
Tetapi dalam kehidupan sehari hari sumber kehidupan Coach dari tenis dan ada yang bekerja paruh waktu karena masih terikat dengan pekerjaan kantor sebagaimana lazimnya mayoritas pelatih yang ada saat ini.
Coach itu merupakan lingkaran utama dalam pembentukan kepribadian atlet. Coach. Tidak semata mata mengajarkan tenis ansich, tetapi juga dalam hal moral dan etika sesama petenis atau sesama coach.
Dari sini bisa dilihat dalam keseharian perilaku atlet tenis terutama yunior bisa menggambarkan kepribadian Coachnya. Ibarat guru kencing berdiri ,murid kencing berlari.
Dampak pandemi terhadap kehidupan Coach sangat terasa dengan ditutupnya lapangan tenis. Bahkan sudah 3 bulan Coach tidak menjalankan tugas sebagaimana lazimnya, bagjan oenderitaan juga dialami Coach..
Dengan diumumkan kelonggaran (PSBB) berlaku sehubungan dibukanya lapangan tenis maka mulailah beberapa Coach lega dapat menjalankan tugasnya sebagaimana ujung tombak pembinaan.

Dalam penelusuran di Jakarta beberapa kepelatuhan tenis atau klub tenis mulai bergairah kembali, bahkan awal Juli sudah terlihat pelatihan tenis mulai bergerak kearah tatanan New Normal.
Salah satu Coach baru yang akhir2 ini mulai menonjol diantara Coach2 yang terkenal, yaitu Sonny Ratag ( 47 tahun ) Hadir di Jakarta pemuda yang besar dan mengenal tenis di Manado datang ke Jakarta tahun 1992 untuk sekolah AIP (Akademi Ilmu Pelayaran). Diawali sebagai asisten pelatih atau sebagai feeder kemudian bisa sampai jadi Coach dengan mendirikan Kepelatihan Tenis sendiri.
Tentunya melalui proses belajar cukup panjang setelah bersama dengan pelatih yang ada seperti Randy Pangerapan ( alm), Josafat Sihombing, Goenawan, Bunge Nahor, Roy Morisson, Alfred Raturandang maupun Deddy Prasetyo. Dengan melengkapi pendidikan National ITF Level-1 Coach, Workshop2 , yang bersangkutan memberanikan diri membuka Kepelatihan Tenis sendiri di lapangan tenis Lebak Lestari . Ternyata sudah mulai anak asuhnya berbicara di tingkat nasional.

Tahun 2020, ikut dalam National Tennis Junior Camp yang diadakan oleh PP Pelti di Magelang. Perjalanan panjang oleh Coach Sonny Ratag diharapkan membuahkan hasil sebagai sumbangsih dipertenisan nasional dimasa mendatang. Tentunya dihasilkan bukan sebagai petenis nasional saja tetapi juga menjaga moral beretika sebagai petenis nasional.
Semasa pandemi Covid-19 dijalankan kepelatihan tenis memakai standard kesehatan, demikian pula masa PSBB berlaku, mulai terlihat kegairahan dengan berlatihnya petenis yunior potensial. Tampak petenis asal Sekayu Muba, Jones Pratama ikut nimbrung, karena dikota Sekayu tempat dia bersekolah masih tutup. Mumpung berlebaran berada di Jakarta dimanfaatkan waktunya untuk tetap bugar dengan berlatih di Lebak Lestari,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar