Jumat, 22 Oktober 2010

Sumut Hampir Mundur Gara Gara Grace

RemajaTenis,22 Oktober 2010. Technical meeting Pekan Olahraga Tenis Nasional berlangsung cukup tegang akibat masing masing pihak bertahan dengan argumennya. Itula suasana di Pusat tenis Kemayoran sore hari disaat hujan deras turun membuat suasana dua utusan bersikeras dengan pendapat masing masing. Hal ini dikemukakan oleh pelaksana August Ferry Raturandang kepada RemajaTenis.
Masalah yang muncul karena Pengprov Pelti Sumatra Utara dan Riau mendaftarkan atlet yang sama yaitu Grace Sari Ysidora dan Tito Parulian.
Akibatnya oleh Johannes Susanto selaku Direktur Turnamen memanggil kedua utusan ini kelain ruangan untuk memecahkan persoalannya.
Dari Sumatra Utara diwakili oleh Sekretaris Pengprov Pelti Mulyadi sedangkan Riau diwakili oleh Merdizon Dahlan.
Oleh Johanes Susanto yang sudah menjelaskan perm asalahannya masih belum mau diterima oleh Mulyadi sehingga August Ferry Raturandang diminta pendapatnya masalah ini. Dan oleh AF Raturandang dijelaskan kalau kita harus bisa membedakana masalah Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Olahraga Tenis Nasional II ini. Kalau PON mengacu kepada peraturan atau ketentuan yang dibuat oleh KONI Pusat sedangkan Pekan Olahraga Tenis Nasional mengacu kepada ketentuan yang dibuat oleh PP Pelti.
Sedangkan PP Pelti sudah mengirimkan ketentuan ini bulan April lalu dimana seluruh Pengprov Pelti telah menerimanya. Disini ketentuannya adalah persyaratan peserta adalah Kartu Tanda Anggota Pelti (KTA Pelti).
"Kalau mereka ini punya KTA diwilayah anda maka mereka bisa bermain untuk daerah anda."
Ternyata oleh Johannes Susanto dikatakan kalau Grace Sari sudah memiliki KTA Pelti dengan domisili di Riau.
"Kalau sudah punya maka dia bisa main untuk Riau." ujar AF Raturandang.

Karena belum puas diminta agar AF Raturandang menghubungi Wakil Ketua Pengprov Pelti Sumatra Utara Hanif R. Ketika komunikasi dengan Hanif R dengan AF Raturandang dikatakan semua diserahkan kepada panpel saja.
Setelah itu Merdison Dahlan yang dari tadi hanya bisa mendengar saja ocehan dari Mulyadi, mulai berbicara. Tetapi justru membuat suasana bukannya mereda . Keduanya terjadi adu mulut yang kencang sehingga Aga Soemarno yang hanya mendengar mulai mendekat dengan maksud jangan sampai terjadi adu fisik, sedangkan AF Raturandang hanya menonton sambil senyum senyum saja melihat ulah semua pihak. "Ini hanya sandiwara saja."

Akibat pertemuan ini membuat acara undian tertunda hanya gara gara menunggu permasalahan kelompok umur 19 tahun belum tuntas. Tetapi setelah itu undianpun dijalankan dengan dua opsi yaitu tanpa Grace dan ikutnya Grace di Riau.

Setelah itu pertemuan selesai karena ada kesepakatan untuk bertanding. Sebelumnya memang sempat terungkapkan kalau Sumut akan pulang tidak akan ikut main. "Ini sih gertak sambal ala Medan." ujar AF Raturandang

1 komentar:

  1. Setuju Om..Gertak Medan aja tu..
    Informasi aj Om.., di SUMUT KU 14 Putra diadakan seleksi, namun apa yg terjadi..PengProv Medan berlaku tidak FAIR.., Atlet yg TIDAK IKUT Seleksi justru yg dikirim mengikuti PON Tenis tsb.
    Pokoknya Amburadul tu Medan..
    Terbukti KU 14 kurang Kwalitasnya..

    BalasHapus