Sabtu, 28 November 2020

Pelatih Kita Tak Berkualitas

 RemajaTenis, Jakarta

Disela sela pelaksanaan RemajaTenis Jakarta ke 87 di Elite Club Epicentrum Rasuna hari ini, sempat terjadi dialog yang cukup seru, Karena oleh pelatih Bunge Nahor cenderung menyekolahkan anak2 ke Amerika dari pada di Indonesia. " Saya sering katakan kepada orangtua pemain , agar putra putrinya jika punya duit dianjurkan latihan tenis di Amerika. Agar wawasan nya terbuka. Ini salah satu kelemahan atlet kita yang tidak punya wawasan yang luas." ujar Bunge Nahor. Mendengar komentar Bunge Nahor oleh August Ferry Raturandang , pegiat tenis dengan menegaskan statement tersebut. " Jadi kamu setuju kalau dikatakan pelatih kita tidak berkualitas. :" ujar August Ferry Raturandang. " Iya betul sekali" ujar Bunge Nahor

Dalam hal ini sesuai dengan keinginan August Ferry Raturandang agar tenis Indonesia maju, sebaiknya memilih petenis andal ke luar negeri baik latihan tenis dengan pelatih luar negeri baik di Eropa atau Amerika. " Saya cenderung di Amerika, karena banyak sekali turnamen turnamen  disana " ujar Bunge Nahor.

Harus diakui terutama petenis putra Indonesia yang wawasannya sempit membuat karier tenis jalan di tempat.Sudah berjalan 3 tahun kepengurusan Pelti periode sekarang, tidak ada gebrakan terutama petenis putra Indonesia baik di event nasional maupun internasional.

Selama kegiatan turnamen RemajaTenis sering kali terjadi semacam reunian para mantan petenis yunior yang telah menjadi pelatih pelatih muda membawa murid2 tenisnya ikut bertanding. Kali ini di RemajaTenis Jakarta ke 87, petenis datang bersama orangtuanya, maupun kakek dan neneknya mengantar cucunya ikut bertandinga. Salah satu mantan petenis yunior Hans Gunawan bersama rekan nya Teddy Widi yang telah menbawa petenis Jambi Azmi Januarsyah ,\melejit sehingga sempat mewakili tim Indonesia usia 14 tahun 

Keluhan keluhan terjadi baik terhadap anak didik termasuk orangtuanya. Kali ini datang dari oelatih Sonny Ratags yang mengeluh kepada Agust Ferry Raturandang atas ulah orang tua muridnya. .Kalau sering kali justru orang tua yang menghambat kemajuan anaknya sendiri. " Saya sudah lama tahu soal itu. Orangtua banyak yang mendukung kemajuan anaknya tetapi jangan lupa banyak orangtua justru menghancurkan karier putra putrinya. Karena ambisi orangtua menjadi ambisius" kata August Ferry Raturandang yang dikenal sebagai Opa AFR

Sayangnya Opa AFR kesulitan dalam berbica sehingga lenoih banyak mendengar. (Foto Bunge Nahor) ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar