Jumat, 18 September 2009

Sentra pembinaan daerah belum maksimal

RemajaTenis, 18 September 2009. Pelaksanaan sentra pembinaan daerah di dua daerah telah dievaluasi oleh PP Pelti , perlu mendapatkan perhatian serius baik oleh pelaksana sentra yaitu Pengprov Pelti Sumatra Barat dan Riau. Hal ini disimpulkan dari hasil rapat Bidang Pembinaan Daerah PP Pelti hari Sabtu lalu(12/9) di sekretariat PP Pelti Senayan.
Rapat yan dipimpin oleh Wakil Sekjen PP Pelti August Ferry Raturandang diikuti oleh Wakil Ketua Bidang Pembinaan Daerah PP Pelti Hudani Fajri, dengan pelatih kepala sentra Alfred Henry Raturandang dan pelatih pelaksana Bonit Wiryawan, Pudjo Prayitno, Surya Wijaya, Indra Hermawan dan administrator bidang pembinaan daerah Damrah.

Dari laporan masing masing pelatih kedaerah Sumatra Barat dan Riau, terungkap kurang disiplinnya petenis daerah maupun pelatihnya terjadi di Sumatra Barat. Hal ini tidak terjadi di Riau. Yang timbul pertanyaan sentra di Suamtra Barat awalnya dilaksanakan dengan 4 pemain tetapi hany berlangsung sebulan langsung berkurang menjadi 3 petenis karena pelatih sebelumnya diganti yang merupakan ayahnya.
Ada ganjelan terjadi di pelatih yang sepenuhnya masih belum jelas statusnya. Hal ini terungkap pelatih sentra tersebut honornya tersendat sendat.

August Ferry Raturandang menyampaikan agar program ini lebih serius ditangani baik oleh pelaksana sentra tersebut, karena PP Pelti sendiri cukup perhatian dengan ikut membantu daerah dengan kirimkan pelatih nasional ke daerah tersebut.
Untuk Sumatra Barat, kekosongan pesertanya sudah harus segera diisi dengan atlet lainnya.
"Pemilihan atlet di Sumatra Barat belum menampung atlet daerah yang potensi sebenarnya." ujar pelatih Bunge Nahor yang terakhir melati di sentra Sumatra Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar