Selasa, 07 Mei 2019

Back to Grass-root development programme

JAKARTA, 8 Mei 2019. Tenis di Indonesia sedang berkembang, dengan melupakan unsur mendasar dari pembinaan tenis. Karena jika dibiarkan maka akan berakhir dengan makin berkurangnya animo tenis. Walaupun saat ini perkembangan tenis pemula itu berjalan sendiri sendiri karena tidak dikoordinir dengan baik oleh induk organisasi tenis. Yang jadi pertanyaan tanggung jawab siapa. Ini perlu adanya satu visi dan misi yang jelas dari masing masing petinggi diinduk organisasi tenis di Indonesia. 
Hal ini dikemukakan oleh August Ferry Raturandang salah satu pelaku tenis yang masih aktip.

Tetapi diakuinya kalau animo tenis masih besar tetapi jalannya sangat lambat yang sebenarnya bisa dipercepat asalkan terprogram dengan baik. Karena saat ini kegiatan tenis yang dilakukan oleh induk organisasi masih cenderung kearah prestasi tenis nasionalnya. Tetapi melupakan yang cukup mendasar.
" Grass-root development programme itu sangat penting. Dan sudah pernah dilaksanakan pada periode periode kepengurusan sebelumnya." ujar August Ferry Raturandang. Dikatakan pula sejak 2013 sampai saat ini tidak terlihat aktivitas dari program akar rumput istilah kerennya.


Disaat era digital saat ini makin banyak model permainan didapat oleh anak anak dan sangat mudah dan menyenangkan bahkan membuat ketagihan jika sudah mengenalnya. Lupa kalau tenis selain untuk kesehatan juga mendidik sportivitas. Ini salah satu kendala yang mengurangi minat anak anak dengan olahraga tenis. Diwajibkan bagi induk organisasi tenis yaitu Pelti baik dari Pusat maupun daerah daerah agar proactive mempromosikan tenis adalah olahraga yang mudah dan menyenangkan bisa dimainkan seumur hidup.

Saat ini muncul kesan kalau tenis itu adalah permainan yang sulit karena lapangannya cukup besar dan bolanya cukup cepat larinya. Belum lagi keberadaan turnamen turnamen tidak nyaman bagi pesertanya. Ini akibat dari cara tradisional dilakukan oleh pelatih tenis yang ada maupun penyelenggara turnamen.. Metodologi pengajarannya  sangat membosankan.
Maka dari itu seharusnya diciptakan metodologi pengajaran yang sangat mudah dicerna dan menyenangkan bagi anak anak pemula.

Saat ini makin banyak muka muka baru berkecimpung dipertenisan baik melalui induk organisasi tenis di Pusat, Daerah maupun cabang sehingga asa kehidupan tenis sangat didambakan datang dari pelaku pelaku baru tersebut. Dunia industri tenispun saat ini cukup semaraknya kegiatan turnamen mulai dari turnamen yunior sampai ke veteran cukup menarik minat pecinta tenis di Indonesia.
Pesimistis bisa terjadi jika ternyata kesadaran tersebut belum muncul kepermukaan. " Panas panas tai ayam." itu istilah dikalangan Kawanua yang artinya semangat muncul hanya diawal pelantikan kepengurusannya, tetapi setelah itu hilang begitu saja.

" Kembali kepada pelaku tenis umumnya jika ingin memajukan tenis. Marilah kita saling mendukung program tenis Indonesia. Janganlah terbuai dan terlena dengan berbagai eforia." ujar August Ferry Raturandang yang mencoba menghitung saat ini berapa petenis diseluruh Indonesia diusia 10 tahun dan 12 tahun secara kuantitas.   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar