Rabu, 09 Maret 2022

Paastournooi Bangkit Kembali

RemajaTenis, Jakarta 9 Maret 2022. Paastournooi tidak dikenal bagi petenis awam tapi bagi petenis asal dari Sulawesi Utara dan Gorontalo cukup dikenal karena inilah turnamen tenis tertua di Indonesia. Hanya saja belakangan mulai meredup kembali.

Tapi kalau disebut Turnamen Maesa Paskah baru semua ingat kembali.

Sejarah menulis bahwa tahun 1924 berkumpullah petenis asal Kawanua ( Sulawesi Utara dan Gorontalo) dikota Bandung saat liburan akhir tahun bermain tenis di Bandung sambil main tenis bersama. Mereka akhirnya sepakat untuk buat turnamen antar mereka asal dari Sulawesi Utara, waktu itu Gorontalo masuk Sulawesi Utara. Ini akibat pingin kumpul kumpul sambil bercanda ibaratnya reuni petenis Kawanua diperantauan, terutama dari Jakarta dan Bandung. Setelah berhasil berkembang ditambah dengan kawanua dari Surabaya sehingga turnamen menjadi inter city. 

Dipilihnya liburan Paskah dimana bisa dilakukan sambil beribadah sebagai umat beragama Nasrani.

Maka lahirlah klub tenis Maesa. Turnamen Maesa Paskah berlangsung setiap tahun kecuali ada perang baru terhenti. Setelah itu tetap berlangsung dengan berbagai cabang olahraga.

Mengenang masalah Maesa Paskah, August Ferry Raturandang tergugah mengangkat masalah ini di grup WA Maesa. Tahun lalu berhasil tergugah dibuat sekedarnya.

Akhir bulan Februari 2022, Yolanda Soemarno dikenal August Ferry Raturandang pertama kali sewaktu PON V Bandung 1961 , Yolanda mewakili Sulawesi Utara sedangkan August Ferry Raturandang mewakili Nusa Tenggara Barat. Keduanya membicarakan rencana turnamen Maesa Paskah termasuk kendala yang dihadapinya.
Setelah diberikan data2 petenis Kawanua yang berkiprah dipertenisan nasional, maka keduanya sepakat selenggarakan Turnamen Tenis Maesa Paskah 2022. 

Sudah kebiasaan August Ferry Raturandang buat turnamen tanpa sponsor sedangkan tugas Fund-Raising serahkan Yolanda.

Dalam sekejap dibuatlah budget turnamen yang sangat minim karena tujuannya membangkitkan kembali Maesa Paskah yang pernah jaya tahun 1963 dimana diadakan PON mini di kompleks Gelora Bung Karno yang akhirnya tidak ada kelanjutannya karena dilarang Pemerintah.

Disinilah keberhasilan petenis Kawanua sehingga setiap generasi menghasilkan petenis Kawanua dalam tim nasional. Saat ini ada Christopher Rungkat dan Jessy Rompies. Sebelumnya Andrian Raturandang. Begitu juga ada Romana Tedjakusuma, Septi Mende , Donald Wailan Walalangi. Waya Walalangi, Irawati Moerid. Solihati Moerid, Ada Lany Kaligis Lumanauw, Lita Sugiharto, Yolanda Soemarno , Samudra Sangitan dan banyak lagi lainnya.

Maka segera diundang sekelompok pecinta tenis Kawanua di Jakarta untuk mewujudkan keinginan acara yang sudah legend untuk bangkit kembali.

Dimana ada Niat so pasti Tuhan Beri Jalan.

1 komentar:

  1. Luar biasa... semangat membangkitkan kembali turnanen Maesa Paskah yg dulu di bentuk oleh para tokoh2 Kawanua yg sudah mendahului kita semua. Ayo hidupkan kembali semangat persatuan dan kesatuan dalam olah raga sambil menularkan sportifitas kawanua, yg sudah menghasilkan para pemain2 nasional bukan saja di OR tennis namun juga di berbagai bidang OR. Walau dimulainya dari tennis. Mereka sudah mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. Selamat dan suksesπŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ™πŸ™πŸ™

    BalasHapus