Jumat, 12 November 2021

Makin Banyak Peserta Makin Tinggi Tingkat Kesulitannya ( 1 )

RemajaTenis, Jakarta, 12 November 2021. Makin banyak peserta turnamen justru menambah beban penyelenggara dalam menjalankan tugasnya. Jelasnya makin tinggi ringkat kesulitannya.

Maksud tulisan ini untuk menyadarkan bagi penyelenggara maupun peserta dan juga masyarakat tenis Indonesia. Jangan sampai gairah pertenisan nasional terputus akibat ego masing masing individu pelaku tenis.

Harus bisa seimbang antara jumlah peserta dan lapangan yang tersedia. Karena saat ini sejak pandemi Covid 19, gairah petenis sedang menggelora mencari tempat pelampiasannya akibat terlalu lama stay at home sesuai keadaan waktu itu. Berbahagia sekali rasanya, saat pertenisan membuka diri termasuk lapangan tenisnya. Karena seperti diketahui dengan olahraga disamping cari prestasi juga untuk meningkatkan imunitas tubuh sebagai pemutus rantai pandemi Covid-19.

Ada 3 jenis turnamen tenis yaitu turnamen yunior, turnamen kelompok umum ( setelah yunior ) dan turnamen veteran atau istilah internasionalnya adalah Seniors.
Dari ketiga jenis ini, yang bergairah tampaknya turnamen veteran/Seniors karena anggota pengurus klub, induk organisasi tenis ingin bermain tenis. Dan kelompok veteran/Seniors justru lebih mudah cari dana untuk penyelenggaraannya. Sedangkan turnamen kelompok umum paling minim jumlahnya.

Dari segi tingkat kesulitan pelaksanaannya justru turnamen kelompok umum paling rendah. Karena jumlah eventnya terbatas yaitu Tunggal putra , tunggal putri, ganda putra dan ganda putri. Itu resminya dilaksanakan secara nasional. Sedangkan ganda campuran biasanya untuk internasional ada disetiap turnamen GrandSlam, sedangkan Nasional tidak diagendakan secara resmi.Jadi hanya 4 events saja.

Sedangkan yang paling ribet adalah turnamen yunior dan veteran karena banyak events nya.

Ada kelompok umur 10 tahun, 12 tahun, 14 tahun, 16 tahun, 18 tahun. Baik putra dan putri, belum lagi gandanya  Total ada 20 events, tunggal dan gandanya.

Kalau turnamen veteran/Seniors juga tidak kalah banyak eventsnya. Resminya ada kelompok usia 35 th, 40 th, 45 th, 50 th, 55 th, 60 th, 65 th, 70 th, 80 th.
Bisa dibayangkan kalau semua kelompok umur diadakan baik putra dan putri termasuk gandanya. Biasanya dipilih beberapa kelompok umur tergantung selera masing masing.

Mari melihat apa yang dilakukan dalam turnamen internasional oleh ITF. Untuk yunior cukup dibuat kelompok 18 tahun kebawah dengan minimum umur peserta telah berusia 13 tahun. Baik putra maupun putri. Dan juga setiap event single ada pembatasannya. Mulai dari turnamen kategori terendah size of draw 64 untuk babak utamanya sedangkan babak kualifikasinya bisa 64 atau 32 atau kurang dari 32 , pada umumnya untuk turnamen internasional tergantung jenisnya.

Kelemahan Turnamen Diakui Pelti ( TDP ) Kelompok Yunior tidak dibatasi jumlah pesertanya. Ini harus dirubah, demi pelayanan kepada peserta. Kesannya dari tahun ketahun tetap saja masalah yang sama selalu terjadi di turnamen nasional yunior.
Sebenarnya paling rendah tingkat kesulitannya adalah turnamen internasional kecuali turnamen internasional Seniors yang juga banyak events nya. Harus diakui dunia internasional tidak mau ribet maka dicari cara termudah dimana tujuannya penyelenggara agar bisa memberi servis memadai untuk peserta turnamen.

Berbeda di Indonesia dimana turnamen yunior awalnya mencari waktu yang tepat disaat liburan sekolah karena dunia pendidikan belum mendukung dunia olahraga khususnya tenis. Maka dari itu saat liburan dijadwalkan turnamen nasional yunior dengan mempertandingkan semua kelompok umur yang ada sehingga  sering kali dalam pelaksanaan muncul berbagai kendala yang tidak diduga. Anehnya justru turnamen turnamen besar sering kali buat kesalahan yang sama dari tahun sebelumnya karena setiap kali setelah turnamen jarang dibuat evaluasi turnanem yang telah dilakukannya  Dan seringkali personalianya juga berbeda dari sebelumnya.
Turnamen internasional yunior hanya mempertandingkan satu kelompok umur saja. Apakah itu kelompok 18 tahun saja atau kelompok 14 tahun saja.

Sering kali terjadi kesimpang siuran kepada siapa pemain sebagai peserta untuk melapor kehadirannya. Dipikirnya cukup kepada Panpel yang resmi duduk dimeja pertandingan. Ini masalahnya.
Dalam manajemen turnamen ada pembagian tugas dari setiap person in charge dalam turnamen. BERSAMBUNG ( Ditulis oleh August Ferry Raturandang )

2 komentar:

  1. Terima kasih atas pengetahuannya

    BalasHapus
  2. Bagus untuk masukan penyelenggara pertandingan, khususnya baveti yang sangat amburadul...saat kejurnas baveti di smg

    BalasHapus