Senin, 30 Agustus 2010

Rules of Tennis ada perubahan mulai 1 Januari 2012

RemajaTenis, 30 Agustus 2010. The International Tennis Federation (ITF) telah memperkenalkan tenis khusus Kelompok Umur 10 tahun yang tujuannya untuk meningkatkan partisipasi petenis dibawah usia 10 tahun. Di pertemuan tahunan ITF ( ITF Annual General Meeting ) yang berlangsung di Amerika Serikat dan dihadiri oleh Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaja dan Sekjen PP Pelti Soebronto Laras telah mendapatkan persetujau perbaikan Rules of Tennis untuk Kelompok Umur 10 tahun dimana agar tenis lebih mudah diserap dan lebih bergembira untuk anak anak didalam kompetisi KU 10 tahun.
Selama ini di Indonesia sudah sering selenggarakan turnamen kelompok umur 10 tahun dengan menggunakan bola normal.Hampir setiap TDP Nasional mempertandingkan kelompok umur 10 tahun dimana ITF selamaini belum merekomendasikan kompetisi KU 10 tahun sehingga ada beberapa TDP Nasional tidak selenggarakan Kelompok umur 10 tahun tetapi mulai KU 12 tahun keatas.
Sedangkan RemajaTenis sudah membantu Pelti dengan kompetisi KU 10 tahun dengan menggunakan bola khusus sesuai rekomendasi ITF, sejak Remaja Khatulistiwa di Pontianak kemudian di Banjarmasin Remaja Suzuki Cup dan terakhir di Jakarta awal bulan Agustus 2010 lalu.

Dalam aturan baru nanti yang berlaku mulai efektif 1 Januari 2012, diatur pula moifikasi bentuk lapangannya dan penggunaan bola yang berbeda. Sehingga nantinya penggunaan lapangan dan bola normal untuk kelompok umur 10 tahun tidak sama seperti sekarang.
Dalam manual Play and Stay disebutkan 3 macam bentuk lapangan maupun bola dengan 3 macam warna yaitu bola merah, orange dan hijau didalam salah satu bentuk lapangan tersebut . “ Ini salah satu langkah tepat untuk tennis kedepan dan saya ucapkan terima kasih ke ITF AGM yang mendukung perubahan ini.” Ujar Presiden ITF Francesco Ricci Bitti.
Program KU 10 tahun ini akan merubah cara memperkenalkan tenis kepada anak muda dan seperti juga dilakukan cabang cabang olahraga lainnya di sepak bola maupun bola basket.
“Ini akan memberikan dampak positip dan dinamis bagi pemain dengan bola lebih lambat dan lebar lapangan lebih kecil sehingga memberikan kesempatan membangun high performance bagi junior.” Ujar ITF Executive Director of Development Dave Miley. “ Ini berikan kesempatana pemain untuk mengembangakan dengan menggunakan taktik dan tehnik yang tidak mungkin didapat jika gunakan lapangan penuh dengan bola normal.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar