Rabu, 01 April 2009

Aldila Soetjiadi Terpilih ITF Team Tour ke Eropa


RemajaTenis, 30 Maret 2009. Dua petenis putri tuan rumah Aldila Sutjiadi dan Voni Darlina gagal menciptakan final sesama Indonesia setelah kalah di babak semi-final turnamen Jubilee School ITF 14 & Under Asian Championships yang berlangsung di Pusat Tenis Kemayoran, Jakarta .
Di semifinal, Aldila sebagai unggulan dua dikalahkan oleh unggulan lima Sun Zi Tue dari China 2-6, 0-6l. Sementara itu Voni Darlina yang tidak diunggulkan gagal membuat revans atas unggulan utama Katherine IP asal Hong Kong. Dalam pertarungan tiga set , Voni Darlina akhirnya dikalahkan oleh Katherine dengan 5-7, 6-1, 3-6. Pada putaran pertama turnamen ini, Voni juga kalah tiga set dari Katherine pada babak kedua.

Dari pertandingan ini Aldila Sutjiadi berhasil terpilih mewakili Asia Oceania bersama 3 petenis putri lainnya ikuti ITF Tour selama 5 minggu di Eropa bulan Juni 2009.


Berpasangan dengan Evita Febrihapsari, Aldila berhasil keluar sebagai juara setelah difinal mengalahkan pasangan dari Thailand Nahathai Khuntaket/Gormoanok Tiraganok 75 63 Ini revans yang dilakukan pasangan Indonesia setelah diputaran pertama minggu lalu pasangan Indonesia kalah 62 26 67(6)

Hari ini dilakukan acara penyerahan hadiah kepada pemenang oleh Ibrahim Abdulah Assagaf dari Yayasan Citra Bangsa didampingi olhe Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti Johannes Susanto dan Wakil Sekjen PP Pelti August Ferry Raturandang yang baru kembali pagi ini dari kunjungan ke Tulungagung.

Lolosnya Aldila Sutjiadi, yang juga siswi Sekolah Jubilee makin menambah keyakinan Ibrahim Abdullah, bahwa setiap upaya pembinaan akan membuahkan hasil, betapa pun kecilnya. "Pembinaan itu wajib dilakukan dan ini menjadi tanggungjawab bersama. Bukan hanya satu pihak saja. Bukan tanggungjawab keluarga atau PELTI atau sponsor saja, tetapi juga harus ada peran dari pemerintah untuk memikirkan hal ini," katanya.
Tentang turnamen junior yang baru saja disponsori Jubilee, Ibrahim menambahkan perlunya tindaklanjut agar pembinaan tidak berhenti. "Kami memang menerima rekomendasi dari PELTI dan Yaporti untuk sekolah di sini," tambahnya.
Pada prinsipnya, Sekolah Jubilee siap memberikan modul pendidikan yang sesuai dengan petenis-petenis berprestasi agar mereka mendapat kesempatan pendidikan sebagaimana remaja-remaja lain, meski atlet tersebut banyak menghabiskan waktunya di lapangan tenis untuk meniti karir di dunia olahraga.

Hari ini beberapa tim kembali kenegara masing masing dengan membawa sovenir yang disediakan oleh Jubilee School berupa peralatan angklung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar