Jumat, 11 Maret 2022

Re-draw Wajib Dilaksanakan Referee

 

RemajaTenis, Jakarta 11 Maret 2022. Ada satu masalah dalam pelaksanaan TDP RemajaTenis Jakarta -102 yaitu Re-draw dilakukan oleh Referee.

Bukan berarti karena protes orang tua pemain sebagai penyebab utama tetapi kalau itu human error dilakukan Referee dalam menjalankan tugas kalau segera disadari maka wajib hukumnya oleh Referee dilakukan Re-draw. Misalnya Referee salah melihat PNP seharusnya PNP terbaru tapi yang dilihat PNP bulan lalu.

Begitu juga dalam kasus ini terjadi  pembatalan peserta terutama peserta unggulan sehingga pengaruhi draw/undian pertandingan.

Tetapi perlu diketahui juga tidak semudah itu peserta yang sudah daftar dan telah diundi bahkan order of play sudah keluar  kemudian membatalkan diri. Ada dalam code of conduct yaitu kena penalti yang telah mencapai angka tertentu dalam setahun  bisa tidak diperkenankan ikut TDP Nasional Yunior. Khusus untuk RemajaTenis dikenakan  sangsi pemain dengan hangusnya entry fee.

Siapa yang kontrol kerja Referee ? So pasti yang keluarkan SK TDP.
Dalam kasus ini kelihatannya ada kontrol dari induk organisasi Tenis di Indonesia. Berita gembira bahwa induk organisasi tenis di Indonesia telah lakukan tugas dengan benar , Referee RemajaTenis Jakarta-102 sempat dapat pertanyaan dari petugas induk organisasi tenis di Indonesia.
Laporan sempat masuk berdasarkan laporan dari pelatih atau orangtua peserta.

Berarti kontrol sudah berjalan, hanya jangan ada kesan yang dikontrol itu RemajaTenis. Bagaimana pelanggaran pelanggaran dilakukan secara terencana oleh pelaksana TDP Nasional 3 hari lainnya.  

Sudah jelas tidak mungkin untuk TDP 3 hari diselenggarakan Tunggal dan Ganda. Tapi tetap terlaksana sehingga melanggar ketentuan TDP itu sendiri. Bahkan untuk kelompok umur yang berdasarkan aturan TDP menggunakan sistem pertandingan the best of 2 dimainkan sehari 2 tunggal dan 2 ganda. Ini namanya pembohongan publik. 

Kedengarannya sudah dapat restu dari Ketua Umum. Wow , baru kali ini dengar pelanggaran ketentuan TDP di restui oleh Ketua Umumnya. Semoga hanya berita hoax saja.

Semua pihak mengharapkan aturan mainnya diterapkan dengan benar. Karena banyak bertumbuhan Event Organizer ( E.O) baik oleh mantan petenis yang melihat ada peluang disaat pandemi Covid-19, sehingga tidak mau peluang itu hilang.
Bahkan dalam percakapañ WA group sebelah salah satu mantan petenis nasional bertanya " Untung gak ya bikin turnamen"

Alangkah baiknya induk organisasi tenis aktipkan kembali Pedoman Pelaksanaan TDP , sehingga bagi muka muka baru mengetahui aturannya. Yang jadi korban atlet atlet muda yang lagi bersemangat ikut turnamen sebagai kebutuhannya.

Bagi pelanggaran yang dilakukan Referee sewajarnya mendapat teguran bahkan ada Referee yang dicabut sebagai Referee dan juga ada yang kena skorsing selama
 setahun.

Ketertiban di turnamen sangat perlu sekali, jangan sampai cidera melanda atlet atlet muda kita. ( penulis August Ferry Raturandang )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar