Rabu, 08 Desember 2010

Tio Juliandi keluar sebagai juara

RemajaTenis, 8 Desember 2010. Petenis asal Bandung Tio Juliandi putra pelatih Togap Hutauruk berhasil keluar sebagai juara tunggal putra KU 16 tahun setelah difinal kemarin menumbangkan unggulan 1 petenis andalan Manado Daniel Kawengian dalam 2 set langsung 64 63. Diawal set pertama kedua petenis saling kejar mengejar angka tetapi akhirnya Daniel hanya bisa mengumpulkan 4 games saja sedangkan Tio menang 6 games. Hal yang sama diset kedua , kedua petenis saling ngotot, Tio dengan andalkan pukulan keras dari sisi forehand membuat Daniel sedikit kewalahan menghadapinya. Tetapi upaya Daniel diset kedua hanya bisa mengumpulkan 3 games saja karena banyak membuat kesalahan sendiri dan Tio lebih unggul dan menutup set kedua dengan 63.

Pertandingan kedua pemain benar benar memukau penonton yang hadir termasuk August Ferry Raturandang dengan tekun memperhatikan kedua petenis ini. " Saya kagum dengan keduanya masing masing mempunyai kelebihan tetapi yang terbaiklah yang akan menang." ujarnya disisi lapangan tenis Caringin Bandung.
Tetapi menurutnya Tio agar lebih konsentrasi jika sudah unggul, jangan cepat anggap enteng lawan. Ini merupakan salah satu kelemahan Tio. Hal ini juga diakui oleh ayahnya Togap disampaikan kepada AF Raturandang. "Tio, kalau bisa kalahkan lawan dengan 6-0 lakukan saja, makin cepat makin bagus dan keluarkan semua pukulan keras yang kamu miliki. Dan kamu punya senjata itu dan potensi itu." ujar AF Raturandang memberikan nasehat kepada Tio Juliandi.
Disamping itu pula Daniel merupakan salah satu atlet potensial asal Manado, yang masih bisa berkembang asal berlatih lebih keras. Postur tubuh cukup ideal untuk tenis.

Untuk kelompok umur 14 tahun, masuk final adalah petenis asal Medan Tengku Muhammad Bintang Pyranda ketemu dengan petenis DKI Bryan Husin. Sebelumnya disemifinal Tengku berhasil mengalahkan petenis asal Palangka Raya Rachmad Hidayat 83, sedangkan Bryan menumbangkan petenis unggulan satu asal Bandung Joel Ivander William 84.
Kedua petenis telah turun dilapangan ternyata hujanpun turun. Maka pertandingan final tunggal putra KU 14 tahun ditunda.

Turnamen tenis RemajaTenis di Bandung yang kali ini mendapatkan sumbangan dana untuk piala dari salah satu orangtua petenis Pamekasan, Soemarno yang diberikan langsung kepada August Ferry Raturandang. " Terima kasih banyak atas perhatian dan dukungan kepada RemajaTenis." ujar Raturandang langsung kepada Soemarno yang telah datang dari Pamekasan.

RemajaTenis di Bandung mendapatkan kecaman dari salah satu pelatih Jakarta yaitu Bunge Nahor yang mengecam masalah drawing KU 12 putra. Untuk KU 12 tahun putra, ada petenis yang mundur dihari pertama yang juga muridnya yaitu Iqbal Nurjadin, oleh penyelenggara dengan memasukkan nama Rafi Imanudin yang sebenarnya sudah terdaftar tetapi kelalaian panitia sehingga belum dimasukkan dalam draw. Menyadari hal itu seijin dari Referee maka petenis asal Bandung tersebut menggantikan posisi tersebut. Sebelumnya August Ferry Raturandang sudah ditilpon oleh Bunge Nahor meminta agar tidak diganti nama tersebut dan memberikan kesempatan anak asuhnya menang tanpa tanding sehingga bisa masuk disemifinal. Tetapi oleh Raturandang diminta hubungi Referee karena yang menentukan adalah Referee. Kemudian petenis asal Bekasi M.Athia sebelumnya sudah menang dibabak pertama dan protes muncul dari pelatihnya dibabak kedua. Saat dipertandingkan kedua petenis tersebut adalah M.Athia asal Bekasi dan Rafi Imanudin asal Bandung sudah memasuki lapangan tetapi karena turunnya hujan maka ditunda. Tetapi kemudian masuklah kecaman tersebut dalam bentuk SMS yang dikirimkan ke PP Pelti sebagai laporan dengan munyebutkan kalau Ferry Raturandang sudah merusak peraturan tenis Indonesia dengan memasukkan pemain yang tidak terdaftar. "Yang jadi pertanyaan saya peraturan tenis Indoneia yang mana dimaksudkan. Dimana letak kebanggaan masuk semifinal karena w.o. Ini kelompok 12 tahun yang atletnya butuh pertandingan. " ujar AF Raturandang. Bahkan Bunge menghendaki dipertemukan dengan orangtua petenis tersebut yang sangat mengetahui peraturan pertandingan. Hal ini disanggupi oleh AF Raturadang agar semua permasalahannya jelas.
Menurut August Ferry Raturandang, jika yang salah panitia akibat kelalaian maka bisa diterima atau diulang.Ini lazimnya diturnamen tenis. Oleh Raturandang diceritakan kalau berdasarkan pengalaman di turnamen internasional selama ini. Ada peserta sudah sign-in tetapi ternyata waktu di draw nama tersebut tidak ada. Pertandinga sudah dimainkan dan sudah ada yang menang dan kalah. Waktu peserta tersebut protes maka Referee baru sadar ada kesalahan maka langsung diundi ulang, bahkan seluruh pertandingan dibatalkan.
AF Raturandang langsung ditelpon oleh Ketua Umum PP Pelti meminta klarifikasi masalah SMS dari pelatih tersebut.
Panitia RemajaTenis hari ini terima surat dari PP Pelti minta klarifikasi masalah tersebut sebagai respons terhadap SMS Bunge Nahor kepada Ketua Umum PP Pelti.

1 komentar:

  1. Sangat disayangkan permasalahan spt itu sampai dieskalasikan ke Ketua Umum PP Pelti.
    Sayang sekali kalau putra kita masuk semifinal tanpa bertanding alias menang WO, tdk teruji kemampuannya di lapangan. Kalau ditanyakan kpd orang tua dan putra ybs pasti bathinnya juga tdk merasa puas menang tanpa bertanding.
    Permasalahan ini hrs cepat diclearkan jgn sampai berlarut-larut. Kasihan Panitia sdh mau berkorban biaya, tenaga dan waktu, tapi dipojokan dalam hal ini. Saya yakin Panitia tdk ada bermaksud utk merugikan salah satu pemain. Tetap semangat Panitia, jangan mundur tetap jalankan event Remaja Tenis agar anak2 bisa berprestasi di Olah Tenis. Maaf dan terima kasih.

    BalasHapus