RemajaTenis, Jakarta, 12 Maret 2022. Bagi pecinta tenis tentunya sudah tidak asing lagi mendengar istilah sign-in yang artinya daftar ulang. Walaupun sudah konfirm daftar ikut serta dalam turnamen, tapi masih juga diwajibkan sign-in.
Era 70 an tidak dikenal istilah sign-in bagi atlet yang mendaftar ikut serta turnamen terutama turnamen nasional.
Era 89 baru dikenalkan sehubungan dengan ketentuan Turnamen Diakui Pelti juga diperkenalkan.
Meniru turnamen internasional yang sudah baku.
Sebenarnya sign-in itu kepentingan siapa ? Tidak lain kepentingan Referee dan pemain itu sendiri.
Referee, untuk memastikan kehadiran pemain sehingga dilaksanakan sehari sebelumnya. Apakah pemain setelah sign-in so pasti hadir esok harinya? Bisa jadi juga tidak hadir walaupun sudah sign-in karena satu dan lain hal. Ini emergency case. Tapi pada umumnya pasti hadir.
Referee menghendaki agar setelah undian dilakukan tidak ada W.O ( walked over) atau no show, sehingga merusak undian itu sendiri. Bahkan disediakan tempat dari babak kualifikasi sebagai finalis kualifikasi disebut Lucky Loser.
Pemain sendiri, karena dengan sign-in berarti menutup pemain lainnya ikut bertanding karena kalah peringkat sebagai persyaratan ikut turnamen.
Hal ini terjadi di Turnamen kelompok umum dimana diadakan babak kualifikasi dan babak utama, tetapi selama ini turnamen kelompok yunior tidak digunakan sehingga size of draw bisa 16 atau 32 atau 64 bahkan 128. Tetapi khusus Turnamen 3 hari maksimum draw adalah 32. Klo lebih dari 32, maka berarti harus 4 hari
Sebelum pandemi entry fee dibayarkan pada saat sign-in bersamaan. Tapi jika sudah lunas kemudian sign-in. Jika besoknya ternyata no-show walaupun alasan sakit maka entry feenya hangus.
Bagaimana pada saat pandemi Covid-19 ?
Saat itu entry fee ditransfer kerekening panitia.
Sama juga, sign-in masih diberlakukan. Tapi ada juga yang tidak lakukan karena berdasarkan entry fee sudah ditransfer berarti sama saja sudah pasti ikut serta.
Jika sudah transfer kemudian no show berarti entry fee untuk panitia.
Ini sekedar pengetahuan tentang turnamen, karena munculnya muka muka baru di pertenisan Indonesia.( penulis August Ferry Raturandang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar