Selasa, 14 April 2009

FORKOPI dipertanyakan

RemajaTenis, 14 April 2009. Semakin semaraknya pertenisan Indonesia menunjukkan makin semangat orangtua terlibat dalam aktivitas pertenisan Indonesia. Disatu sisi peran orangtua mulai dominan dan disisi lain dengan munculnya wadah para orangtua yang dikenal sebagai Forum Komunikasi Orangtua Petenis Indonesia (FORKOPI) , maka peran induk organisasi Pelti makin ringan, jikalau benar benar kerjasamanya berjalan dengan baik.

Tetapi apa yang terjadi selama ini, ternyata secara diam diam Wakil Sekjen PP Pelti August Ferry Raturandang melakukan penelitian atas keabsahan usia petenis yuniir sejak tahun 2007 sampai pertengahan tahun 2007. Apa yang diungkapkan mengejutkan masyarakat tenis. Dengan diungkapkannya sekitar 30 petenis yunior yang berasal dari Medan, Menado, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Barat diketemukan terlibat dengan pemalsuan usianya.

Deklarasi atas terbentuknya FORKOPI di tahun 2007, masih dipertanyakan eksistensinya. Hal ini terungkap oleh Johannes Susanto Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti yang mempertanyakan peran serta FORKOPI dalam membantu Pelti selama ini.


"Saya akan tanya FORKOPI dalam pertemuan nanti dengan PP Pelti, apa yang sudah dilakukan oleh FORKOPI selama ini. Jangan hanya protes saja kerjanya ke PP Pelti yang menyangkut atas anaknya sendiri." ujar Johannes Susanto.


Sedangkan August Ferry Raturandang diawal tahun 2009, secara diam diam mulai meneliti kasus catut umur. Ternyata diketemukan lagi satu petenis Samarinda terungkap kasus pemalsuan akte kelahirannya.

"Saya tidak melihat ada upaya dari Forkopi terhadap kasus ini sejak berdiri sampai sekarang. Tahun 2009 saya sering terima SMS dari orangtua dengan memberitahukan kecurigaannya terhadap usia petenis yunior di Jawa Tengah. Saya tidak pernah lihat atlet tersebut karena jarang terjun langsung kelapangan melihat turnamen yunior. Sedangkan anggota FORKOPI paling sering berada di turnamen turnamen. Apakah mereka tidak melihat apa yang terjadi dilapangan. Saya sendiri kerjakan ini tanpa harus disuruh oleh orang lain." ujar August Ferry Raturandang yang sudah kesal terhadap kasus catut umur tetapi tidak kapok mengungkapkannya.

Oleh Johannes Susanto dikatakan akan diadakan pertemuan dialog dengan orangtua yang difasilitasi oleh FORKOPI dengan PP Pelti. Waktu belum disebutkan, tetapi tempatnya di sekretariat PP Pelti di Senayan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar