''Kalau kita tergantung pada sponsor, kalau sponsornya sudah tidak mau lagi menyeponsori, turnamen jadi berhenti. Kalau kita mandiri turnamen bisa langgeng,'' kata Ferry Raturandang di sela-sela mengawasi Turnamen Tenis Piala Ferry Raturandang-66 di Lembah UGM Yogyakarta, Ahad (7/6/2009).Dijelaskan Ferry, penyelenggaraan turnamen ini sangat tergantung dari uang pendaftaran pemain. Kemudian untuk menekan beaya, ia tidak menggunakan wasit dan linesmen. Sehingga turnamen hanya ditangani dua atau tiga orang saja. Sedangkan dalam pertandingan, anak-anak tidak hanya dilatih bermain tenis tetapi juga dilatih untuk menghitung sendiri, berlaku jujur dan sportif.
''Ada kejadian, anaknya bilang masuk. Orangtuanya yang berada di luar lapangan bilang out. Anaknya jujur, sikap ini yang perlu dipupuk,'' kata Ferry. Ferry berharap turnamen ini bisa menginspirasi daerah-daerah untuk menggelar turnamen untuk anak-anak. Sehingga di masa mendatang tidak kesulitan untuk mendapatkan atlet tenis yang handal. ***(dikutip dari http://www.yogyakartaonline.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar