Senin, 28 Desember 2009

PELTI tidak lakukan seleksi

RemajaTenis, 27 Desember 2009. Disela sela turnamen yunior yang berlangsung di Bandung, masalah seleksi petenis KU 14 tahun untuk dikirimkan ke China menjadi cukup hangat. Berbagai macam cara dilakukan pihak ketiga untuk merubah ketentuan PP Pelti yaitu tidak ada seleksi ternyata tidak berhasil. Karena PP Pelti dalam dua kali pertemuan internal tetap menghasilkan ketentuan tidak ada seleksi.

August Ferry Raturandang Wakil Sekjen PP Pelt menegaskan , PP Pelti tdak akan lakukan seleksi seperti biasanya, tetapi pemilihan pemain ( 3 orang) dilakukan dengan beberapa kriteria seperti mulai dengan melihat peringkat ITF Yunior, kemudian PNP Kelompok Yunior, setelah itu dilihat juga PNP KU 16 tahun dan terakhir dilihat PNP KU 14 tahun. “Tujuanya adalah memilih yang terbaik.” Sehingga bisa didapatkan pretasi tertinggi. Tetapi ditekankan pula ditawarkan kepada peserta yang mau membeayai perjalanannya ke China. Disamping itu pula menurut Raturandang, PP Pelti yang akan menentukan pelatih yang mendampinginya untuk menanggapi permintaan datang dari masyarakat tenis.
Dalam hal ini PP Pelti akan menyurati petenis KU 14 tahun yang dinominasikan untuk ke China dan diminta kesediaannya untuk menanggung beaya perjalanannya ke China.
Akhir akhir ini prestasi petenis Indonesia khususnya putra kurang menggembirakan. Dikatakan pula Pelti menerima surat penawaran dari FORKOPI untuk membantu melakukan seleksi, tetapi tetap ditolak dalam rapat internal PP Pelti.

Dari data yang ada menurut August Ferry Raturandang ada ketimpangan keikut sertaan petenis yunior di TDP, dimana prestasi tidak bisa dilihat dari makin banyak ikut serta di TDP saja tetapi bagaimana hasil selama ini di TDP tersebut. Memang diakuinya makin sering ikut turnamen maka seharusnya memberikan hasil pembinaan yang lebih baik karena jam terbangnya bertambah. Hanya disayangkan kalau hasilnya hanya mencapai babak pertama atau kedua tanpa menembus ke final sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar