Kamis, 08 Juli 2021

Kehilangan Pejuang Tenis Indonesia

RemajaTenis, Jakarta, 8 Juli 2021. Sewaktu asyik melihat semifinal tunggal putri Wimbledon di televisi tiba tiba masuk berita duka cita di WA dari salah satu rekan tenis dari kota Tegal yang juga salah satu pembina tenis dikota Tegal, Purnomo. Sempat menanyakan siapa yang meninggal karena tidak percaya lihat foto berkebaya Dra.Terry Sugijatti yang lebih dikenal saat ini sebagai pembina tenis yang turut membesarkan  klub Sukun Kudus.

Menetapnya dikota Semarang, tapi lebih sering bolak balik ke kota Kudus didampingi oleh putranya sebagai pelatih tenis juga, Enrico Satria.
Dra Terry Sugijatti meninggal dalam usia 65 tahun.

 Berita yang diterima dari putranya, Enrico Satria, sakit sudah 8 hari karena Covid kemudian kemarin tidak mau makan dan minum langsung dibawa kerumah sakit dan meninggal jam 20.00 hari ini.

" Kita kehilangan salah satu pejuang tenis. Saya mengenal beliau sudah lama. Waktu itu sekitar tahun 1994 sering membawa putranya ikut turnamen nasional yunior baik di Jakarta maupun di pulau Jawa, "ujar August Ferry Raturanĸang.
Bahkan dikatakan sempat tidak sependapat masalah turnamen tenis yang dikelolanya di Semarang, tapi karena punya kepentingan yang sama untuk tenis nasional maka keduanya akhirnya berteman kembali dan saling membutuhkan.

" Sewaktu  Terry dipercaya sebagai direktur turnamen dikota Semarang, sempat terjadi beda pendapat atau karena dikoreksi oleh saya sebagai supervisor tetapi tidak diterimanya. Tapi akhirnya turnamen itu berhasil dalam pelaksanaannya. " ujar AFR mengenang masa lalu.

Sejak adanya RemajaTenis,  hubungan dengan Dra Terry Sugijatti makin akrab. Kota Ambarawa , berkat  bantuan Dra Terry Sugijatti dalam pengadaan lapangan tenis di Ambarawa sehingga bisa diadakan RemajaTenis dikota Ambarawa.

Sempat pula tercatat beberapa turnamen nasional yunior dikelolanya. Tercatat piala Tugu Muda, piala Yayuk Basuki yang sempat berjalan beberapa tahun.

Terakhir Dra Terry Sugijatti lebih konsentrasi di pelatihan tenis yunior dibawah naungan klub Sukun Kudus. Petenis yunior dikota Kudus makin banyak jumlahnya.

Kegiatan RemajaTenis di beberapa kota sering diikuti anak asuhnya.Awalnya petenis yunior Semarang sering ikuti RemajaTenis di Solo,  Jakarta. Tegal ,  bahkan RemajaTenis dikota Palembang juga.

Sejak membina klub tenis Sukun Kudus sering mengirim atletnya ke luar negeri. Jika RemajaTenis di Bantul maupun Blora merupakan langganannya untuk diikuti anak binaannya.

Sebagai penerus, diharapkan dapat dijalankan oleh putranya Enrico Satria yang pernah membela PON Sumsel 2004, membawa nama Indonesia di Universiade di Turkey.

" Selamat jalan Dra Terry Sugijatti ke Rumah Bapa di Surga." 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar