Disaat pandemi Covid-19 telah melahirkan bintang baru disela sela pertenisan nasional. Kareem yang memiliki postur tubuh ideal 175 cm berhasil mewujudkan tekadnya untuk berbicara di pertenisan nasional.
Muncul tanpa peringkat sehingga diawali dari babak kualifikasi bersama 59 peserta bertarung dan ternyata berhasil lolos ke babak utama.
Dibabak utama, Kareem melibas pemain andalan Sumatera Selatan, Jonas Pratama ( 185 cm) dengan dua set langsung 75 64. Dibabak kedua yang jadi korban adalah unggulan kedua mantan petenis nasional Aditya Hari Sasongko petenis asal DIY yang kali ini membela Bengkulu untuk PON XX. Set pertama Aditya menang mudah 62. Tetapi di set kedua Kareem mulai sadar karena lawannya petenis kidal, merubah taktik bermainnya. Dan berhasil dan set kedua menjadi miliknya 64, dan set ketiga Kareem berhasil menahan lajunya Aditya yang lebih berpengalaman dengan angka 64.
Kareem selain bermain tunggal, ikut bersama rekannya sesama pelatda Kabupaten Bogor, Rifqy Sukma Ramadhan berhasil lolos ke babak semifinal setelah mengalahkan pasangan Sumsel Jonas Pratama/Rafidya Muhammad dengan tiga set 26 62 ( 5 ).
Semifinalis lainnya adalah Ega Uneputty yang membela Babel ketemu Jeremy Nahor yang kali ini membela Bengkulu.
" Saya bermain apa adanya. Setiap lawan merupakan tantangan bagi saya. " ujar Kareem apa adanya.
Disayangkan Turnamen Diakui Pelti yang pertama dibuka oleh PP Pelti tidak diikuti oleh petenis yang sudah menikmati pelatnas. " Kemana petenis nasional lainnya. Disediakan turnamen tidak dimanfaatkan. Bisa jadi mereka tidak siap selama pandemi Covid-19. Sebagai atlet pelatnas harus siap, apalagi tahun 2021 ada multi event penting. " ujar August Ferry Raturandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar