Selasa, 01 Januari 2019

Tahun 2019 Harus ada Perubahan


Jakarta, 1 Januari 2019. Menyambut Tahun Baru 2019, beberapa pertanyaan muncul dari kalangan masyarakat tenis tentang kegiatan tahun 2018. Hal itu sering kali ditujukan kepada Promotor RemajaTenis, August Ferry Raturandang baik melalui telpon maupun setiap saat bertemu dengannya.


Dalam hal ini August Ferry Raturandang menyatakan komitmennya tetap setia untuk memajukan pertenisan nasional Indonesia. Baik itu di Ibukota Jakarta juga lebih cenderung keluar kota Jakarta maupun luar Jawa, Karena potensi atlet atlet didaerah daerah cukup besar yang selama ini sering kali ada kendala tidak mendapatkan kesempatan bertanding akibat minimnya turnamen didaerahnya. Terlalu banyak kegiatan turnamen di pulau Jawa sehingga tidak heran pula setiap ada pemanggilan atlet ke seleksi nasional yunior selalu memprioritaskan atlet atlet dalam pulau Jawa karena mereka ini mempunyai kesempatan lebih besar sehingga mendapatkan angka PNP lebih besar. Tetapi apakah ini suatu jaminan, ternyata juga tidak.

" Sebenarnya harus diubah mind-set para orangtua yang selama ini hanya mengejar PNP agar bisa ikuti seleknas oleh PP Pelti, Artinya target mereka adalah seleknas tahun berikutnya.  Keberadan turnamen sudah merupakan kesempatan baik untuk evaluasi prestasi atlet tenis khususnya yunior. " ujar August Ferry Ratirandang dalam menyambut tahun 2019.

Menjelang National Junior Tennis Camp 2018 diakhir Nopember 2018 membuat banyak orangtua maupun pelatih sedikit kecewa atas perlakukan dilakukan oleh  PP Pelti. Khususnya perlakuan terhadap penilaian TDP 3 hari tersebut yang diruntis oleh RemajaTenis. Karena sistem penilaian itu tidak transparan sehingga muncul kesan pembuat keputusan tersebut ada kepentingannya.  Harus diakui juga kalau sistem tersebut sudah disosialisasikan jauh jauh hari maka tidak akan timbul polemik. Lebih menyedihkan disebutkan dalam penjelasan terhadap para orangtua maupun pelatih sistem mereka dan juga sangat menyakitkan bagi penyelenggara TDP sendiri. Kesannya tidak menghormati pelaksana TDP tersebut. Hal itu ketika disampaikan langsung ke Ketua Umum Rildo A Anwar oleh August Ferry Raturandang dalam pembicaraan pertilpon akhir Nopember 2018,  mendapat jawaban kalau sebenarnya sejak awal sudah disampaikan kepada bidang yang bertangung jawab. Tetapi kenyataannya tidak ada pemberitahuan jauh jauh hari sebelumnya. " Ini fakta."

" Kami tidak pusing terhadap kategori TDP yang diberikan kepada RemajaTenis, karena sampai saat ini selama tahun 2018 , RemajaTenis hanya menerima SK TDP bulan Agustus -Oktober 2018. Bisa dibayangkan bahkan tahun 2017 hanya menerima 3-4 SK TDP dari sekitar 30 TDP RemajaTenis selama tahun 2017." ujar August Ferry Raturandang.

Selanjutnya dikatakan masih banyak orangtua yang juga tidak peduli terhadap kategori TDP yang diberikan kepada RemajaTenis. Karena mereka menyadari kalau turnamen itu adalah kebutuhan atlet tenis yunior. Karena lebih penting adalah mengejar prestasi dengan meningkatkan kualitas pukulan dalam setiap kompeitsi. Memang diakuinya pula  ada beberapa petenis sesuai pengamatan August Ferry Raturandang perlu segera "Go International"

Petenis yunior itu seharisnya ditanamkan "how to play" bukannya selama ini lebih cenderung ke " How to win"

Ada satu solusi yang ditawarkan agar para pelaku teis ini bisa mendapatkan program lengkap dari sumber yang kompeten yaitu dari PP Pelti sendiri yaitu tatap muka langsung dengan para orangtua maupun pelatih tenis yang sangat aktip dan ingin memajukan pertenisan nasional Indonesia. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah maukah petinggi petinggi Pelti untuk berbuat seperti kehendak meraka dalam satu acara temu muka. Ada pihak yang mengatakn akibat tidak punya program kerja yang jelas sehingga kecil kemungkinan bisa dilaksanakan keinginan tersbut. " Apa benar demikian.?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar