Senin, 18 Maret 2019

Yayasan Mitra Kencana Mendukung Prestasi Atlet

Jakarta, 18 Maret 2019. Hari ini ada pertemuan antara Yayasan Mitra Kencana dengan 2 atlet tenis DKI Jakarta, Fitriani Sabatini ( 18 th)  dan Fitriana Sanrina ( 18 th)  yang difasilitasi oleh PP Pelti dengan menggunakan ruangan sekretariat PP Pelti Senayan.
Tanpak hadir dari Yayasan Mitra Kencana Djoko Kusumowidagdo, Subiyanto SP , Willy dan Johanes Susanto yang juga Ketua Bidang Hubungan Daerah PP Pelti. Tampak hadir pula pelatih Deddy Tedjamukti dan Wilson Hidayat dari PP Pelti .
Kedua atlet tersebut didampingi oleh Yetty Ibundanya yang selama ini mendampingi kedua putrinya kesetiap pertandingan diaam negeri maupun luar negeri.

Djoko Kusumowidagdo menyampaikan hasil rapat Yayasan Mitra Kencana dengan ketuanya Sarwono Kusumaatmadja , mantan Ketua Umum PB Pelti 1994-1998 , akan membantu atlet tenis Indonesia untuk meningkatkan prestasinya dengan cara ikut mendonasi programnya.

"Apakah goals adik adik ditenis? " kata Djoko Kususmowidagdo dan dijawab untuk berprestasi dunia.  Ketika dimintakan jadwal ikut turnamen keluar negeri ditahun 2019 ini, maka terbuka sudah ketidak siapan atlet Indonesia menyusun program tahunannya karena belum disiapkannya.. Hanya dikatakan segera akan ke Malaysia ikuti turnamen lokal akibat minimnya turnamen di Indonesia. 


Oleh Deddy Tedjamukti ikut berikan masukan agar kedua atlet ini menunjuk satu pelatih tetap karena selama ini dilatih oleh ayahnya sendiri. Ini juga merupakan kendala kemajuan kedua atlet jika ditangani oleh Ayahnya sendiri yang waktunya hanya diberikan pagi hari akibat sore hari melatih klub yang dimilikinya. " Ana Ani harus menunjuk satu pelatih tetap sebelum ikut training camp diluar negeri." ujar Deddy Tedjamukti. Dikatakan pula jika ikut Training camp di luar negeri sebaiknya Ana Ani diperbaiki dulu fisiknya di Jakarta.

Kepada RemajaTenis.Com , August Ferry Raturandang yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut ,  menyampaikan kalau kedua atlet tersebut sudah waktunya " Go International". Saat ini kesulitan bagi keduanya karena turnamen yang ada sekarang sulit mendapatkan WTA Points, 

Dikatakan pula,  kedua atlet tersebut yang akan menerima bantuan sponsor, sebaiknya dimasukkan dalam training camp diluar negeri daripada try out turnamen diluar negeri karena tanpa didampingi pelatih tetap.  Alasannya adalah ikut melatih disiplin kepada atlet atlet kita yang sampai saat ini perlu ditingkatkannya. Disiplin itu bukan hanya untuk atlet tetapi juga untuk pelatih Indonesia.

Menurut AFR, beberapa tahun silam PP Pelti  pernah lakukan program training camp bagi atlet yunior berpotensi. Contoh atlet Suwandi dan Andrian Raturandang ,  sewaktu peralihan dari yunior mau ke senior sempat merasakan pelatihan di campnya Tony Rche di Salamdar Bey Australia. " Kenapa musti ke Eropa atau Thailand, bisa ke Australia saja." ujar AFR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar