Kamis, 23 April 2020

Dilemna Petenis Nasional


Jakarta,22  April 2020. Sudah menjadi kebiasaan atlet nasional dengan  kesibukan latihan , pertandingan pertandingan dalam persaingan tinggi, kini dihadapkan pada masa vakum dan tidak bisa dihindari. Pandemi Covid-19 sebagai penyebab utama semua kegiatan kejuaraan nasional maupun internasional yang merupakan kebutuhan mutlak atlet ,dihentikan dalam waktu yang tidak pasti.
Bahkan ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua terancam diundur ke tahun 2021.

Masalah akan timbul bagi atlet yang dipersiapkan Olimpiade Tokyo, PON XX Papua dan SEA Games 2021.
Olimpiade Tokyo sudah pasti diundur ke 23 Juli-8Agustus 2021. Kepastian PON XX Papua masih banyak pertimbangan, apakah Maret 2021 atau Oktober 2021.

Andaikan Oktober 2021 maka SEA Games awal Desember 2021 maka puncak prestasi atlet adalah PON XX, karena atlet lebih konsentrasi di PON . Apa sebab demikian? Sudah rahasia umum sumber dana yang didapat atlet nasional mayoritas didapat dari KONIDA - KONIDA untuk persiapan PON.

Cukupkah waktu sebulan sebagai persiapan PON? Yang jadi masalah adalah setelah PON tidak bisa dihindari atlet nasional yang dipersiapkan untuk SEA Games 2021 disibukkan acara seremonial didaerah daerah sebagai ungkapan terima kasih atas prestasi mereka di PON XX.


 Apa yang bisa dilakukan atlet nasional jika tidak ada turnamen? Sedangkan pusat latihan nasional secara resmi dipulangkan kerumah masing masing, dengan catatan kesadaran utk menjaga stamina dan kesehatan. Latihan secara resmi tidak ada tetapi secara kesadaran sendiri dapat berlatih dibawah bimbingan pelatih.
Tentunya hasilnya tidak bisa diharapkan maksimal.

Tetapi bukan saja dialami cabang olahraga Tenis, hanya pola latihan akan berbeda dan periodesasi berbeda satu sama lainnya.

Apakah atlet tenis tidak masalah? Karena beberapa cabor menyatakan tidak masalah.

Tergantung bagaimana pelatihnya mempersiapkan diri untuk tim nasional.( Ditulis oleh August Ferry Raturandang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar