Selasa, 15 Juni 2010

Penggunaan Bola Khusus cukup bermanfaat


RemajaTenis,15 Juni 2010. Penggunaan bola khusus untuk kelompok umur 10 tahun didalam suatu turnamen ternyata tidak ada masalah baik bagi petenis maupun orangtua dan pelatihnya. Hal ini terungkap di Remaja Khatulistiwa Bangkit 2010 yang telah berlangsung tanggal 11-13 Juni 2010 di lapangan tenis Sutera Pontianak.

Awalnya peserta mengeluh karena dianggap menggunakan bola kempes, tetapi setelah diberi kesempatan pemanasan lebih lama lama dari biasanya, ternyata permainan anak anak mulai berkembang dengan baik. Dari beberapa pertandingan putra terlihat cukup seru pertandingannya dan ada yang mencapai 2 jam permainannya sedangkan sistem pertandingan menggunakan sistem pool dan the best of 15 games. Disamping itu ada yang bertanding sampai 1,5 jam.

Menurut August Ferry Raturandang kepada RemajaTenis, manfaat dari penggunaan bola khusus ini cukup besar. Yang menjadi masalah dalam suatu turnamen hanya satu petenis dari Jakarta Alfian Edgar Tjandra saja yang menggunakan raket sesuai ukurannya sedangkan petenis lainnya menggunakan raket dewasa. Terlihat dari cara membawa raket ternyata banyak yang raketnya kena lapangan.

International Tennis Federation (ITF) telah membuat survey tentang pertandingan ataupun latihan bagi petenis dibawah usia 10 tahun, sehingga dimintakan kepada seluruh anggotanya menggunakan bola khusus tersebut. Yang dimaksudkan bola khusus adalah tekanannya hanya 75 %.

Untuk mendukung program ini RemajaTenis langsung menerapkan aturan ini diturnamen resmi yang dilaksanakan oleh RemajaTenis. Diawali di Remaja Khatulsitiwa Bangkit di Pontianak. Kemudian akan diterapkan juga di Banjarmasin tanggal 27-30 Juni 2010. PP Pelti selaku induk organisasi sudah menyebarkan keseluruh Pengprov Pelti agar penggunaan bola ini di turnamen KU 10 tahun dapat segera direaliser.

Didalam penelitian ITF, ternyata dengan menggunakan bola lembek ini memaksakan anak tersebut harus memukul dengan sekuat tenaga agar bolanya bisa melewati net. Akibatnya anak tersebut akan terbiasa dari usia muda memukul bola dengan keras, dengan sepenuh tenaganya. Sekalian latihan fisiknya terjamin langsung, dan juga jika permainan berkembang maka secara otomatis taktiknya akan bisa dikembangkan sendiri datang dari dalam diri atlet tersebut tanpa diajarkan lagi. Ini kegunaan yang dapat dirasakan dikemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar