Tennis elbow terjadi karena trauma pemakaian berlebihan (overused) dan berulang (repetitif) pada tendon ECRB . Biasanya hal ini berhubungan dengan aktivitas kerja yang menggunakan tangan , seperti mengetik, merajut , dan melukis. Selain itu, olahraga seperti tenis, bulu tangkis, dan angkat besi. Faktor resiko lain termasuk usia di atas 40 tahun, laki laki, merokok dan obesitas.
Gejala tennis elbow yang sering terjadi adalah perasaan nyeri atau rasa terbakar pada bagian luar siku dan memburuk ketika menggenggam atau mengangkat barang. Nyeri dimulai dari siku tetapi dapat menyebar ke lengan bawah. Biasanya genggaman akan terasa kurang kuat, Gejala ini umumnya terjadi secara bertahap tetapi dapat juga muncul secara tiba tiba.'
Pada umumnya, tennis elbow dapat membaik bila melakukan hal hal berikut ini. Mengistirahatkan sendi siku dan menghentikan aktivitas penyebab ; menggunakan kompres, minum obat antinyeri (over the counter (OTC) /dibeli bebas), seperti paracetamol anti-inflamasi seperti ibuptrofen.
Pemeriksaan ke dokter disarankan bila gejala berlanjut atau terdapat gejala yaitu tidak dapat membawa barang atau menggunakan tangan, nyeri siku pada malam hari atau saat istrahat, nyeri siku yang menetap selama beberapa hari , tidak dapat meluruskan atau menekuk tangan dan pembengkakkan atau lebam signifikan sekitar sendi atau lengan.
Penanganan lebih lanjut tennis elbow meliputi , pertama , penegakan diagnosis, Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan menanyakan mengenai gejala, faktor risiko, riwayat penyakit, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik yang terdiri penekanan pada tendon ECRB, meminta pasien secara aktif untuk menggerakkan jari, pergelangan tangan dan siku pada beberapa arah sesuai intruksi. Dokter akan memeriksa apakah nyeri di siku berkaitan dengan kelainan di leher. Pemeriksaan tambahan yang mungkin diperlukan untuk tennis elbow adalah x-ray elbow joins dan USG atau MRI.
Selanjutnya , penatalaksanaan non bedah atau konservatif adalah pilihan pertama dari penanganan tennis elbow . Diantaranya, pengobatan antinyeri untuk mengurangi bengkak dan nyeri, menggunakan penguat siku ( counter brace) untuk meredakan gejala dengan melemaskan otot dan tendon, serta melakukan injeksi steroid.
Pembedahan dilakukan apabila tidak ada perbaikan gejala setelah tatalaksana nonbedah. Bisa berupa pembedahan terbuka (open debridement) , yaitu dokter bedah mengambil jaringan tendon yang rusak. Selain itu , pembedahan minimal invasif dengan arthroscopy. Dengan sayatan yang lebih kecil , dokter bedah melakukan pengintipan sendi siku dengan kamera. Pengambilan jaringan tendon yang rusak dilakukan melalui sayatan kecil ( key hole surgery)
. Semoga Anda sehat senantiasa. (Dikutip dari Info Kesehatan Harian Kompas, Minggu 11 Juli 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar