Sabtu, 05 September 2009

Pelti Jatim Perlu Pelatih

RemajaTenis, 5 September 2009. Jawa Timur perlu pelatih handal untuk menghadapi PON XVIII Riau 2012. Sebagai persiapannya dibentuklah Pusat Latihan Daerah di Surabaya yang akan berpusat di Gresik. Dengan melatih petenis yunior dibutuhkan pelatih yang mau full time di Surabaya. KONI Provonsi Jawa Timur yang berhasil dalam jalankan program Jatim 100 menghadapi Pekan Olahraga nasional XVII Kaltim, ternyata menjalankan program dengan melibatkan IPTEK.

Sekretaris Pengprov Pelti Jatim Irmantara Subagio yang juga Ketua Bidang Pembinaan KONI Provinsi Jatim mengatakan saat ini sudah ada tiga kandidat pelatih , yaitu dua pelatih berasal dari Jakarta dan seorang lainnya dari Jatim.

Salah satu nama yang masuk bidikan itu adalah Deddy Prasetyo dari Jakarta. Sedangkan dua nama lainnya masih dirahasiakan.

"Pengurus akan segera bertemu untuk membicarakan masalah ini dan menetapkan pelatih terbaik yang akan memoles petenis-petenis junior Jatim," katanya.

Menurut Irmantara, Pulatda Tenis Jatim yang rencananya dipusatkan di lapangan tenis PT Semen Gresik, sudah dicanangkan sejak lama dan dikhususkan untuk membina atlet-atlet junior usia 10 hingga 16 tahun.

Ketua Pengprov Pelti Jatim, Dwi Soetjipto yang juga Direktur Utama PT Semen Gresik selaku penggagas Pusdiklat tersebut, telah meminta pengurus untuk mencari pelatih handal dan berkualitas, baik dari tingkat nasional maupun internasional.

Setelah kegagalan petenis Jatim meraih medali emas pada PON XVII di Kaltim tahun 2008 lalu, Dwi Soetjipto langsung melakukan evaluasi dan menggagas didirikannya Pusdiklat untuk program pembinaan jangka panjang yang lebih intensif.

Dalam beberapa tahun terakhir, prestasi petenis-petenis Jatim, baik senior maupun junior sudah tertinggal di banding daerah lain, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Prinsipnya, Pelti Jatim ingin mendapatkan pelatih yang terbaik karena program ini bertujuan mencetak petenis berkualitas, salah satunya untuk proyeksi PON 2012. Soal anggaran tidak jadi masalah dan sudah disiapkan, tapi pelatih itu juga harus punya waktu lebih melatih anak-anak," ujar Ibag nama panggilan Irmantara yang juga kakak kandung pelatih Bonit Wiryawan .

Beberapa keluhan muncul dari masyarakat tenis di Surabaya terhadap perhatian Pengprov Pelti dianggap kurang terhadap petenis Jawa Timur, sebagai penyebab gagalnya Jatim di PON XVII Kaltim lalu. Kehadiran turnamen yunior kurang mendapat perhatian dari Pengprov Pelti, terutama Ketua Pengprov Pelti Jatim tidak turun kelapangan. Di Jatim sudah ada TDP baru yaitu Tulungagung Open, UFO Junior, tetapi kehadiran Ketua Pelti Jatim tidak ada diacara pembukaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar