Selasa, 11 Januari 2011

RemajaTenis Tetap Konsisten

RemajaTenis, 11 Januari 2011. Kegiatan turnamen RemajaTenis yang masuk dalam Turnamen Diakui Pelti di tahun 2010 ternyata sudah berhasil mencapai angka 12 kali penyelenggaraan. Sedangkan jumlah TDP kelompok yunior total berjumlah 37 turnamen. Sebenarnya ada 13 karena rencana di Balikpapan ditunda karena jumlah peserta tidak memadai tetapi turnamen ini diambil alih oleh Pelti Balikpapan dan diteruskan pelaksanaannya. Hal ini dikemukakan oleh koordinator turnamen Rahayu kepada RemajaTenis. Disebutkan diawal tahun mulai di Mataram kemudian ke Jakarta, Bandung ,Palu dan Solo dibulan Februari. Berartri bulan Februari 2010 RemajaTenis bisa diselenggarakan 4 turnamen. Kemudian di lanjutkan bulan April di Sumbawa Besar (NTB), Jakarta. Bulan Mei hanya di Bandung, bulan Juni di Pontianak dan Banjarmasin. Kembali lagi bulan Agustus yang bertepatan dengan HUT penggagas RemajaTenis yaitu August Ferry Raturandang. Dan terakhir kali diadakan di Bandung sebagai penutup kegiatan diawal Desember 2010.
Dari seluruh kegiatan RemajaTenis ini ternyata masih banyak kekurangan kekurangan dalam pelaksanaan , tetapi RemajaTenis tetap maju dengan perkenalkan konsep baru yaitu pendaftaran melalui fax atau SMS dan uang pendaftaran harus langsung ditransfer melalui rekening bank. Tidak menerima on-site sign-in yang dianggap menyulitkan penyelenggara didalam perencanaan. Disamping itu juga undian sudah diumumkan sebelum pertandingan dimulai termasuk order of play atau jadwal pertandingan.

"Pelaksanaan RemajaTenis masih banyak kekurangannya." ujar Rahayu. " Tetapi kami akan tetap mencoba buat terobosan terobosan bagaimana memuaskan petenis maupun orangtua petenis yang selama ini sangat mendukung putra dan putrinya.". Diakuinya pula belum semua pihak mengetahui atau belum mau tahu karena masih terbuai dengan tata cara lama, sedangkan RemajaTenis tetap mensosialisaikan baik melalui blog ini maupun SMS yang sangat sering disebarluaskan.
Demikian pula masalah tenaga Referee yang selama ini dididik oleh RemajaTenis melalui penggagasnya AFR, cukup buang tenaga dan waktu yang panjang karena belum ada special course dilakukan oleh Pelti terhadap tenaga pelaksana sebagai kunci kesuksesan suatu turnamen. Otodidak, itulah yang lebih tepat diberikan kepada tenaga Referee Indonesia ini. Seringkali terjadi diturnamen nasional yunior kekurang sigapnya kinerja pelaksana akibat kurang terampilnya Referee dalam menjalankan tugas ini. RemajaTenis sangat berani mau mendidik Referee yang minim pengalaman, tetapi oleh Rahayu dianggap sebagai sumbangsih RemajaTenis di pertenisan nasional. Konsukuensinya semua konsep masih belum terealiser dengan baik. "Trial and error lah" ujar Rahayu dengan manisnya.

Disebutkan pula kalau RemajaTenis berkeinginan agar Order of Play itu sudah dipublikasikan sehari sebelumnya dan ini dibeberapa turnamen nasional lainnya masih belum berjalan dengan baik, khususnya dihari pertama. Kurang efisen membuat belum bisa berjalan dengan lancar. Bahkan akhir tahun lalu di suatu turnamen kesalahan memilih pemain unggulan merupakan human error bagi Referee. Nama yang berhak diunggulkan ternyata salah ambil karena salah baca. Dari PNP ada nama Fernando Bangun (PNP-16) yang tidak ikut, tetapi diambil nama Fernando Sanger (tidak punya PNP) yang mendaftar dan sign-in, sehingga masuk sebagai unggulan 2. Untung saja waktu itu tidak ada yang peduli. Tetapi yang diramaikan adalah perubahan undian ganda putra KU 10 tahun.

"Kami tetap mengharapkan ditahun 2011, RemajaTenis tetap dilaksanakan di Mataram, Sumbawa , Palu, Pontianak, Banjarmasin. Tetapi yang baru bersedia di Palu dan kemungkinan di Samarinda dan Manado akan dilaksanakan juga."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar