Sabtu, 15 Desember 2018

Mimpi Buruk di 2019

Jakarta, 15 Desember 2018. Mimpi buruk akan terjadi ditahun 2019 setelah mendengar keluh kesah datang dari para orangtua, pelatih maupun penyelenggara turnamen tenis yang konsepnya sama dengan RemajaTenis alias turnamen 3 hari saja.

Penyebabnya akibat dari ketidak puasan mereka atas perlakuan terhadap turnamen 3 hari tersebut sehubungan dengan salah satu program PP Pelti yaitu National Junior Tennis Training Camp yang berlangsung selama 5 hari di Magelang, mulai 25 Nopember 2018 lalu.

Turnamen itu sebenarnya merupakan kebutuhan atlet tenis baik yang baru mengenal tenis ataupun sudah menuju prestasi. Mayoritas petenis yang sudah berprestasi nasional bahkan ke internasional awalnya mulai dari turnamen 3 hari tersebut. Bahkan salah satu mantan pelatih nasional di Jakarta sangat berterima kasih di Jakarta sudah ada 4 penyelenggara turnamen 3 hari. Yaitu CBR, Sportama, BNI, dan RemajaTenis

Tetapi memasuki tahun 2019, ada kecenderungan penyelenggara turnamen 3 hari akan mengundurkan diri dari kegiatan yang sejak 2009 dirintis meramaikan pertenisan Indonesia.
Hal ini seharusnya disadari jika pemangku keputusan diinduk organisasi tenis sebaik mungkin. Memang ada yang mengatakan bagus itu belum tentu baik tetapi kalau baik hampir seratus persen bagus.

Dimana permasalahannya. Kesan melecehkan keberadaan turnamen 3 hari justru dilakukan oleh pemangku keputusan diinduk organisasi tenis atau Pelti. Kecendrungan menganjurkan lebih baik tidak ikut turnamen 3 hari tetapi memilih turnamen 7 hari.
Ini yang kurang dipahami, keberadan turnamen 3 hari itu asal muasalnya .
Tetapi harus dimaklumi kalau yang duduk dalam kepengurusan itu pelatih2 aktip sehingga lebih cenderung  conflict of interest. Ini fakta yang terjadi.

Bagaimana nasib petenis yunior diluar Jawa karena minimnya turnamen didaerahnya sehingga kesempatan ikut turnamen yang tertinggi frekuensinya di Jawa. Apakah hal ini dibiarkan oleh Pelti sebagai penanggung jawab prestasi tenis di Indonesia ?

Asa masih ada jika menyadari sekali akan kebutuhan atlet khususnya di Indonesia yang sedang mendengung dengungkan NKRI disuasana politik yang sedang terjadi. (Foto RemajaTenis di Sumbawa Besar NTB dan Banjarmasin Kalsel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar