Minggu, 05 Desember 2021

Petenis Tuan Rumah Tak Terkalahkan Di Kelompok 18 tahun Putra dan Putri.

RemajaTenis, Jakarta, 5 Desember 2021 RemajaTenis Jakarta-98 tertunda babak final kelompok umur 18 tahun putra dan putri. Ini pengalaman pertama terjadi selama RemajaTenis di Jakarta. 

Final tunggal putra 18 tahun antara Joachim Mika Gunawan ( DKI ) dan Althaf Azis Hibatullah ( Purwakarta) dimenangkan dengan mudah oleh petenis tuan rumah  6-2, 6-0.

Awalnya terjadi adu ground stroke. Tetapi Joachim lebih unggul karena ketekunannya sedangkan Althaf lebih banyak buat kesalahan sendiri atau unforced error. Disini dibutuhkan konsistensi dalam permainan tenis.

Seperti yang dikemukakan oleh Tintus Arianto Wibowo sebagai pelatih, sebagai petenis dibutuhkan consistency, Accuracy dan Fisik. Ini yang dimiliki saat ini oleh Joachim Mika Gunawan  dibandingkan lawannya, saat melihat pertandingannya lawan Giovan Lumenta sebagai unggulan pertama.

Kedua petenis ini kalau dibina dengan benar, bisa  jadi petenis nasional. Disamping Joachim baru berusia 12 tahun, sedangkan Althaf Azis baru berusia 14 tahun.

Final tunggal putri 18 tahun antara Lulwa Naswardhani ( DKI ) dan Nazela Agustin ( Serang, Banten ) dimenangkan oleh Lulwa 6-3,6-0.

Kedua pemain adu pukulan yang keras dipertunjukkan, hanya saja Nazela Agustin bisa bertahan 3 games saja di set pertama. Selebihnya bola keras tapi keluar sehingga point untuk lawan.

Keempat petenis finalis menunjukkan permainan yang menarik, Karena mereka bermain dengan pola " how to play" bukannya " how to win". Ini yang harus dipertahankan tapi tentunya harus punya fisik yang kuat. Apalagi usia mereka masih muda, sehingga dapat berkembang.

Fisik dengan sendirinya akan terbentuk dengan bermain keras,meminimalkan permainan kental-kentul. . 

Kedua pemain setelah pertandingan oleh August Ferry Raturandang yang tertarik permainan kedua pemain langsung beri masukan yang harus diperbaiki. Kepada Lulwa dianjurkan agar perbaiki servisnya karena setiap servis justru digunakannya adalah second service. Harap dilatih first service . Justru service keduanya sebenarnya Nazela Agustin bisa mematikan dengan pukulan pukulan semi flat nya. Tetapi hal ini tidak dimanfaatkan oleh Nazela karena banyak menunggu bola di baseline.

Menurut August Ferry Raturandang selaku pengamat tenis, keempat finalis dikelompok 18 tahun punya potensi besar.

Diharapkan jangan sampai terputus potensi yang dimilikinya.

Kepada pemenang sebagai juara dan runner-up RemajaTenis Jakarta 98 diberikan piala dan piagam dan juga boneka yang cantik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar