Mc Enroe Yang Pertama, Djokovic Kesembilan

..

Jakarta, 7 September 2020. Diskualifikasi Novak Djokovic di babak 16 besar  AS Terbuka 2020, yang untuk pertama kalinya digelar tanpa penonton ini, bikin  penggemarnya benar-benar shock! Tapi nyatanya, memukul bola dengan keras  untuk melampiaskan kekesalannya, ke arah luar lapangan, memang sudah  menjadi habitnya. "Ini sudah habitnya. Lima menit sebelum kejadian itu, Nole sudah melakukannya  dengan memukul bola dengan kencang, untungnya mengenai papan iklan. Itu kan  bisa saja bolanya mengenai ball kids,"kata Leon Smith, kapten Tim Piala Davis  Inggris yang menjadi komentator BBC Radio 5. Nole adalah petenis kesembilan yang pernah didiskualifikasi di sebuah turnamen  tenis besar. Sementara petenis pertama yang mengalaminya adalah, John  McEnroe yang didiskualifikasi saat bertanding di babak keempat Australia Terbuka  tahun 1990, saat menghadapi Mikael Pernfors.  Bedanya, McEnroe terkena diskualifikasi setelah komulatif ia melakukan banyak  pelanggaran dan mendapat hukuman. Dalam pertandingan itu sendiri, McEnroe  sudahmembanting raket dengan keras dan mendapat peringatan. Puncaknya,  ia melakukan "verbal abused" pada umpire. Dalam meeting singkat official,  McEnroe terkena diskualifikasi dalam pertandingan tersebut. Pertandingan olahraga memang sangat terkait erat dengan emosi, dan juga habit.  Jangankan yang sedang berhadapan di lapangan, yang menonton saja kadang  tak bisa meredam emosinya. Karena itu kita sering mendengar istilah 'mental juara', untuk seorang juara sejati.  Atlet yang bisa meredam emosinya, tampil tenang dan clear, biasanya yang disebut sebagai bermental juara.  Saya tentu langsung teringat pada penampilan Roger Federer yang selalu tenang,  di mana Nole saat ini sedang nafsu untuk mengejar rekornya. Dengan rekor tak  terkalahkan selama 2020, tentu inu peluang besar utk Nole, tapi mungkin itulah  yang membuatnya semakin nafsu . Sedang di bagian putri saya langsung teringat pada Chris Evert. Yang bisa disebut  juga sebagai juara sejati. Di masa sekarang, banyak atlet yang melakukan hypnotherapy untuk  menyeimbangkan \emosi sebelum/saat bertanding atau sebelum berlomba. Dengan melakukan hypnotherapy memang bisa membantu nafas yang memburu  menjadi normal. Sehingga rasa nafsu dan ervous bisa dieliminir. Pikiran jadi lebih  clear dan tenang saat menjalani pertandingan ataupun lomba.  Namun, tampaknya, harus ada effort lebih untuk melakukan hal ini bagi atlet yang  sudah memiliki habit pelampiasan emosi dengan melakukan tindak kekerasan  ataupun umpatan kasar -- untuk mereka yang temperamental.                                     *** Data yang dikumpulkan oleh The New York Times menyebutkan, denda yang  dikumpulkan dari pelanggaran2 ini justru banyak dilakukan oleh petenis2 putra.  Perbandingannya cukup besar. Dalam pertandingan di empat seri Grand Slam,  tercatat 1519 kasusnpelanggaran di pertandingan putra selama rentang  20 tahun (1998-2018). Sedang hanya 535 kasus pelanggaran yang dilakukan  petenis putri. Tampaknya dari data ini mencerminkan bahwa perempuan lebih bisa meredam  emosinya dibanding pria. (Bisa jadi juga karena durasi pertandingannya yang berbeda. Putra best of five sets,  sedang putri best of three sets).   Sementara itu dari sembilan kasus petenis yang pernah didiskualifikasi  menunjukkan: tujuh petenis putra yang terkena diskualifikasi. Sedang dua sisanya  dialami petenis putri.  Tujuh petenis putra yang pernah terkena diskualifikasi adalah: 1990 : John McEnroe,  setelah 3x pelanggaran banting raket  dan verbal abused.  1995 : Tim Henman, memukul bola ke arah ball girl 2007 : Stefan Koubek, verbal abused ke supervisor turnamen.  2012 : David Nalbandian, membuat cedera petugas pertandingan setelah  menendang papan iklan.  2017 : Dennis Shapovalov memukul bola ke arah kursi umpire untuk  melampiaskan kemarahannya. 2019 : Nick Kyrgios, melempar kursi setelah dijatuhkan denda karena mengumpat. 2020 : Novak Djokovic (baru aja kejadian) Sedangkan petenis putri: 1996 : Irina Spirlea, abusive language pada supervisor turnamen  2007 : Anastasia Rodionova, memukul bola ke arah penonton pendukung  lawannya, Angelique Kerber.(penilis Tyas Soemarto) ForwardReply\