RemajaTenis, 3 September 2009. Melihat kekuatiran orangtua atas masa depan petenis sehingga banyak sekali yang berprestasi ditingkat junior tetapi memasuki lepas SMA, banyak petenis potensial tersebut hilang. Hal ini banyak yang lebih konsentrasi di sekolahnya daripada tenis.
Sebenarnya kekuatiran tersebut tidak perlu terjadi karena pintu Universitas sudah terbuka bagi atlet yang berprestasi diolahraga. Contohnya banyak petenis Indonesia yang berkiprah ke Universitas di Amerika Serikat. Karena di Amerika Universitas Universitas membutuhkan atlet tenis untuk mengikuti kompetisi antat mahasiswa yang sudah berlangsung lama sekali. Tetapi saat ini ada berita gembira karena ada Universitas ynag membuka pintu masuk tanpa tes.
Dalam upaya memberikan kesempatan ke atlet nasional berprestasi untuk memperoleh pendidikan di Universitas, KONI/KOI menjalin kerjasama dengan Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta.
Dalam kerjasama ini UKI memberikan kemudahan bagi atlet nasional mengikuti perkuliahan di UKI tanpa melalui tes masuk. Ada 7 fakultas ditawarkan UKI diantaranya fakultas kedokteran, hokum, FISIP, dan ekonomi.Sehingga sesuai harapan tidak ada yang perlu bingung meneruskan pendidikan ke strata 1 (S-1) maupun S-2.
Selain dengan UKI, KONI/KOI sudah ada kerjasama dengan Universitas Indonesia.
Pendidikan ini terbuka bagi atlet nasional yang berdomisili diluar Jakarta pula. Disamping itu pula akan dilakukan kerjasama dengan ITB dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar