Rabu, 08 Januari 2020

Ada Prestasi Ada Ulang

Para peraih medali emas, perak dan perunggu SEA Games 2019  Filipina kebanjiran bonus yang tidak tanggung-tanggung. Setiap multi events selalu tersedia bonus dari Pemerintah jikalau atlet mendapatkan medali artinya jika berprestasi selalu terima bonus dalam bentuk uang.
Khusus untuk SEA Games 2019 Filipina ini peraih medali emas peorangan mendapat bonus sebesar Rp.500 juta, perak Rp.300 juta dan perunggu Rp.150 juta. Sementara untuk tim di atas 4 orang masing-masing mendapatkan Rp.350 juta, perak 175 juta dan perunggu Rp.100 juta.
Tidak saja multi events internasional, tetapi multi events nasional dan bahkan daerah , atlet berprestasi selalu kebanjiran bonus. Hal ini bisa dilihat saat Pekan Olahraga Nasional dan Pekan Olahraga Provinsi yang nominalnya ratusan juta bahkan bisa milyaran rupiah
Untuk mencapai prestasi tersebut dibutuhkan investasi karena semua itu tidaklah instan.Investasi yang diperlukan tidaklah kecil nominalnya. Sejak dari yunior sampai dengan senior. Ini bagian dari tugas orang tua petenis.
Tetapi jika telah mencapai prestasi seperti contoh diatas maka uang itu dengan mudah datangnya.Ini bertentangan dengan teori yang selama dipegang, ada uang ada prestasi. Sebagian masyarakat berpegang akan teori tersebut . Karena semua berpatokan seperti itu menyebabkan prestasi jalan ditempat.

Masalah pola pikir seperti diatas mulai 2020 harus diubah. Kalau tidak maka prestasi tetap berjalan ditempat. Sebagai contoh sebagian besar petenis tidak mau kerja keras mengejar prestasi, sewaktu masa yunior seharusnya goalnya Grand Slams Yunior. Sudah berapa banyak petenis Indonesia mengenyam GrandSlam yunior. Apalagi yang merasakan Grand Slam bisa dihitung .
Keinginan untuk menikmati uang tanpa investasi sulit sekali men dapatka
n petenis elit dunia.Selama 2019 petenis putra kecuali Christopher Rungkat, tidak mau bekerja keras seperti yang dilakukan petenis putri. Sebenarnya uang ada tetapi salah pemanfaatannya. Tidak seperti putri2 kita yang justru lebih smart. Uang dari KONIDA untuk persiapan PON 2020 dimanfaatkan untuk try out.
Masalah dana pelatnas juga ada untuk tryout. Yang jadi pertanyaan kemana larinya dana try out tersebut ?.(www,tribunolahraga,com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar