Minggu, 05 Juli 2020

Upaya Menggiatkan Tenis

Jakarta, 5 Juli 2020. Tenis adalah 
salah satu cabang olahraga yang tergolong
istimewa karena keberadaannya semula dari
kalangan bangsawan Inggris kemudian 
berkembang sampai Tanah Air yang semula
dibawa oleh Belanda dan di Indonesia menjadi 
permainan kaum elit.

Permainan tenis banyak didukung aturan2 mainnya 
yang dikemas agar tetap utuh diberikan rambu2 
bagi pelaku2nya suatu kode etik. Bukan hanya 
pemain bahkan ofisial dan penontonpun dibatasi
 oleh kode etiknya.

Semasa pandemi Covid-19, Tenis bersama cabang olahraga lainnya aktivitas terutama 
turnamennya terhenti sejenak. Keadaan terpaksa harus dilakukan membuat petenis 
berinovasi agar tetap steady selalu tampil prima disaat turnamen sudah dibuka kembali. 
Terutama atlet pelatnas yang harus siap selalu tidak melupakan " tiada hari tanpa tenis".

International Tennis Federation telah membuat aturan2 sehubungan dengan pandemi Covid-19
dan juga diikuti oleh Kemenpora, KONI Pusat dan akhirnya PP Pelti mengeluarkan Panduan 
Pertandingan Tenis dalam tatanan New Normal.

Karena semangat tetap tinggi masyarakat tenis tetap setia melakukan kegiatan2 friendly-games
ataupun latihan tenis sebagaimana biasa sebelum pandemi Covid-19 dengan mengikuti 
prosedur Social Distancing yaitu cuci tangan, jaga jarak dan hanya pakai masker saat diluar 
lapangan karena dengan masker kemungkingan sesak nafas akibar kekurangan oksigen. 

Setiap masyarakat mengartikan lain sehingga bisa jadi ada penyimpangan prosedur tersebut. 
Adanya Panduan pertandingan tenis  dalam tatanan new normal belum semua menerimanya 
sehingga keinginan friendly games cukup mengebu gebu dengan prinsip social distancing saja 
sudah cukup. Padahal apa yang dicantumkan dalam panduan pertandingan tenis  dalam 
tatanan new normal cukup memberatkan untuk dilaksanakan.Semua itu karena ketidak tahuan belaka. 

Bahkan PP Pelti sudah mencoba mendahului buat friendly games yaitu pertandingan antara 
petenis pelatnas putri. Semua tatanan diikuti tetapi ada yang masih belum lengkap yaitu jaga
jarak yang diperhatikan hanya untuk pemain padahal pelaksana membuka stadion tenis GBK
untuk penonton. Kelihatannya, penonton lupa diatur jaga jarak. Masih terlihat duduk berdempetan.

Dalam Panduan Pertandingan Tenis dalam tatanan New Normal disebutkan ada beberapa 
poin penting. Yaitu pertandingan hanyadapat diselenggarakan di Kabupaten/Kota yang sudah
menerapkan tatanan normal baru dan berada di  tahap 2 dan 3 dari tatanan normal baru 
yang ditentukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 R.I.

Sedangkan penetapannya Kabupaten/Kota tatanan new normal jika berada di zona hijau
atau kuning. Artinya kalau daerah masuk zona oranye, merah dan hitam maka tidak diperkenankan 
mengadakan pertandingan tenis.

Disamping itu untuk turnamen didalam kabupaten/kota tidak diberlakukan test PCR Covid-19
bagi pelaksana turnamen, pemain dan ofisial . Pelaksana kegiatan akan memaksimalkan 
penerapan pola hidup bersih(PHB), social distancing, contact tracing, dan protokol pencegahan
dan penanganan penularan Covid-19. Untuk kegiatan yang menghadirkan penonton harus
mengikuti aturan Pemerintah setempat dan harus menerapkan social distancing. 
Dan juga turnamen harus ada ijin tertulis dari Pemerintah Daerah setempat dan Pengprov 
Pelti setempat. Pertandingan hanya boleh dilakukan ditempat terbuka atau outdoor.

Yang cukup berat dan harus dilakukan adalah ketentuan Pelaksana pertandingan harus selalu
memonitor dan mengendalikan pergerakan seluruh individu yang berada di lokasi pertandingan. 
Dalam pelaksana aturan pelaksana pertaningan harus menyediakan tenaga dokter( ditempat 
atau on call doctor tidak disebutkan). Pemain tidak boleh mengadakan kontak fisik dengan 
pemain lain dan menggunakan bola yang terpisah dari pemain lain.
Pemain, pelaksana turnamen ,ofisial,jurnalis dan penonton harus dalam keadaan sehat, dan
tidak termasuk dalam ODP, PDP, dan  konfirmasi positif Covid-19.

Aturannya cukup ribet untuk dilaksananak karena bukan saja mengatur pemain juga mengataur penonton bahkan jurnalis. Tetapi ang lebih penting kalau pelaksanaan antar provinsi yang sebenarnya belum boleh dilaksanakan.Bagaimana dengan pertandingan intern yang mebuka pintu untuk penonton dan juga pesertanya sudah melibatkanantar provisni. Pertandingan intern itu sudah mengundang 2 petenis dariJawa Timur, 2 Jawa Tenag dan Jakarta. Yang jelas sebenarnya mengikuti Panduan Pertandingan Tenia dalam Tatanan New Normal kelihataan ya sudah melanggar aturan tersebut. Apalagi, sudahkah mendapat ijin dari Pemerintah DKI . Mudah mudahan PP Pelti tidak memberi contoh yang jelek terhadap insan tenis Indonesia. (Foto Jessy Rompies,) 
 

1 komentar:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus