Kamis, 07 Mei 2020

Dampak Corona-19, Wasitpun Menjerit


Jakarta, 7 Mei 2020. Kegiatan turnamen baik internasional maupun nasional akibat Covid-19 terhenti semua, membawa dampak luas termasuk  atlet maupun pelaksana turnamen baik itu wasit dan lain lainnya.  Hal ini sudah dirasakan oleh wasit Indonesia yang boleh dikatakan  bekerja full time menjadi wasit tenis. Karena banyak juga wasit tenis Indonesia sebagai sambilan saja karena telah memiliki pekerjaan tetap sebagai pegawai negeri. Tercatat wasit white badge yang bekerja full time sebagai wasit adalah 4 orang

Salah satu wasit internasional yang dimiliki Indonesia, Herta Sekar Pandansari yang telah menyandang wasit ITF white badge sejak 2004 sudah dua bulan terhenti turnamen internasionalnya.  Dengan terhentinya turnamen ITF/ATP/WTA maka otomatis terhenti semua kegiatan yang melibatkan  wasit bertugas. Ada kekuatiran muncul dampak yang paling parah adalah tidak terpenuhinya kewajiban wasit White badge mengejar 25 pertandingan dalam setahun dengan resiko degradasi status white badgenya.


Tetapi menurut pengamat tenis August Ferry Raturandang ITF tidaklah terlalu kaku tentunya menyadari akan hal ini.  ”ITF tentunya telah berpikir pula akibat Corona-19 ini telah melanda seluruh dunia. Kita tunggu saja keputusan ITF “

Tetapi yang pasti menurunnya pendapatan wasit Indonesia maupun dunia. Salah satu wasit nasional Agus Saefuddin mengalami hal ini dan telah menyampaikan keluhannya disamping tidak menerima bantuan Pemerintah karena sebagai wasit  tidak ada pendapatannya dan juga istrinya sedang sakit, yang butuh bantuan dari pelaksana turnamen dan Pelti.

Ratusan wasit daerah dan wasit nasional yang dimiliki Pelti saat ini bekerja full time  sebagai wasit sekitar 10 di Jakarta, sedangkan white badge wasit yang full time sebagai wasit sekitar 4 orang .


Indonesia sejak 2002 telah menghasilkan wasit white badge yaitu Bambang, Rory, Mustafa, Akhyar Matra, Yayan Rubaini, Slamet Widodo, Petrus W, Gandes, Soni Irawan, Deddy A Nugraha, Wariman, Herta Sekar, Dewi Fortuna, Eka Rahmat, Riyat Amrizal, Maimun , dan Zainuddin. Tetapi saat ini belum ada perubahan bahkan telah menyusut menjadi 11 orang. Ini karena ketatnya aturan menjadi wasit diwajibkan bekerja 25 kali pertandingan. Itu berarti harus bertugas sekitar 4 - 5 turnamen internasional dalam setahun baik dalam negeri maupun diluar negeri. Disamping itu pula setiap tahun wajib menyerahkan Surat keterangan dokter mata untuk mencek penglihatannya. 


Jenjang wasit internasional Level 1 ( badge hijau ) , Level 2 ( badge putih), level-3 ( badge perunggu), Kemudian ke badge perak dan emas. 


1 komentar:

  1. admin numpang promo ya.. :)
    cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indoneisa WA : +85587781483

    BalasHapus