Jumat, 03 Mei 2019

RemajaTenis Masuki Tahun ke Sepuluh

Jakarta, 3 Mei 2019. Tanpa disadari kegiatan RemajaTenis saat ini tepatnya bulan April telah memasuki tahun kesepuluh.  Tanpa terasa kegiatan awal yang diragukan oleh penggagasnya sendiri tetapi bisa berkembang sebagai bentuk tanggung jawab pribadi terhadap visi dan misi dalam kehidupan didunia tenis selama ini telah diberikan sejak duduk dalam kepengurusan Pengurus Besar Persatuan Tenis lapangan Indonesia . Ini istilah yang muncul saat itu diera 1986-1990 dibawah kepemimpinan Drs Moerdiono (alm) Dimana akhirnya muncul perubahan nama PELTI menjadi Pengurus Pusat Persatuan Tenis seluruh Indonesia. Hal ini dikemukakan oleh August Ferry Raturandang menanggapi keberadaan RemajaTenis ditahun kesepuluhnya.
Masuknya August Ferry Raturandang kedalam anggota kepengurusan PB Pelti saat itu berkat permintaan dari rekan tenis Maesa,  Dr Nico Lumenta yang saat itu sebagai Komite Pembinaan Senior sehingga August Ferry Raturandang ikut dalam Komite Pembinaan Senior PB Pelti 1986-1990. Komite ini yang akhirnya bisa menelurkan PNP (Peringkat Nasional Pelti)
Keluar masuknya dalam kepengurusan induk organisasi tenis yaitu Pelti mulai dai Pusat kemudian Daerah Jakarta dan akhirnya kembali 2002-2012  memberikan nuansa tersendiri dan kepedulian terhadap tenis cukup tingi baginya, sehingga kadangkala berikan koreksi yang seringkali tidak bisa diterima dengan sepenuh hati bagi yang kurang memahami kebiasaannya selama ini.
Sebagai mantan atlet tenis yunior , August Ferry Raturandang merasa kebutuhan atlet tenis adalah turnamen yang saat itu " hanya " ada di daratan Jawa saja. Ini kendala bagi atlet tenis diluar Jawa. Saat itu sebagai atlet tenis yunior yang belajar tenis di Singaraja Bali, August Ferry Raturandang sudah mulai mengikuti kejurnas tenis yunior dikota Malang setiap tahunnya. Kemudian saat pindah ke Lombok mengikuti orang tua yang sebagai PNS pindah karena provinsi Sunda Kecil atau Nusa Tenggara dibagi 3 provinsi yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat, Nsa Tenggara Timur.

Diawali sebagai anggota Pengda Pelti DKI Jakarta yang saat itu mulai berkantor di Pusat Tenis Kemayoran ( Pusat Tenis Danamon, dengan 10 lapangan outdoor dan 10 lapangan indoor), dengan idea pengadaan turnamen akhir pekan yaitu Pertandingan Sabtu-Minggu (Persami), setelah memiliki pengalaman dalam turnamen nasional maupun internasional selama ini. Kegiatan Persami itu setelah berjalan sampai 2009 ditutup di Palangka Raya dengan judul Piala Ferry Raturandang ke 59.


Keberadan RemajaTenis sebagai konsep turnamen berbeaya rendah ( a low cost tournament), ternyata mendapatkan sambutan cukup besar akibat kesadaran dari pelaku tenis didaerah daerah. Semua itu perlu waktu untuk bisa meyakini pelaku tenis khususnya yang saat itu duduk dalam kepengurusan Pelti didaerah daerah. Maka tanpa terasa ditahun 2009 awalnya di Klub Rasuna Jakarta bulan April kemudian kedua kalinya di Jakarta di lapangan tenis GBK, Senayan, Dan tahun 2009 bisa diselenggarakan 9 (sembilan) kali . Selain di Jakarta diakhir tahun 2009, diadakan di Medan, Cirebon diakhir tahun. Kemudian berkembang ditahun 2010, memasuki keluar daerah lainya seperti ke Nusa Tenggara Barat (Mataram,dan Sumbawa Besar), Sulawesi Tengah dll.

" Tanpa terasa setelah dihitung hitung saat ini sudah memasuki 22 Provinsi." ujarnya dengan senang karena bisa berbuat baiuk untuk tenis.
Ketika ditanyakan suka dukanya, August Ferry Raturandang katakan lebih banyak sukanya, karena bisa berjumpa dengan masyarakat tenis dihampir seluruh Indonesia. 
" Jika kita jalankan dengan senang hati maka terasa sukanya dibandingkan dukanya. Dukanya sih ada. Tapi tidak perlu dikemukakan karena kuatir rekan rekan tidak berani menjalankan turnamen tenis seperti yang saya lakukan." ujar August Ferry Raturandang. Dikatakan pula dengan kegiatan ini maka bisa travelling kemana mana. Dikatakan pual sangat bersyukur karena beberapa kota sudah mulai laksanakan kegiatan turnamen 3 hari ini. " Ini menunjukkan sudah timbul kesadaran dari pelaku tenis baik ditingkat klub, Pengcab Pelti maupun Pengda Pelti." ujarnya

Ketika ditanyakan sudah berapa banyak RemajaTenis diselenggarakan. " Kira kira mendekati 200 kali sudah dicapai, tapi saya belum sempat menghitungnya. Jakarta saja sudah 80 kali, Sumsel 18 kali, Sulsel diatas sepuluh kali, Bantul sembilan kali, Solo dan Bandung juga sudah lupa. Harus pelan pelan buka file lama. Yang lebih dari sekali adalah Medan, Palu, Manado,  Jayapura, Blora, Surabaya." 

22 Provinsi yang sudah digelar RemajaTenis adalah Sumatera Utara (Medan), Sumatera Barat ( Payakumbuh), Riau (Pekanbaru dan Pangkalan Kerinci), Jambi ( Muaro Buno), Sumatera Selatan ( Lahat, Palembang, Sekayu dan Tanjung Enim) , Lampung (Bandar Jaya), Bangka Belitung ( Sungailiat), Kalimantan Barat (Pontianak), Kaloimantan Selatan (Banjarmasin), Kalimantan Timur (Balikpapan), Kalimantan Tengah (Palangka Raya), Sulawesi Utara (Manado), Suawesi Tengah (Palu), Sulawesi Selatan (Makassar), Papua (Jayapura), Nusa Tenggara Barat (Mataram dan Subawa Besar), Jawa Timur (Banyuwangi, Surabaya), Jawa Tengah (Ambarawa, Blora, Kudus, Solo, Tegal), DIY (Joga dan Bantul), Jawa Barat ( Bandung, Bogor , Cibinong, Cirebon dan Sumedang), Banten (Cilegon) dan DKI Jakarta ( Kemayoran, Rawamangun, Kelapa Gading, Elite Club Rasuna dan Cilandak).

Perhatian PP Peltipun sudah ada sejak era kepengurusan Martina Widjaja ( 2002-2012) dimana diberikan keringanan bebas sanction fee yang merupakan keharsan setiap penyelenggara ke PP Pelti sebesar Rp 500.000 setiap turnamen 3 hari tersebut. Hal yang sama juga diberikan oleh Maman Wiryawan ( 2012-2017 ).

Acara Musyawarah Nasional Pelti tanggal 25 Nopember 20-12 dikota Manado, Martina Widjaja memberikan penghargaan kepada RemajaTenis atas peran serta dalam pertenisan Indonesia sejak 2009 sampai 2012.

Mantan Kabid Pertandingan  PP Pelti , Johannes Susanto, diawal bulan Februari 2019 menyampaikan keterkejutannya kalau RemajaTenis ditahun 2018 telah mencapai diatas angka 20 kali dalam setahun.(keterangan foto; RemajaTenis Jakarta-2  tahun 2009 di GBK Senayan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar