Rabu, 22 Desember 2010

Atlet dan Pelatih Perlu difasilitasi Pelti

RemajaTenis, 22 Desember 2010. Disela sela Turnamen FIKS Telkom , Pengurus Pelti Kota Bandung selenggarakan Diskusi panel yang bertajuk "Reposisi Jabar dalam Prestasi Tenis Nasional dan Internasional" dengan mendatangkan pelatih Deddy Prasetyo dari Jakarta. Pengurus PELTI, baik tingkat Pusat, Provinsi dan Kota ataupun Kabupaten harus memfasilitasi atlet dan pelatih yang memang membutuhkan perhatian agar bisa meningkatkan prestasi di tingkat nasional ataupun internasional. Diskusi ini berlangsung di Graha Tirta Siliwangi Bandung hari ini. Diskusi yang menarik ini dihadiri masyarakat tenis kota Bandung, di antaranya atlet, pelatih, mahasiswa, dan guru.

Salah satu pelatih Aji S mengatakan, prestasi tenis akan terangkat mana kala ada perhatian dari pengurusnya. "Prestasi yang baik diawali dengan pengurus tenis yang benar. Mereka harus bisa memfasilitasi para atlet dan pelatih. Jika atlet atau pelatih membutuhkan sesuatu, seharusnya para pengurus bisa tanggap mengatasinya," ungkapnya, ujarnya.
Menyangkut pertenisan Jabar, Aji menuturkan, PON 2012 mendatang Jabar mempunyai modal atlet yang diandalkan meraih medali ,yaitu Bella Destriana, Nadya Syarifah, Efrilliya Herlina, dan Tria Rizki. Bahkan kekuatan Jabar lebih merata dibanding provinsi lain. "Andai Grace Sari yang sekarang hijrah ke Riau masih ada maka Jabar berpeluang mendapatkan 2 emas. Tapi dengan kekuatan sekarang minimal satu medali sudah ada di tangan," tuturnya.

Deddy Prasetyo menuturkan, Jabar banyak melahirkan petenis junior yang andal. Namun dirinya menyayangkan, rata-rata petenis Jabar seakan menghilang saat menginjak 16 tahun. Doddy menilai ada mekanisme yang salah pada pembinaan atlet Jabar yang harus diperbaiki semua elemen.

"Harusnya para pengurus Pelti ke pemusatan latihan para atlet, apa yang dibutuhkan mereka. Kalau tidak bergerak, bagaimana mereka bisa tahu kesulitan atlet dan pelatihnya," terangnya.

Ketua Pengprov Pelti Jabar, Syamsudin menegaskan, selama ini Pengprov Pelti memang menyadari keterbatasan dana, namun pihaknya sedang membuat program penanaman mental nasionalis yang tinggi.
"Program kita saat ini menanamkan kecintaan untuk membela daerah sendiri, itu jiwa penting yang harus dimiliki para petenis Jabar," katanya.

Langkah Pengkot Pelti Bandung dengan adakan diskusi tentang kekuatan ataupun peluang daerah hadapi PON 2012 sebenarnya bisa dilakukan oleh Pelti provinsi lainnya ataupun Pelti Kota maupun Kabupaten sehingga bisa menyadari potensi yang dimilikinya selama ini sering diabaikan sehingga makin maraknya jual beli atlet menjelang PON. August Ferry Raturandang selaku pengamat tenis sangat mendukung kegiatan seperti ini bisa dilakukan oleh rekan rekan didaerah. Ferry menganjurkan juga agar atlet atlet yang dipersiapkan itu sudah memenuhi ketentuan PON yang dikeluarkan oleh KONI Pusat. "Banyak pihak mengclaim bahwa atletnya sudah beres urusan mutasi, ternyata masih belum tuntas. Apalagi yang pernah ikut PON ataupun Pra PON 2008." ujar AF Raturandang yang selama ini mengamati masalah mutasi atlet PON.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar