Selasa, 30 Juni 2009

Awal Kebangkitan Tenis Indonesia

RemajaTenis,27 Juni 2009. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Dr Adhyaksa Dault MSi mengaku bangga atas upaya Pengurus Pusat PELTI dalam menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) Tenis. Bahkan Adhyaksa menegaskan, PON Tenis ini menjadi awal kebangkitan tenis Indonesia, demikian sambutan di acara pembukaan Pekan Olahraga Nasional Tenis 2009 di stadion tenis Gelora Bung Karno Jakarta

“Kita pantas berbangga atas upaya PP Pelti menggelar PON Tenis ini untuk pertamakalinya. Kami terharu atas upaya serius PP Pelti yang dipimpin Ketua Umum Ibua Martina Widjaja yang begitu serius dan kuat perannya dalam membangun tenis Indonesia,” ujar Menpora Adhyaksa Dault dalam kata sambutanmya.

Menpora mengungkapkan, ketika dia duduk bersama mantan Ketua Umum PB Pelti Moerdiono yang juga hadir dalam acara itu, mendapat cerita dari Moerdiono bahwa ketika dia memimpin Pelti yang mengerjakan semua kegiatan tenis adalah Martina. Dari sini, ujar Menpora, terlihat bahwa Martina memang mempunyai keseriusan dalam mengelola Pelti.

“Sebenarnya kalau semua pengurus memiliki keseriusan dan kemauan maka semuanya bisa. Para pengurus olahraga harus mampu melakukan terobosan dalam pembinaan prestasi para atletnya,” kata Menpora yang disambut tepuk tangan dari para peserta dan undangan yang hadir dalam acara pembukaan tersebut.

Dengan lantang Menpora menegaskan, selain terus menggiatkan programnya maka perlu ada perubahan dalam kultur olahraga nasional. Sudah seharusnya penghargaan penuh diberikan kepada atlet. Selain itu para atlet harus serius dalam memburu prestasi. “Para atlet jangan malas atau terlalu mudah mengeluh. Tidak ada prestasi yang diraih dengan mudah. Kini para juara bukan dilahirkan namun dibentuk dengan program yang terutur dan konsisten,” ucap Adhyaksa disaksika juga oleh Sekretaris Menteri Sekretariat Negara, Rildo Anwar SH.

Dia melihat, PON Tenis merupakan salah satu elemen dalam melakukan perubahan kultur olahraga itu. Di sini daerah ditantang untuk memperhatikan pembinaan para atletnya. Setelah mendapat perhatian, para atlet harus serius mempersipakan diri.

“Jadi PON Tenis ini bisa menjadi awal kebangkitan tenis Indonesia. Memang yang penting dimulai dulu karena memulai itu sulit. Saya bangga dan menghargai upaya Ibu Martina. Ke depan ini harus terus didukung. Siapa pun nanti Menteri Olaharaganya, Siapa pun Presidennya, PON Tenis harus berlanjut. PON Tenis yang kedua nanti kita laksanakan lebih besar lagi atau secara besar-besaran,” tegas Menegpora.

Setelah itu dilakukan pelepasan balon oleh Menegpora didampingi Ketua Umum KON/KOI Rita Subowo dan Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaja. Hadir pada kesempatan tersebut Mantan Mensesneg dan sekaligus Mantan KU Pelti Moerdiono, Sekretaris Mensesneg Rildo Anwar, dan sejumlah perwakilan dari KON daerah dan Pelti.

Sekjen PP Pelti Soebronto Laras dalam laporannya mengemukakan, kegiatan ini diikuti sekitar 800 atlet dan ofisial, mempertandingkan lebih dari 1400 partai dan event ini akan menjadi awal kegiatan selanjutnya sebagai program yang dicanangkan oleh Ketua Umum Pelti.

Sementara itu Martina Widjaja menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang membantu kegiatan ini, seperti Gelora Bung Karno dan sponsor-sponsor, seperti Alfamart, Suara Pembaruan, Sintesa, Bank BNI, dan lain-lain.

Setelah Menegpora melepas balon, kegiatan selanjutnya adalah pemukulan bola berhadiah dari Menegpora ke arah peserta yang mengikuti upacara pembukaan. Sementara peserta usai mengikuti upacara para penyelenggara event di setiap kelompok (Minitenis, Yunior KU 14, KU 16, Prestasi dan Veteran) langsung melaksanakan pertandingan.

Kegiatan ini makin marak dengan digelarnya Bazaar Multi Produk, Coaching Clinic, Sosialisasi Play n Stay, dan beragam seminar yang mendukung prestasi olahraga. (humas/apj)

Menegpora setelah memberikan sambutan langsung membuka acara dengan memukul beberapa bola berhadiah yang ditujukan kepada peserta defile mulai dari peserta mini tenis, yunior, kelompok umum dan Veteran.****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar