Senin, 27 Mei 2019

RemajaTenis Jakarta Masuk ke 81 kali pelaksanaan

JAKARTA, 27 Mei 2019.  Liburan panjang bukan berarti aktivitas tenis berkurang. Untuk itu telah disiapkan wadah pertandingan oleh RemajaTenis di Jakarta yang memasuki pelaksanaan ke 81 kalinya. Tepatnya tanggal 15-16 Juni 2019 dilapangan tenis Marinir Cilandak Jakarta Selatan.

Dengan mempertandingkan tunggal putra dan putri kelompok umur 10 tahun, 12 tahun, 14 tahun, 16 tahun dan 18 tahun.
Pendaftaran sudah dibuka dengan cara kirimkan nama lengkap dan tanggal lahir beserta kelompok umur yang diikuti dan tidak lupa Nomor Kartu Tanda Anggota Pelti (KTA PELTI).

Sedangkan entry fee seperti bisaanya sebesar Rp 350.000 ditransfer ke Bank BNI No 0290276533 .a.n.august ferry raturandang

BERHUBUNG MINIMNYA PESERTA MAKA DIBERITAHUKAN BAHWA PELAKSANAAN 15-16 JUNI 2019 DIUNDUR KE BULAN JULI 2019

Sabtu, 25 Mei 2019

" Sudah Siapkah Jakabaring Jadi Pusat Tenis Nasional? "

JAKARTA, 25 Mei 2019. " Sudah siapkah Jakabaring  menjadi Pusat Tenis Nasional ?" ujar pengamat tenis August Ferry Raturandang, ketika melihat fasilitas yang telah dimiliki kota Palembang dengan Jakabaring Sport Citynya. Sebagai "Wong Kito " sudah seharusnya menyadari keberadaan Jakabaring Sport City yang dibangun sebagai persiapan helatan South East Asian Games 2011 lalu kemudian Asian Games XVIII  yang saat ini telah menjadi satu satunya fasilitas tenis terbesar di Indonesia. Karena fasilitas Gelora Bung Karno khususnya lapangan tenis yang dibangun untuk Asian Games IV tahun 1962 lalu telah berkurang sehingga sulit sekali sebagai tuan rumah kejuaraan tenis internasional dilaksanakan di GBK. Tetapi Jakabaring Sport City justru awalnya hanya memiliki 8 lapangan terbuka sekarang menjadi 16 lapangan terbuka.

Oleh August Ferry Raturandang, disebutkan beberapa kota yang juga memiliki fasilitas memadai untuk digelar kejuaraan tenis internasional baik kejuaraan perorangan maupun beregu ( Davis Cup by BNP Paribas) yaitu Pekanbaru (ex PON 2012), Balikpapan ( ex PON 2008), Makassar, Solo , Bandung, Surabaya  karena memiliki fasilitas stadion memadai. 

Memasuki tahun 2019 ini, PP Pelti telah menyadari keberadaan Jakabaring Sport City, sehingga mengagendakan kegiatan tenis dialihkan ke Jakabaring Sport City seperti telah dicantumkan adanya 4 kegiatan turnamen nasional dan internasional dan 2 kegiatan kepelatihan pelatih dan wasit di Palembang.

" Seharusnya pelaku tenis di Palembang memanfaatkan kepercayaan yang telah diberikan PP Pelti sebagai momen jadikan Jakabaring sebagai Pusat Tenis Nasional. Ayo Bangkit " ujar August Ferry Raturandang yang sangat peduli atas keberadaan Stadion tenis Bukit Asam di Jakabaring Sport City. Diakuinya pula roda organisasi Pelti di Palembang masih belum berjalan lancar akibat komunikasi internal. Hal ini sudah bukan rahasia umum  bagi daerah daerah lainnya juga sebagai kendala dalam pertenisan nasional

Pelti selenggarakan Kepelatihan Pelatih dan Wasit

JAKARTA, 25 Mei 2019. Pengurus Pusat Persatuan Tenis seluruh Indonesia sedang persiapkan pelaksanaan salah satu program kerjanya dibidang kepelatihan pelatih Indonesia. Untuk tahun 2019 sudah dijadwalkan kepelatihan pelatih di Palembang ( 22-28 Juli 2019), Yogyakarta ( 12-18 Agustus 2019), Makassar ( 2-8 September 2019, Jayapura Papua( 30 September-6 Oktober 2019 dan Balikpapan (9-15 Desember 2019). Demikian menurut Komite kepelatihan pelatih PP Pelti Peter Susanto

Sambutan atas rencana tersebut mendapatkan tempat dihati masyarakat yang sangat mendambakan adanya program peningkatan kualitas SDM (pelatih) di Tanah Air, yang selama ini sangat dibutuhkan sekali. Menurut Peter Susanto, saat ini jenjang kepelatihan pelatih yang paling dasar adalah "play and stay course" kemudian diatasnya ada CBI (coaching begginer and intermediate) course yang dulu dikenal dengan National ITF Level-1 coaches course , kemudian ke advanced yang dulu dikenal dengan ITF Level-2 baru High Performance course (ITF Level-3).

Aldila Sutjiadi Lolos ke Final di Singapore


SINGAPORE, 25 Mei 2019
. Petenis nasional Indonesia, Aldila Sutjiadi mencatat preestasi gemilag diajang Singapore Women Challenger (USD 25,000) yang berlangsung di Kallang Tennis Center Singapore. Aldila lolos ke final tunggal dan juga juara ganda berpasangan dengan Paige Hourigan (New Zealand).

Dibabak semifinal, Aldila menumbangkan unggulan 6 yang juga pasangan gandanya sendiri Paige Hourigan 6-1 6-0. Difinal, Aldila akan menantang ptenis Thailand Nudnida Luangnam yang berhasil menumbangkan ungggulan 1 asal Russia , Valeria Savinykh 6-2 6-1.

Kemenangan ditunggal berdampak pula kemenangan dipertandingan ganda, berpasangan dengan Paige Hourigan berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Appleton/Harrison pasangan dari Inggris dan USA 6-1 7-6(5).

Kamis, 23 Mei 2019

Palembang Jadi Tuan Rumah

PALEMBANG, 23 Mei 2019. Kota Palembang akan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia beregu Piala Davis 2019. Disamping itu pula akan ada 3 kegiatan lainnya diselenggarakan di Palembang. Kegiatan tersbut adalah TDP Nasional Medco Energi Junior Champiosnhip ( 22-28 Juli 2019), Pra PON ( 5-12 Agustus 2019, Medco Energi International Junior Champs ( 19-25 Agustus 2019 
Kegiatan Davis Cup by BNP Paribas sebagai ajang kejuaraan dunia beregu bergengsi dicabang olahraga tenis telah beberapa kali diselenggarakan di stadion tenis Bukit Asam Jakabring Sport City.

Kegiatan tersebut dipusatkan di stadion tenis Bukit Asam, Jakabaring Sport Center, Palembang. 
"Kami menerima kunjungan Sekjen PP Pelti (Persatuan tenis seluruh Indonesia) Lani Sardadi Selasa (21/5) . Kami ajak meninjau stadion tenis Jakabaring Sport Center." ujar Mirza Mursalin , Corporate Secretary PT JSC didampingi manajer Humas Alice Handoyo. Dikatakan pula PP Pelti tertarik adakan edukasi pendidikan olahraga bagi anak anak SD, khususnya tenis di stadion tenis Bukit Asam Jakabaring Sport Center, Palembang. Dalam kunjungan PP Pelti Sekjen PP Pelti didampingi oleh Kabid Pertandingan Teddy Tanjung.

Stadion tenis Bukit Asam Jakabaring Sport Center didirikan sejak tahun 2010 sebegai persiapan SEA Games 2011 dengan 6 lapangan bersama 2 stadion kemudian untuk Asian Games XVIII dilengkapi dengan tambahan 8 lapangan. 
Menurut August Ferry Raturandang, Stadion Tenis Bukit Asam di Jakabaring Sport Center memang layak digunakan untuk kegiatan tenis nasional maupun internasional. " Sudah waktunya stadion tenis Bukit Asam Jakabaring ini dijadikan Pusat Tenis Nasional." ujarnya
Disayangkan sekali setelah Asian Games 2018 lalu belum kelihatan aktivitas pertenisan di Jakabaring Sport City  

" Bisa dibayangkan kegiatan tenis di Jakabaring sejak 2013 bisa dihitung dengan jari selama ini." katanya, yang juga pernah sempat mengunakan lapangan tenis Bukit Asam Jakabaring Sport City sebagai tempat Kejurnas RemajaTenis ditahun 2013  untuk 3 kalinya. Akibatnya lapangan tersebut bisa rusak kalau jarang digunakan. Ini tantangan bagi PT Jakabaring Spoert Center sebagai pengelola lapangan tenis Bukit Asam tersbut
Saat ini masih dalam perbaikan akibat bencana angin puting beliung tahun lalu, yang menimpa tribun di 6 lapangan luar eks SEA Games 2011.  Kerusakan tribun tersebut sempat dikunjungi oleh August Ferry Raturandang bulan Nopember 2018 lalu

Aldila Lolos ke Semifinal


SINGAPORE, 23 Mei 2019 . Petenis potensial asal Indonesia, Aldila Sitjiadi (WTA-563) mencatat prestasi lolos ke kuarter final maupun semifinal diajang turnamen internasional Singapore dengan prize money USD 25,000, berlangsung di Kallang Tennis Center, Singapore. 


Di pertandingan tunggal Aldila Sutjiadi berhasil lolos ke kuarter final setelah berhasil menumbangkan unggulan 3 asal India, Rutula Bhosale dalam pertarungan 3 set, 6-4 5-7 6-2.
Keberhasilan ditunggal diikuti pula dipertandingan ganda dengan berpasangan petenis asal Selandia Baru, Paige Hourgan berhasil lolos ke semifinal setelah mengalahkan pasangan Thailand/Hongkong, Jundakate/Ng 6-4 6-2.
Dibabak semifinal Aldila Sutjiadi/Paige H akan menghadapi pasangan Serbia/Russia, Curovic/Gabussa. sedangkan dipertandingan tunggal. Aldila Sutjiadi akan menantang ungulan 7  Jacqueline Cako asal USA) 

Prestasi petenis nasional Indonesia dinegara tetangga Singapore cukup menggembirakan. Minggu yang lalu Beatrice Gumulya dan Jessy Rompies telah berhasil juga mencatat juara ganda diajang turnamen USD 25,000. Hanya setelah itu kedua petenis nasional tersebut kembali ke Tanah Air.

Selasa, 21 Mei 2019

Atlet Pelatda Tenis Sulut Resah

JAKARTA, 22 Mei 2019. Ketidak transparannya pengurus Pelti di Daerah seringkali menimbulkan hal hal yang berakibat bukannya meningkatkan prestasi tetapi bisa jadi berjalan ditempat bahkan kemunduran yang muncul.

Salah satu daerah di Indonesia Timur, telah muncul keresahan dari tim tenis yang dipersiapkan oleh Pengprov Pelti Sulawesi Utara seperti disampaikan oleh salah satu atlet yang masuk dalam Pelatda Tenis Sulut, ketika ditanyakan masalah persiapan menghadapi Pra PON bulan Agustus mendatang. 

" Tapi kami mungkin tidak jadi ikut." ujarnya melalui WA. 

Ketika dicecar alasannya , justru mendapatkan jawaban klasik yaitu masalah dana.   " Tidak ada dana, dana TC tidak ada, dan uang saku buat pemain dan pelatih belum direalisasikan." katanya kembali karena pelatda sudah mulai April 2019..

Ketika ditanyakan langsung kepada pelatih yang ditunjuk, didapatkan jawaban yang mereka sendiri bingung melihat situasi internal Pengprov Pelti Sulut. Pimpro yang sudah jalankan tugasnya dengan baik, tiba tiba diganti . "Tapi latihan tetap berlangsung." ujar pelatih Pelatda tenis Sulut dalam pembicaraan telpon. Semangat pelatih masih ada walaupun mengurangai pendapatannya sebagai pelatih tim yang meninggalkan atlet binaan privatnya. 

Pelatda tenis Sulut saat ini bagaikan ayam kehilangan induknya. Akibat penanggung jawab Pelatda telah diberhentikan tanpa alasan yang kuat. Sedangkan penggantinya sendiri tidak pernah muncul kelapangan melihat aktivitas Pelatda tersebut. Inilah masalah yang muncul.

Sabtu, 18 Mei 2019

Beatrice Gumulya/Jessy Rompies Juara di Singapore

SINGAPORE , 18 Mei 2019. Kiprah  petenis Indonesia Beatrice Gumulya terhenti pada semifinal nomor tunggal. Gagal di tungal tetapi memetik hasil juara disektor ganda berpasangan dengan rekannya angota tim nasional SEA Games 2019 Manila di Kallang Tennis Centre, Singapore.
Beatrice Gumulya harus mengakui keunggulan  petenis Rusia Valerie Savinykh 0-6, 3-6. sehingga terhenti langkahnya ke final tunggal putri.
Namun pada final nomor ganda yang digelar berikutnya, Beatrice bersama Jessy yang menjadi unggulan teratas akhirnya membuktikan diri meraih gelar dengan menundukkan pasangan unggulan ketiga Rutuja Bhosale (India) dan Abigail Tere-Apisah (PNG) 6-4, 0-6, 10-6.
Jessy mengaku diset kedua lawannya lebih agresif sehingga kalah 0-6. . “Yang penting bisa kembali fokus di super tie break. Meski sempat ketat sampai dengan 6-6, kami bisa tuntaskan,” ujarnya.

Jumat, 17 Mei 2019

Tennis Kids Festival di Elite Club

JAKARTA, 18 Mei 2019. Suatu saat ditanyakan masalah kemajuan tenis Indonesia oleh salah satu pecinta tenis, maka hal itu ditanggapi positive oleh August Ferry Raturandang (AFR) selaku pelaku tenis aktip selama ini. " Yang penting harus melihat kedepan tentang peningkatan populasi tenis dikalangan anak anak. Sehingga tenis kedepan bisa lebih berkembang." ujarnya didalam acara Buka Puasa Bersama di Stadion Tenis GBK Jakarta ( Rabu,15/5).

Seirng dengan penambahan muka muka baru disetiap pelaksanaan turnamen RemajaTenis, August Ferry Raturandang katakan kalau tenis itu bertambah populasinya. Walaupun akhirnya tidak bertahan lama  karena makin banyak pula yang terhenti bermain tenis karena kesibukan atau ketidak tertarikannya terhadap tenis sendiri. " Ini masalah kita bersama. Oleh karena itu ITF pernah perkenalkan program Play and Stay in Tennis. Artinya bermain tenis dan tetap bermain tenis." ujarnya.

Disamping itu pula tenis makin kurang populer dimasyarakat Indonesia. Akibat dari kurangnya promosi maupun publikasi tenis sehingga makin lama makin menurun minat sponsor di Indonesia. 
" Artinya Tenis kehilangan sponsor."

Kamis, 16 Mei 2019

Beatrice Gumulya Ikuti Jejak Jessy Lolos Kebabak Kedua

SINGAPURA, 16 Mei 2019 - Anggota tim SEA Games 2019  putri Indonesia, Beatrice Gumulya (28 tahun) melaju ke babak kedua tunggal turnamen seri ITF World Tennis Tour di Kallang Tennis Centre Singapura, Kamis (16/5).

Bermodalkan peringkat 692 WTA, Beatrice  Gumulya berhasil melaju ke perempat final setelah menumbangkan perlawanan unggulan ketiga, Rutuja Bhosale (India). Bea menang atas lawan yang bercokol di posisi ke-371 dunia itu melalui laga rubber set dengan skor akhir 1-6 6-4 6-1.
“Set pertama, saya banyak mati sendiri sedangkan lawan malah banyak dapat winner," tutur Bea usai melakoni pertandingan berdurasi dua jam 22 menit itu.

“Di set kedua, saya mengubah taktik dengan memaksakan lebih banyak rally yang menguras stamina lawan,” lanjutnya.
Di perempat final, Jumat (17/5), Beatrice  Gumulya akan menghadapi petenis India, Riya Bhatia. Di babak kedua, seeded ke delapan berperingkat 515 dunia itu menyisihkan wakil Rumania, Andreea Ghitescu 7-6(1) 6-4.
Kegemilangan Beatrice Gumulya  pun berlanjut di nomor ganda. Berpasangan dengan Jessy Rompies, unggulan teratas turnamen berhadiah total 25.000 dollar AS ini sukses melangkah ke babak empat besar.

SINGAPORE: Jessy Rompies Lolos Kebabak Kedua

SINGAPURA, 16 Mei 2019 - Petenis Indonesia, Jessy Rompies (29 tahun) membuat kejutan di babak pertama turnamen ITF World Tennis Tour bertajuk Singapore Women’s 25 K di Kallang Tennis Centre, Singapura, Rabu (15/5/2019).
Jessy masukdengan fasilitas fasilitas wild card itu  menumbangkan  unggulan keenam asal Hongkong, Eudice Chong (WTA-395) . Jessy Rompies menang  melalui pertandingan rubber set  3-6 6-4 6-4.

“Setelah kalah di set pertama, saya mengubah strategi di set kedua dengan lebih banyak memberi bola-bola tinggi ke arah back hand lawan. Namun sesungguhnya, kami berdua sama-sama melawan teriknya cuaca di Singapura selama pertandingan. Sepertinya, siapa yang lebih tahan panas bakal keluar sebagai pemenang,” ungkap Jessy Rompies yang akrab disapa Echi itu.

Babak kedua, Kamis (16/5), Jessy Rompies  melawan petenis kualifikasi dari Thailand, Chompoothip Jundakate yang  menyingkirkan rekannya dalam slluad SEA Games 2019, Aldila Sutjiadi 1-6 6-3 6-3.
“Sudah pernah ketemu, saya kalah straight set darinya tiga tahun lalu di Hua Hin, Thailand. Tentu saja, sekarang saatnya membuat pembalasan,” tuturnya.

Tak hanya di nomor tunggal, Jesy Rompies  juga masih melaju di sektor ganda. Berpasangan  dengan Beatrice Gumulya, yang menempati unggulan teratas ajang yang menyediakan total hadiah 25.000 dollar AS itu masih terlalu perkasa bagi Sowjanya Bavisetti (India)/Zoe Kruger (Afrika Selatan). Beatrice Gumulya /Jessy Rompies  unggul telak 6-2 6-1.

PELTI: Target 2 Medali Emas di SEA Games 2019

JAKARTA, 15 Mei 2019 Pengurus Pusat Persatuan Tenis seluruh Indonesia (PP.Pelti)  menargetkan dua medali emas cabang olahraga tenis di SEA Games 2019, Filipina. Target itu realistis karena Pelti mengikuti arahan Kemenpora bahwa untuk SEA Games 2019 sebaiknya fokus pada pemain-pemain yunior.
Ketua Umum PP.Pelti Rildo Ananda Anwar dalam jumpa wartawan saat acara buka puasa bersama, di Seketariat PP Pelti Stadion Tenis Senayan, Jakartra, Rabu (15/5).pun memaklumi kebijakan Kemenpora tersebut.
“Kita menargetkan dua emas dari lima nomor yang dipertandingkan.Target itu ada di ganda campuran dan ganda putri,” kata Rildo.
Dijelakskan Rildo, meski sudah memasang target, hingga kini PP Pelti masih mencari skema dari kerangka tim yang akan berlaga di SEA Games 2019.
“Untuk komposisi tim yang akan berlaga di SEA Games 2019 itu kami akan memantau pemain-pemain yang sebelumnya sudah masuk skuat Piala Fed dan Piala Davis,” kata Rildo.
Oleh karenanya, lanjut Rildo pihaknya akan tetap memberangkatkan pemain yang punya potensi meraih medali. Ini untuk merespons instruksi Kemenpora di mana atlet yang berlaga di SEA Games 2019 harus dalam komposisi 60 persen atlet muda dan 40 persen atlet senior.
“Kalau 60 atlet muda dan 40 atlet senior, artinya ada pemain junior tiga orang dan senior dua orang untuk masing-masing sektor putra dan putri. Kalau senior masih diandalkan dan berpeluang raih emas, tetap kami pertahankan,” pungkasnya.
Untuk persiapan SEA Games 2019, Pelti akan memulai pelatnas 20 Mei di Wisma Sanita Pejompongan Jakarta. Di Wisma ini terdapat lapangan tenis yang memadai untuk dijadikan tempat latihan.
Terdapat 16 pemain yang dipersiapkan Pelti untuk menghadapi pesta olahraga antarbangsa se-Asia Tenggara (SEA Games) 2019 ini.

Senin, 13 Mei 2019

PELTI : Pentingnya Komunikasi Internal

JAKARTA, 13 Mei 2019. Pentingnya publikasi melalui media itu sangat dirasakan diera millinial saat ini. Karena tanpa publikasi maka masyarakat pelaku tidak mengenal program yang diinginkan. Hal ini dikemukakan oleh August Ferry Raturandang setelah mendapatkan berita melalui sosmed tentang program dilakukan oleh Pengkot Pelti Surabaya setelah dilantik kepengurusannya tahun ini. 

Berbagai cara yang bisa dilakukan yaitu cara konvensional seperti selama ini dilakukan oleh Persatuan Tenis seluruh Indonesia (Pelti) melalui surat menyurat , kemudian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang hanya diketahui bagi yang menerima (Pengda/Pengprov) ataupun peserta Rakernas saja. Sehingga notulen rapatpun bisa segera disebar luaskan kedaerah daerah, bukan sebaliknya disimpan sebagai file. Komunikasi secara konvensional tetap diperlukan.
Pelti sendiri sudah memiliki wadah untuk publikasi yaitu melalui situs resminya. Tapi apa yang terjadi. Ternyata wadah yang dimiliki tidak dioptimalkan dengan baik tanpa disadarinya.

Minggu, 12 Mei 2019

Pendaftaran RemajaTenis Jakarta-81 dibuka

JAKARTA, 12 Mei 2019. Serelah libur panjang bulan Ramadhan, kegiatan RemajaTenis diawali di Jakarta dengan label RemajaTenis  Jakarta-81 bertemat di lapangan tenis Marinir Cilandak Jakarta Selatan.
Dengan mempertandingkan tunggal putra dan putri kelompok umur 10 tahun, 12 tahun, 14 tahun, 16 tahun dan 18 tahun.
Pendaftaran sudah dibuka dengan cara kirimkan nam alengkap dan tanggal lahir beserta kelompok umur yang diikuti dan tidak lupa Nomor Kartu Tanda Anggota Pelti (KTA PELTI).

Sedangkan entry fee seperti bisaanya sebesar Rp 350.000 ditransfer ke Bank BNI

Srbagaimana biasanya RemajaTenis ingin ikut membantu salah satu program PP Pelti yang selama ini sejak tahun 2009 diperkenalkan ke masyarakat tenis dan telah mencakup ke 22 provinsi di Indonesia.
.
Harus diakui banyak perbedaan persepsi masalah kualitas turnamen sehingga oleh PP Pelti diperkenalkanlah kategori TDP Nasional yunior. " Banyak informasi salah masuk kemasayarakat tenis masalah kualitas turnamen yang jangka waktu 3 hari dibandingkan dengan yang 5-7 hari." ujar August Ferry Raturandang. Bahkan AFR sendiri pernah terima telpon dari salah satu orangtua peserta diluar Jakarta (putranya pernah ikuti RemajaTenis) untuk meng-upgrade kategori TDP RemajaTenis, karena yang digunakan persyaratan ikut seleksi tim nasional yunior adalah turnamen T-7.

Dalam hal ini, disayangkan terjadi menurut August Ferry Raturandang karena pandangan yang sangat keliru sekali datang dari petingi induk organisasi tenis di Indonesia.

Ada perbedaan  jika turnamen 3 hari (T-3) itu hanya bisa dipertandingkan satu jenis yaitu Tunggal atau Ganda saja. Tetapi saat ini hanya tunggal yang dipertandingkan karena tidak ada poin PNPnya. Hal yang tidak mungkin jika dipertandingkan Tunggal dan Ganda karena akan berbenturan dengan ketentuan TDP yang dikeluarkan oleh PP Pelti  Menurut August Ferry Raturandang, motivasi orangtua berpacu kepada PNP yang didapat. " Ini sangat keliru sekali" ujar August Ferry Raturandang. Dikatakan turnamen adalah kebutuhan atlet sehingga jika ada turnamen yang berbenturan waktunya dengan beda kota maka orangtua akan memilih sesuai dengan pola pikirnya sendiri sendiri. Disini dibutuhkan kecerdasannya.

Masalah kualitas tentunay dikatakan turnamen T-3 ini tidak kalah. " Coba bayangkan jika dalam 3 hari untuk mencapai final itu harus bermain 6 (enam) kali jika draw 64. Kalau draw 32 maka akan bertanding 5 (lima) kali. Kalau T-7 itu untuk draw 64 maka menghabiskan waktu 6 hari artinya akan bertanding 11 kali karena ikut tunggal dan ganda. Kelihatannya lebih berat tetapi sebenarnya pressure bertanding itu lebih terasa di turnamen T-3 karena hanya bertanding tunggal. Kalau T-7 main tunggal ( 6 kali) dan Ganda (5 kali). Tetapi jika main 11 kali itu kebanyakan terjadi untuk unggulan saja. Karena seringkali yang bukan unggulan main hanya dua kali yaitu sekali main tungal dan sekali main ganda.

Kamis, 09 Mei 2019

Hidupkan Piala Gubernur setiap Provinsi

JAKARTA, 10 Mei 2019. Setelah liburan panjang Ramadhan, kegiatan RemajaTenis kembali berjalan sebagaimana biasa. Diawali di Jakarta, tepatnya 14-16 Juni 2019 bertempat di lapangan tenis Marinir Cilandak Jakarta Selatan. Hal ini diungkapkan oleh August Ferry Raturandang, selaku promotor RemajaTenis.

Berbahagia sekali bagi petenis Indonesia khususnya kelompok yunior, karena kegiatan turnamen yang merupakan salah satu kebutuhan mutlak jika ingin berprestasi, karena kegiatan turnamen tidak akan putus putusnya baik diselenggarakan oleh induk organisasi tenis yaitu Persatuan Tenis seluruh Indonesia (PELTI) maupun oleh pihak non Pelti tersebut. Harus diakui kalau saat ini masih belum bisa diimbangi dengan kebutuhan bagi atlet senior atau disebut kelompok umm, kelompok diatas yunior. Minimnya turnamen kelompok umum atau senior ini masih terasa. Sebenarnya menurut August Ferry Raturandang, jika diadakan turnamen tersebut maka peminat akan datang dari peserta yang dipersiapkan untuk menghadapi Pra PON dikota Palembang pada tanggal 5 Agustus 2019.

Tetapi justru yang tidak kalah menarik kegiatan dari kelompok veteran makin semarak di Tanah Air, yang diselenggarakan oleh Pelti setempat maupun instansi lainnya. 
" Ini menunjukkan pertenisan Indonesia makin semarak. Justru itu harus bisa dikemas dengan baik sehingga jangan sampai hanya sesaat saja tanpa kelanjutannya. " ujar August Ferry Raturandang yang selama ini lebih fokus kepada kelompok yunior.

Selasa, 07 Mei 2019

Back to Grass-root development programme

JAKARTA, 8 Mei 2019. Tenis di Indonesia sedang berkembang, dengan melupakan unsur mendasar dari pembinaan tenis. Karena jika dibiarkan maka akan berakhir dengan makin berkurangnya animo tenis. Walaupun saat ini perkembangan tenis pemula itu berjalan sendiri sendiri karena tidak dikoordinir dengan baik oleh induk organisasi tenis. Yang jadi pertanyaan tanggung jawab siapa. Ini perlu adanya satu visi dan misi yang jelas dari masing masing petinggi diinduk organisasi tenis di Indonesia. 
Hal ini dikemukakan oleh August Ferry Raturandang salah satu pelaku tenis yang masih aktip.

Tetapi diakuinya kalau animo tenis masih besar tetapi jalannya sangat lambat yang sebenarnya bisa dipercepat asalkan terprogram dengan baik. Karena saat ini kegiatan tenis yang dilakukan oleh induk organisasi masih cenderung kearah prestasi tenis nasionalnya. Tetapi melupakan yang cukup mendasar.
" Grass-root development programme itu sangat penting. Dan sudah pernah dilaksanakan pada periode periode kepengurusan sebelumnya." ujar August Ferry Raturandang. Dikatakan pula sejak 2013 sampai saat ini tidak terlihat aktivitas dari program akar rumput istilah kerennya.

Minggu, 05 Mei 2019

Petenis Tuan Rumah Gondol Juara

BANDUNG, 5 MEI 2019. Akhirnya ambisi  Joshua Eldridge Jusuf asal Bandung berhasil keluar sebagai juara tunggal putra KU-14 Remaja Tenis Bandung 2019 yang berlangsung di Lapangan Tenis Caringin, Bandung .Joshua menjadi juara setelah dalam laga final berhasil menang  dari petenis asal Kabupaten Bandung, Faikar Rafi 6-3 6-3 yang berasal dari Kabupaten Bandung.
” Saya layani main reli reli, dia tidak tahan dan mati sendiri. Asal fokus pasti bisa.” ujar Joshua setelah menerima hadiah pemenang.
Sementara lawannya Faikar mengaku staminanya terkuras karena memang latihan selama ini tak maksimal. ”Ya kekalahan ini membuat saya harus lebih serius berlatih,”kata Faikar yang menadari kekurangannya dalam persiapan menghadapi turnamen tenis.
Untuk KU 10, Raihan Somantri asal Karawang tampil sebagai juara setelah pada partai puncak mengalahkan Bixenta Adzkaa Feisal asal Jakarta, 8-2. " Saya sudah yakin menang" ujar Raihan yang aktip ikuti turnamen RemajaTenis di Jakarta
Tidak luput pula petenis tuan rumah lainya, Kaycee Tjandradjaja berhasil menjadi juara untuk KU-12 setelah di final mengalahkan Bryan Wilson Purnama  dari Bandung, 9-7. Setelah menang dengan adu pukulan dilapangan cukup ruwet dan keduanya tidak mau kalah sebagai atlet tenis dilapangan tenis,, Kaycee langsung mentraktir rekan-rekannya dengan makan ayam goreng.

Joshua Lolos Ke Final RemajaTenis

 BANDUNG, 4 MEI 2019. Langkah petenis tuan rumah Joshua Eldridge Jusuf berhasil lolos kefinal tunggal putra kelompok 14 tahun yang berlansung di Lapangan Tenis Caringin Bandung. Dibabak semifinal Joshua berhasil menumbangkan unggulan pertama asal Serang Banten, Raffi Ahmad Martadiredja 6-0 6-0. Sebelumnya di babak perempatfinal Joshua menyisihkan petenis Bandung Alif Muflih Jauhary 6-0 6-1.
Akhirnya lawan rekan satu kota tidak bisa dihindari lagi, Berikutnya lawan Joshua di final nanti rekan sekota M.Faikar Rafi yang berhasil lolos ke final setelah mengalahkan Afrizal Firmansyah asal Karawang 6-0 6-1. Di babak delapan besar M.Faikar Rafi berhasil kalahkan Irwan Subagja Parlindungan asal Bandung 6-0 6-0.
Putra 10 tahun, unggulan pertama asal Karawang, Raihan Somantri  lolos kefinal setelah menyisihkan Kautzar Nazil asal Banten 8-2. Lawannya di final adalah Bixenta Adzkaa Feisal asal Jakarta yang berhasil mengalahkan Ryota Rommy Nonaka asal Bandung 8-2. Bixenta dikuarter final kalahkan Fariz  Qusni Novandu asal Bandung 8-4.
Kelompok 12 tahun putra yang lolos kefinal Bryan Wilson Purnama asal Bandung setelah menumbangkan unggulan pertama Enzo Theodore Kamarga asal Bandung 8-5. Lawannya difinal Kaycee Tjandradjaja asal Bandung.

Ambisi Kaycee lolos kefinal menunjukkan hasil positip  setelah menumbangkan unggulan dua asal Banten, Reifan Mu’izzataya Martadiredjan 8-4. Putri 12 tahun, lolos kefinal Clarintha Kyara Feisal (DKI) yang akan ditantang oleh Anjali Kirana Junarto asal Bandung.
Disemifinal Clarinta menyisihkan Kayla Ruth Santosa asal Jakarta 8-4 sedangkan Anjali menyisihkan Marvena Maulida (Banten) 8-6.

Sabtu, 04 Mei 2019

ORDER OF PLAY REMAJA TENIS BANDUNG MINGGU 5 MEI 2019

LAP 1
JAM 10.00 CONSOLATION
JAM 11.00 CONSOLATION
JAM 12.00 CONSOLATION
JAM 13.00 CONSOLATION






LAP 2

Jumat, 03 Mei 2019

RemajaTenis Masuki Tahun ke Sepuluh

Jakarta, 3 Mei 2019. Tanpa disadari kegiatan RemajaTenis saat ini tepatnya bulan April telah memasuki tahun kesepuluh.  Tanpa terasa kegiatan awal yang diragukan oleh penggagasnya sendiri tetapi bisa berkembang sebagai bentuk tanggung jawab pribadi terhadap visi dan misi dalam kehidupan didunia tenis selama ini telah diberikan sejak duduk dalam kepengurusan Pengurus Besar Persatuan Tenis lapangan Indonesia . Ini istilah yang muncul saat itu diera 1986-1990 dibawah kepemimpinan Drs Moerdiono (alm) Dimana akhirnya muncul perubahan nama PELTI menjadi Pengurus Pusat Persatuan Tenis seluruh Indonesia. Hal ini dikemukakan oleh August Ferry Raturandang menanggapi keberadaan RemajaTenis ditahun kesepuluhnya.
Masuknya August Ferry Raturandang kedalam anggota kepengurusan PB Pelti saat itu berkat permintaan dari rekan tenis Maesa,  Dr Nico Lumenta yang saat itu sebagai Komite Pembinaan Senior sehingga August Ferry Raturandang ikut dalam Komite Pembinaan Senior PB Pelti 1986-1990. Komite ini yang akhirnya bisa menelurkan PNP (Peringkat Nasional Pelti)
Keluar masuknya dalam kepengurusan induk organisasi tenis yaitu Pelti mulai dai Pusat kemudian Daerah Jakarta dan akhirnya kembali 2002-2012  memberikan nuansa tersendiri dan kepedulian terhadap tenis cukup tingi baginya, sehingga kadangkala berikan koreksi yang seringkali tidak bisa diterima dengan sepenuh hati bagi yang kurang memahami kebiasaannya selama ini.
Sebagai mantan atlet tenis yunior , August Ferry Raturandang merasa kebutuhan atlet tenis adalah turnamen yang saat itu " hanya " ada di daratan Jawa saja. Ini kendala bagi atlet tenis diluar Jawa. Saat itu sebagai atlet tenis yunior yang belajar tenis di Singaraja Bali, August Ferry Raturandang sudah mulai mengikuti kejurnas tenis yunior dikota Malang setiap tahunnya. Kemudian saat pindah ke Lombok mengikuti orang tua yang sebagai PNS pindah karena provinsi Sunda Kecil atau Nusa Tenggara dibagi 3 provinsi yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat, Nsa Tenggara Timur.

Diawali sebagai anggota Pengda Pelti DKI Jakarta yang saat itu mulai berkantor di Pusat Tenis Kemayoran ( Pusat Tenis Danamon, dengan 10 lapangan outdoor dan 10 lapangan indoor), dengan idea pengadaan turnamen akhir pekan yaitu Pertandingan Sabtu-Minggu (Persami), setelah memiliki pengalaman dalam turnamen nasional maupun internasional selama ini. Kegiatan Persami itu setelah berjalan sampai 2009 ditutup di Palangka Raya dengan judul Piala Ferry Raturandang ke 59.

ORDER OF PLAY REMAJA TENIS BANDUNG SABTU 4 APRIL 2019

LAP 1
JAM 10.00 KU 12 PA ENZO THEODORE K BDG VS VIVALDI ADI BDG
JAM 11.00 KU 10 PA M FAIZ SAMPRASETYA PWK VS KAUTSAR NAZIL BTN
JAM 12.00 KU 16 PA ALVITO NADHIF RADYA TGRS VS DZAKY ASSIDDIQI TGR
JAM 13.00 KU 10 PI SHEIKA ADELYNA SOARES BTN VS TIARA MAHARANI BDWS
JAM 14.00 KU 10 PA MATTHEW OREN SU BDG VS M FAIZ S or KAUTSAR N
JAM 15.00 KU 10 PI SHEIKA ADELYNA S BTN VS SOFIA GRACE SANTOSA DKI
JAM 16.00 KU 10 PA SF

LAP 2

Rabu, 01 Mei 2019

Titik Terang Tenis Indonesia di 2019

Jakarta, 30 April 2019. Titik terang telah melanda pertenisan Indonesia di 2019. Hal ini disampaikan oleh August Ferry Raturandang salah satu pelaku ataupun pengamat tenis nasional.

 " Indikasinya kuartal I telah muncul berbagai turnamen di Aceh, Sumbar, Sumsel, Kalteng, Gorontalo, Jabar, DIY. Jatim. Bahkan di minggu terakhir April dalam waktu yang sama ada turnamen di Sumatera Selatan, Kalteng, Gorontalo, DIY, Jawa Timur dan Jakarta." katanya begitu gembira melihat peningkatan turnamen akhir akhir ini.

Keberadaan turnamen yang merupakan kebutuhan atlet sudah berikan titik terang atas kesulitan dana sebagai alasan klasik terhadap penyelenggara turnamen. Oleh August Ferry Raturandang dikatakan titik terang sudah terkihat atas kesulitan sponsor . Adanya kerjasama dengan Pemerintah daerah sebagai sumber dana tersebut menunjukkan mulai terbuka komunikasi antara Pelti dengan Pemerintah daerah tersebut. Begitu pula penyelenggara turnamen bisa dilaksanakan juga oleh perorangan maupun klub klub tenis. 

" Seharusnya ini sebagai pemicu  bagi daerah daerah yang belum bergerak dengan salah satu program pembinaan didaerahnya yaitu turnamen. Kuncinya harus ada komunikasi dengan pemerintah daerah setempat." kata August Ferry Raturandang.

Selama kuartal 1 tahun 2019 terlihat meningkatnya turnamen  . Hanya saja mayoritas turnamen tersebut adalah turnamen veteran yang dilaksanakan oleh Pelti setempat. Sedangkan Pelti sudah tidak ada bidang ataupun program veteran karena ada pemisahan dan diakomodir oleh badan veteran atau dikenal BAVETI.

Disayangkan justru ada Pelti Daerah yang  selenggarakan turnamen veteran, seharusnya selenggarakan turnamen yunior ataupun kelompok umum atau senior yang sangat dibutuhkan oleh petenis yunior d senior yang sedang disiapkan ikuti Pra PON/ PON bulan Agustus 2019 di Palembang. Harus ada skala prioritas dalam jalankan program2nya.