RemajaTenis, 3 Juni 2011. Disiplin atlet sudah waktunya ditegakkan aturan mainnya, sehingga bisa meningkatkan prestasi tenisnya. Tanpa disiplin petenis sulit berkembang. Demikian komentar August Ferry Raturandang ketika menerima laporan dari Rahayu MH tentang beberapa atlet yang kalah wo di turnamen Remaja EliteClub yang sedang berlangsung di lapangan tenis EliteClub Epicentrum Jakarta.
Berbagai alasan yang masuk menunjukkan betapa rendahnya komitmen atlet terhadap tenis. Ada yang sudah daftar tetapi saat bertanding lupa kalau hari itu harus bertanding. " Lucu sekali katakan dikiranya besok baru tanding." ujar Rahayu. Bahkan kalau bisa dijadwalkan besok saja, padahal order of play sudah sehari sebelumnya diumumkan melalui situs RemajaTenis.
Ada yang tidak berikan alasan dan sebagainya. Dan ada yang terlambat datang kelapangan.
RemajaTenis sendiri mencoba menerapkan aturan tanpa sign-in tetapi langsung ditransfer entry fee dan sehari sebelumnya sudah diundi dan diumumkan order of playnya. Cara demikian sudah berhasil di Jakarta tetapi belum di Bantul, sehingga saat itu oleh Referee diberikan toleransi sehingga menunda jalannya pertandingan. Memang belum semua petenis mengenal cara ini apalagi didaerah yang baru mengenal RemajaTenis.
" RemajaTenis harus berani terapkan aturan tegas. Ini cara kita membantu mendisiplinkan atlet kita. Memang justru kendala datang dari orangtua atau pelatihnya. Sudah ada order of play dan dicantumkan jam mainnya tetap saja masih terlambat datang. Akhirnya kena w.o. Itu akibatnya." ujar August Ferry Raturandang kepada RemajaTenis.
Menurut Rahayu sendiri, RemajaTenis belum secara drastis jalankan aturan semua ini kecuali datang terlambat kami tidak ada toleransinya. Aturan dibuat untuk atlet sendiri dan memperlancar jalannya pertandingan. "Kalau masih banyak toleransi maka makin diremehkan. Akibatnya atlet sendiri yang akan rugi dimasa depan karena terbiasa dengan cara cara tidak benar." Yang sudah benar dilakukan adalah tidak menerima pendaftaran ditempat, sehingga ada atlet yang datang kelapangan tetapi tidak bisa bertanding karena terlambat daftar.
Kami akan terapkan aturan main dengan tegas diturnamen mendatang, demikian janji Rahayu MH
Berbagai alasan yang masuk menunjukkan betapa rendahnya komitmen atlet terhadap tenis. Ada yang sudah daftar tetapi saat bertanding lupa kalau hari itu harus bertanding. " Lucu sekali katakan dikiranya besok baru tanding." ujar Rahayu. Bahkan kalau bisa dijadwalkan besok saja, padahal order of play sudah sehari sebelumnya diumumkan melalui situs RemajaTenis.
Ada yang tidak berikan alasan dan sebagainya. Dan ada yang terlambat datang kelapangan.
RemajaTenis sendiri mencoba menerapkan aturan tanpa sign-in tetapi langsung ditransfer entry fee dan sehari sebelumnya sudah diundi dan diumumkan order of playnya. Cara demikian sudah berhasil di Jakarta tetapi belum di Bantul, sehingga saat itu oleh Referee diberikan toleransi sehingga menunda jalannya pertandingan. Memang belum semua petenis mengenal cara ini apalagi didaerah yang baru mengenal RemajaTenis.
" RemajaTenis harus berani terapkan aturan tegas. Ini cara kita membantu mendisiplinkan atlet kita. Memang justru kendala datang dari orangtua atau pelatihnya. Sudah ada order of play dan dicantumkan jam mainnya tetap saja masih terlambat datang. Akhirnya kena w.o. Itu akibatnya." ujar August Ferry Raturandang kepada RemajaTenis.
Menurut Rahayu sendiri, RemajaTenis belum secara drastis jalankan aturan semua ini kecuali datang terlambat kami tidak ada toleransinya. Aturan dibuat untuk atlet sendiri dan memperlancar jalannya pertandingan. "Kalau masih banyak toleransi maka makin diremehkan. Akibatnya atlet sendiri yang akan rugi dimasa depan karena terbiasa dengan cara cara tidak benar." Yang sudah benar dilakukan adalah tidak menerima pendaftaran ditempat, sehingga ada atlet yang datang kelapangan tetapi tidak bisa bertanding karena terlambat daftar.
Kami akan terapkan aturan main dengan tegas diturnamen mendatang, demikian janji Rahayu MH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar