Senin, 09 Agustus 2010

Evaluasi pelaksanaan RemajaTenis


RemajaTenis, 9 Agustus 2010. Evaluasi pelaksanaan RemajaTenis menunjukkan beberapa hal yang harus mendapatkan perhatian agar bisa memberikan pelayanan yang baik bagi peserta. Hal ini dikemukakan oleh Rahayu MH kepada RemajaTenis.
Sering terjadi no show bagi pendaftar menunjukkan beberapa kelemahan didalam sistem pendaftaran selama ini sudah cukup cepat melalui SMS. Tetapi ada kelemahan kelemahan yang sangat menonjol. Menurut Rahayu sendiri selama ini kemungkinan no show di Jawa sekitar 20 %, tetapi berbeda dengan diluar Jawa yang sangat kecil sekali prosentasi no show maksimum sekitar 10 % saja. Hal ini sudah dibicarakan kepada pemekarsa Remajatenis August Ferry Raturandang atau AFR dan sangat setuju sekali jika bisa dilakukan perbaikan perbaikan demi pelaksanaan RemajaTenis mendatang.
Ada 3 kunci yang harus dipegang oleh pelaksana turnamen yaitu kepentingan petenis, kepentingan penonton dan kepentingan sponsor. Melihat sarana di Pusat tenis Kemayoran cukup memadai dan lebih menyenangkan bagi peserta yang bisa kumpul dalam satu lokasi dan mudah menontonnya. Hanya lokasinya yang masih dianggap jauh bagi peserta. Disamping itu beberapa peserta dari luar Jakarta menginginkan agar panitia pelaksana juga membantu berikan informasi hotel sekitar Pusat Tenis Kemayoran sehingga mudah mencarinya.

Langkah yang akan dilakukan adalah cara pendaftaran tetap dengan SMS dan email dan dianggap terdaftar jika sudah melunasi uang pendaftarannya yang bisa dilakukan melelui transfer bank. Dan sign-in itu tidak diperlukan lagi jika sudah membayar maka kemungkinan kecil no show lebih besar.
Langkah berikutnya sudah bisa mengatur order of play dari hari pertama sampai terakhir Dan bisa dipublikasin melalui internet baik email dan website remajatenis.blogspot.com.

RemajaTenis di Jakarta tanggal 6-8 Agustus 2010 mencatat beberapa hal yaitu jumlah peserta yang mendaftar bisa mencapai 212 tetapi yang hadir hanya 185 peserta dan peserta yang mendaftar itu berasal dari Pematang Siantar, Medan, Pekanbaru, Palembang, Belitung, Lampung, Bontang, Banjarmasin, Manado, Malang, Bandung, Cianjur, Subang, Karawang, Depok, Bogor, Tangerang dan Jakarta. Dan sejak penutupan pendaftaran RemajaTenis telah menolak sekitar 15 peserta yang terlambat mendaftar. Tujuannya agar setiap peserta harus disiplin didalam mendaftar. RemajaTenis juga mencatat ada pelatih yang sudah berkali kali mendaftar atletnya tetapi tidak pernah hadir juga. Hal seperti ini merupakan cara yang tidak baik, seolah olah tidak menghormati penyelenggara turnamen.
Tetapi menurut August Ferry Raturandang, PP Pelti akan memperbaiki kelemahan kelemahan supervisi terhadap TDP Nasional selama ini. Diberi contoh masalah no show disetiap turnamen maka akan mendapatkan hukuman sesuai ketentuan TDP maupun ITF.
Sesuai dengan ketentuan TDP ada aturan hukumannya dimana ada suspension point dimana jika jumlah pointnya mencapai angka 12 maka hukumannya adalah tidak boleh ikuti TDP selama kurang lebih 3 (tiga) bulan. Dan setiap hukuman akan diberitahukan kepada atletnya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar