Minggu, 11 Agustus 2019

Nasib Stadion Bukit Asam JSC

Palembang. 11 Agustus 2019. Jakabaring Sport City merupakan ikon baru bagi olahraga Indonesia. Tenis dengan Stadion Bukit Asam Jakabaring Sport City yang dibangun dalam rangka SEA Games 2011 mendapat dukungan dana dari PT. Bukit Asam sehingga nama nya melekat di Stadion Tenis tersebut. Dengan memiliki 8 lapangan tenis dengan 2 stadion tersebut merupakan kebanggaan masyarakat tenis Indonesia kemudian bertambah 8 lapangan menyambut Asian Games 2018 sehingga menjadi 16 lapangan terbuka , Ini merupakan lapangan terbanyak di Indonesia.

Mempertahankan bangunan tersebut tidak mudah kalau tidak diikui dengan diselenggarakan kegiatan selama ini, Sangat disayangkan sekali sejak kegiatan akbar Asian Games 2018 tepatnya Agustus 2018 digunakan sampai saat ini baru mulai digunakan oleh MedcoEnergi Junior Tennis Champs-2 kemudian Pra PON 2019, telah rusak bangunan bangunan tersebut. 6 lapangan berserta bangunan semenjak angin puting beliung melanda Jakabaring Sport City telah merusak atap bangunan tribun 6 lapangan. 

Sehingga kesan hanya bisa membangun tapi tidak bisa menjaga, Kesan seluruh venue bekas multi event PON juga lebih payah.
Tetapi bagi masyarakat tenis sebaiknya , kita jaga asset yang telah dibangun itu, Adapun dengan cara lakukan kegiatan kegiatan  tersebut di Jakabaring Sport City ajakan August Ferry Raturandang yang juga mempunyai andil pembangunan Jakabaring dalam persiapan SEA Games 2011, Terus terang tenis sudah kehiangan ikon nya semenjak GBK telah hilang lapangan tenis nya hanya meniggalkan 4 lapangan.

Anjuran August Ferry Raturandang juga ditujukan kepada Pengprov Pelti Sumatra Selatan maupun Pelti Palembang termasuk PP Pelti yang sudah kehilangan tempat untuk Davis Cup by BNP Paribas.

Renovasi stadion Bukit Asma sewaktu ASIAN GAMES 2018 ternyata kualitasnya tidak bisa dipertanggung jawab kan, Belum setahun sudah tampak permukaan lapangannya ada yang tudak beres sehingga PP Pelti tidak berani menggunakan .

Disamping itu pula PT JSC lakukan pendekatan kepada masyarakat tenis di Palembang atau lebih tepat dilakukan " jemput bola ". Kesan yang ada sewa lapangan mahal, Tetapi patut kita ketahui menggunakan lapangan yang bagus tentunya mahal,

Kalau lapangan tidak pernah digunakan akan berdampak cepat rusak, Sehingga sebaiknya lapangan digunakan untuk latihan tenis , Ajakan kemasyakat tenis terutama klub tenis , instanisi untuk main tenis di JSC.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar