Kamis, 11 Juni 2009

PELTI gelar PON Tenis

RemajaTenis, 11 Juni 2009. PP Pelti (Persatuan Tenis seluruh Indonesia) akan menggelar Pekan Olahraga Nasional Tenis untuk pertama kalinya di lapangan tenis Gelora Bung karno Jakarta pada tanggal 27 Juni - 5 Juli 2009. Demikian disampaikan oleh Sekjen PP Pelti Soebronto Laras hari ini di Merica room Hotel Menara Peninsula Jakarta.
Kegiatan PON Tenis ini untuk mewujudkan aspirasi daerah, yang diungkapkan saat Munas Pelti 2007 di Jambi, pengurus provinsi mengajukan aspirasi agar atlet daerah bisa tampil dalam turnamen nasional. "Apalagi kesempatan mereka untuk tampil di PON kecil karena peserta dibatasi." ujar Soebronto Laras.
Oleh karena itu PP Pelti menggelar PON Tenis agar atlet daerah bisa tampil dalam sebuah kejuaraan besar. Selanjutnya dikatakan beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan digelarya PON Tenis adalah memberdayakan potensi petenis daerah, menjaring petenis yunior yang potensial dan mencoba mencegah jual beli atlet yang sering terjadi menjelang PON yang diselenggarakan empat tahun sekali.
Untuk itu PELTI mewajibkan peserta memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Pelti yang menjadi identitas daerah mereka. Tetapi, petenis memiliki kesempatan mengubah KTA atau berpindah daerah dengan mendapatkan persetujuan daerah asal. Berarti pemain dididik mengerti tentang tata cara perpindahan selama ini juga berlaku disetiap pelaksanaan PON
PON Tenis memperebutkan 29 medali emas, 29 medali perak dan 58 medali perunggu dengan hadiah total Rp 500 juta. Bagi provinsi yang keluar sebagai juara umum akan mendapatkan hadiah Rp. 100 juta. Hadiah uang ini tidak berlaku bagi Mini Tenis dan yunior karena terbentur aturan . Tercatat sampai hari ini 27 Pengprov Pelti yang siap ikuti PON Tenis yang rencananya diselenggarakan setiap tahun.
Sekanjutnya dikatakan, PON Tenis akan mempertandingkan Mini Tenis, Kelompok Umur 14 tahun dan 16 tahun, kelompok umum, dan kelompok veteran (minimal 50 tahun). Selain beregu juga dipertandingkan perorangan.
Dari pelaksanaan PON Tenis ini bisa dilihat sampai dimana kesiapan Pengprov Pelti terhadap pembinaan tenis didaerahnya masing masing. Andaikan ada Pengprov Pelti yang tidak ikuti PON Tenis ini menunjukkan kinerja Pelti daerah tersebut perlu dievaluasi kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar