atau organisasi untuk bisa bergerak demi pertenisan kita. 

Tetapi  ada pula yang menganggap masyarakat tenis tidak sepenuhnya mau membantu pertenisan Indonesia. Oleh AFR ditanggapi sebagai berikut. " Sebenarnya tidak demikian, sambil menunggu ada pioner yang mau kedepan tentunya akan didukung." ujar August Ferry Raturandang. Selanjutnya dikatakan bahwa yang selalu dikemukakan adalah masalah dana, padahal sebenarnya tidak demikian karena yang benar adalah ketidak adanya program yang jelas dari petenis sendiri untuk masa depannya yang selama ini terlalu diserahkan kepada pihak lainnya. Padahal semua itu demi kepentingan dirinya sendiri. Masyarakat tenis bingung antara memilih tenis atau sekolah. Seolah olah tenis itu tidak menjamin masa depan anaknya. Sebaliknya kalau dengan tenis itu bisa membuka peluang sekolah diluar negeri atau dalam negeri karena banyak universitas dalam negeri menerima mahasiswa melalui jalur prestasi. Masalahnya setelah jadi mahasiswa tidak ada sarana pertandingannya baik antar Universitas atau TDP Kelompok Umum

Senin, 04 Mei 2020

Konsep Turnamen 3 and 1


Jakarta, 3 Mei 2020, Ada pertanyaan datang kepada AFR masalah pengembangan RemajaTenis kedepan. Sebenarnya kelompok setelah yunior butuh sarana turnamen yang harus dipikirkan juga ketimpangan pada sektor kelompok umum, dimana Pelti sendiri juga mulai terjun ke kelompok yunior yang sudah padat Turnamen, Bedanya Pelti ikut turnamen yunior 7 hari.
Tetapi lupa justru kelompok umum sangat diharapkan petenis . 

Putusnya pembinaan setelah tahap yunior sangat dirasakan beberapa puluh tahun ini,
Frekuensi TDP Junior lebih banyak tidak berimbang dengan kelompok umum.

Maka oleh AFR timbullah pemikiran adakan turnamen dibagi dalam wilayah Sumatra, Wilayah Kalimantan , Wilayah Sulawesi dan Wilayah Daerah lainnya. Konsepnya adalah turnamen yunior dilaksanakan diikuti kelompok umum dan veteran. Dicoba konsep 3 in 1

Caranya, mulai Jumat-Minggu TDP Junior diikuti TDP Umum Senin sampai Minggu dimana untuk menampung pelatih maupun orangtua disiapkan turnamen ganda veteran pada Jumat-Minggu,
Sebenarnya AFR sudah pernah lakukan turnamen yunior dan veteran bersamaan waktunya, dan bisa. Seperti dilakukan di Blora dan Manado.
Sekarang ditambah jadi 3 turnamen makan waktu 10 hari totalnya. Masalah beaya, lebih hemat dari pada jalan sendiri sendiri. Hanya tergantung prize money untuk kelompok umum yang harus dipikirkan.